O8| Sedikit Lagi Semuanya Akan Berakhir |

295 38 57
                                        

cukup panjang, 2k+ words. bacanya santai aja ya, jangan buru-buru.

happy reading~

masih di enam tahun silam.

.

.

.

.

.

"Jungwon-ah, ini untukmu dari aku dan Heeseung. Kebetulan kami membelinya bersama-sama, hehe. Ah, iya! Ini tadi pagi Niki juga menitipkan sesuatu untukmu. Padahal kalian sepupu tapi sibuk sekali dia, ya, sampai-sampai tidak bisa memberikanmu secara langsung,"

"ahaha, Niki kan sangat serius dalam menekuni apa yang dia sukai. Apalagi dia sudah di kelas dua, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk club dancenya,"

"ah, betul juga. Ini tahun terakhirnya untuk bisa mengikuti lomba, ya. Kalau begitu sekali lagi, selamat ulang tahun, ya, Jungwon. Aku mau ke kantin dulu dengan Sunghoon, ada yang ingin kau titip?"

"tidak usah, Jake, terimakasih,"

Hari ini merupakan hari ulang tahun Jungwon yang ke-delapan belas. Ia akhirnya menyusul Jay, bersama-sama telah berumur delapan belas tahun. 

Beberapa kotak dengan berbagai ukuran yang dibalut dengan kertas kado tersebut memenuhi meja Jungwon, kotak kecil dengan bungkusan berwarna biru langit yang barusan ia dapatkan dari Jake adalah hadiah dari Niki. Dan bingkisan dengan ukuran yang cukup besar menjadi hadiah yang cukup kontras terlihat dibandingkan kotak yang lainnya. 

Kotak tersebut merupakan hadiah dari Jake dan Heeseung untuknya. Jungwon tak tahu apa yang keduanya beli untuk dirinya di tahun ini, tetapi biasanya Jake dan Heeseung tidak pernah memberi Jungwon hadiah secara bersamaan. 

Bahkan sebetulnya, tahun kemarin pun Heeseung melupakan hari ulang tahunnya, dan berakhir ia ditraktir makan di cafe seberang sepulang sekolah. Mungkin mereka berdua mencari hadiah bersama-sama karena Jake kebetulan satu kelas dengan Jungwon. 

Tetapi lelaki manis itu tidak banyak berpikir tentang hal ini, dia lebih memilih beranjak membawa hadiah-hadiah tersebut keluar, hendak ia simpan terlebih dahulu di dalam loker miliknya.

Di kelasnya barusan terjadi keributan besar-besaran, tepatnya pada pukul dua belas siang, jam kosong menghiasi ruang kelas Jungwon. Entah mengapa dengan timing yang begitu pas, beberapa teman-teman sekelasnya masuk membawa sebuah kue yang di atasnya sudah ditambahkan dua buah lilin yang menyala.

Kemudian lagu selamat ulang tahun menggema di kelas, dinyanyikan oleh teman-teman yang lain. Bersama-sama dengan serentak mereka menghentikan kegiatan masing-masing, mengelilingi Jungwon yang sedang mengerjakan tugasnya. Terharu, sih. Dua tahun ia sudah mengenyam menengah atas, baru di tahun ke-tiga ini tanggal kelahirannya di rayakan oleh teman-teman sekelasnya.

Dulu, sewaktu Jungwon masih duduk di bangku menengah pertama, tiga tahunnya selalu diisi dengan kejutan ulang tahun. Siapa lagi pencetusnya jika bukan Jay, pria itu selama tiga tahun entah mengapa selalu saja sekelas dengannya. Mungkin karena itu juga mereka jadi dekat. Tetapi kini, ia tak bisa mengira-ngira siapa dalang dari perayaan ulang tahunnya. Ia dan Jay tidak sekelas, bahkan selama tiga tahun ini. 

Tapi, siapa peduli. Jungwon memang punya beberapa teman di kelasnya yang tahu akan tanggal ulang tahunnya, dan tak ada yang salah dari mereka bila berbaik hati mengajak yang lain untuk merayakan hari kelahirannya itu. Ia hanya menikmati momen euphoria yang tercipta di ruang kelas. Saling menjahili, menyentuh pipi teman-teman dengan krim kue yang telah dibeli.

✔|End Of The Road (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang