5. Masa kelam

8 4 0
                                    

Hai guys ♡
Welcome to story Laut & Angin
Please give me a support!!
and thankyou for being here :-D

Hai guys ♡Welcome to story Laut & AnginPlease give me a support!! and thankyou for being here :-D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Jerman, 2014

Setelah kejadian itu, Angin tak sadar kan diri. Hal itu menjadi kesempatan emas orang tuanya untuk mengirimkan Angin ke Jerman. Jasmine diberi amanah untuk menjaga Angin selama di pesawat dan diberi perintah agar selalu ada disamping Angin apapun yang terjadi.

"Fawn mau pulang oma" Angin berteriak sekencang mungkin kepada oma dan opa nya

"Fawn sini dulu " Oma mendekat ke arah Angin kemudian memeluk Angin yang sedang kalut.

"Pasti berat kan? " Angin hanya menganguk lemah. "Tapi lebih berat lagi kalau Angin ada disana"

Angin yang saat itu berusia 10 tahun tak mengerti apa yang diucapkan oleh oma nya. Dan hanya menganggap itu angin lalu.

"Gimana Bang El Oma!! Oma tega....Hiks.." Angin tak dapat membendung air matanya lagi. Sekarang yang dipikiran nya hanya Bang El. Bang El. Dan Bang El.

Bang El pasti lagi berjuang mati-matian agar bisa hidup. Sedangkan Angin disini tak bisa melihat ataupun membantu.

Jerman, 2015

Mario masuk kedalam kamar Angin, cucu kesayangan nya. Ia melihat Angin hanya termenung kosong melihat jendela.

Sedikit penjelasan tentang MARIO. Mario adalah Mantan boss FBI. Di rumahnya tersedia fasilitas seperti semua jenis senjata, samsak, dan lapangan tembak.

"Fawn "

Angin berbalik mendengar namanya dipanggil "Iya opa" jawabnya.

"Fawn mau ikut opa latihan? "

"Latihan apa opa? "

"Latihan bela diri biar kamu bisa jago berantem hehehe" Angin kecil mengernyit heran mendengar perkataan Oppa nya. Namun ia tetap menyetujuinya daripada ia terus-terusan merenung tak jelas.

Jerman 2016

"Ayo Fawn lebih semangat " Opa berteriak dari pinggir lapangan melihat cucunya sedang latihan

Fawn tertawa mendengar ucapan Opa nya. Ia melanjutkan latihan bela dirinya.

"Satu dua tiga. Satu dua tiga " Angin mempercepat pergerakan nya. Agar ia bisa mencapai sabuk tertinggi.

Laut & AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang