6. Rumah Sakit

8 4 0
                                    

Hai guys ♡
Welcome to story Laut & Angin
Please give me a support!!
and thankyou for being here :-D

Hai guys ♡Welcome to story Laut & AnginPlease give me a support!! and thankyou for being here :-D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

Setelah perjanjian kemarin, disini lah Angin bersama dengan abangnya. Rumah Sakit WM a.k.a rumah sakit keluarga Angin sendiri. Rumah sakit ini sudah berdiri sejak berpuluh-puluh  tahun sebelum Angin lahir, sebab rumah sakit ini turun menurun.

Sekarang Angin sedang mendorong kursi roda abangnya yang sedang duduk anteng. 

"Fawn nanti kalau nggak ada donor nya Fawn gak papa kan" Elvaro khawatir jika adiknya akan kecewa

"HAHAHA gak papa bang nanti kita cari lagi kalau nggak ada ya" Angin tertawa sumbang. Lihatlah abang nya masih memikirikan nya.

Elvaro sedikit lega mendengar perkataan Angin setidaknya adiknya tidak akan sesakit dirinya.

"Selamat siang apa yang bisa saya bantu Nona? " ucap resepsionis dengan senyum ramah nya.

"Saya sudah ada janji dengan
Dr. Ario tolong diberitahu " jawab Angin singkat

"Baiklah Nona, Akan saya hubungi"

Setelah menunggu beberapa menit. Akhirnya mereka berdua memasuki ruangan Dr. Ario, spesialis mata.

.

Setelah segala macam bentuk pemeriksaan dan apalah itu Angin tak tahu. Mereka telah selesai. Kondisi mata Abang El bisa di bilang cukup baik dan seperti biasa tak ada donor yang cocok untuk mata abangnya.

"Abang Fawn izin ke toilet bentar ya" Angin berjongkok di depan abangnya

"Abang jangan kemana mana. Fawn bentar aja kok"

"Iya Fawn sana abang nggak papa kok" Elvaro menjawab dengan nada lembut

Angin juga menyuruh pengawal pribadi nya untuk menjaga Elvaro sebentar, ia ingin ke toilet.

Selama perjalanan menuju toilet Angin terus merenung memikirkan perkataan dokter spesialis mata tadi.

"Nona Fawn saya khawatir abang anda tidak akan pernah bisa melihat lagi" ucap Dokter pribadi keluarga Walmart.

"Apa yang anda maksud dok!! Abang saya nggak kenapa napa  tadi kata dokter sendiri. " Angin berusaha agar suara nya tetap stabil.

"Tadi saya tak tega jika langsung memberi tahu Tuan Elvaro jadi saya wakilkan kepada anda"

"Saya khawatir karena akibat tusukan tersebut membuat luka yang sangat dalam di matanya. Dan itu juga sudah terjadi sangat lama. Sedikit kemungkinan berhasil jika tetap di lakukan operasi"

"Aduh"

Angin meringis saat kaki nya tersandung dengan kaki kursi disana.

"Anj ini kursi kenapa ada di sini sih" kesal Angin sambil menendang kursi tersebut

Laut & AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang