Part 1 | The Model

199 11 0
                                    

Melbourne, Australia.

Seorang perempuan tengah berpose acak. Walaupun ia berpose acak,  tetapi hasil dari jepretan sang fotographer sangat luar biasa. Tentunya didukung oleh paras sang gadis yang luar biasa pula.

Ia adalah Andrhea Ellen Lewis. Di tahun ini namanya berada di puncak sebagai model wanita yang paling banyak diminati dan sering dicari.

Tawaran iklan serta kontrak Brand Ambassador membajiri dirinya terus menerus. Tetapi,  sebagai model ia tak sembarang menerima tawaran iklan ataupun kontrak. 

“Okay,  Good Job.  Kau selalu memenuhi ekspektasi,  Nona Andrhea”

Louisa, sang pemilik brand sangat terpukau dengan hasil dari seorang Andrhea. Sedangkan sang model yang mendengarkan hal itu tersenyum senang. Ia juga bangga dengan dirinya saat ini.

“Tidak sia-sia kami merekrutmu sebagai model kami tahun ini.  LNC banyak dikenal orang berkatmu”

LNC adalah brand Louisa dan Andrhea direkrut sebagai brand ambassador selama 6 bulan, dan ini adalah hari terakhir Andrhea sebagai model dari brand itu. 

“Thank you, Louisa.  Aku juga senang bisa bekerja denganmu”

“Aku berharap kontrak kita bisa diperpanjang, Rhea. Apa kau tidak berubah pikiran?”

Kontrak perjanjian mereka hanya berlaku sampai 6 bulan saja, namun Andrhea tidak bisa memperpanjang lagi, karena ia juga punya kontrak dengan yang lainnya.  Jika diterima akan sulit bagi Andrhea untuk mengatur waktunya karena takut jadwalnya bentrok. Tentu itu tidak hanya merugikan Andrhea saja namun, pihak yang bekerjasama dengannya juga akan mendapat dampak buruknya. 

“Maafkan aku. Aku sudah terikat kontrak dengan yang lain dalam jangka waktu 9 bulan kedepan”

Louisa menampakkan wajah sedihnya saat Andrhea berkata demikian. Namun, tak berapa lama ia mengubah raut wajahnya menjadi lebih ceria.

“Baiklah, aku mengerti”

Selanjutnya kedua perempuan itu berpelukan.  Andrhea mengusap punggung Louisa begitu juga sebaliknya. Louisa adalah orang baik dan Andrhea sangat senang dengan itu. Ia juga nyaman selama bekerjasama dengan Louisa.

“Duh, kita harus berpisah, Louisa. Pesawatku akan berangkat beberapa jam lagi”

Tentunya sebagai model, Andrhea punya jadwal yang padat.  Lusa ia akan bekerja dengan kontrak baru.  Setidaknya butuh sehari untuk istirahat.

“Baiklah hati-hati, Andrhea.  Em, salam untuk kakakmu”

Ah, Andrhea punya kembaran bernama Andreas Calvin Lewis. Ya,  mereka adalah kembar tapi tidak identik. Hanya selisih 8 menit. Banyak juga yang penasaran dengan keturunan Lewis yang satu itu. Tentu karena pesonanya juga.

“Tentu saja akan aku sampaikan. Kalau begitu aku permisi. Dah.. ”

Andrhea mulai berlalu dari sana diikuti para staff, bodyguard serta sang manajer.

Saat keluar dari gedung ia disambut oleh banyak flash kamera. Untung saja sebelumnya ia sudah memakai kacamata hitamnya. Walaupun sudah terbiasa dengan flash kamera, terkadang Andrhea merasa terganggu akan hal itu. 

“Kita akan langsung ke bandara, Rhea”

Rebecca—Manajer Andrhea, berucap demikin setelah mereka menaiki mobil. Hari ini Andrhea akan kembali ke London.  Karena, tempat tinggal Andrhea ada di sana dan juga kontrak yang akan dia ambil selanjutnya ada di London. Itu lebih baik sebenarnya daripada Andrhea bolak-balik luar negeri setiap dua minggu karena pekerjaannya.

UNDONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang