Chapitre 15: Mauvais Jour

220 98 85
                                    

Jari jemari ramping milik Emu saling berkaitan. Sesekali jari-jari itu bergerak gelisah, sama seperti wajah sang gadis yang terlihat tidak tenang. Melihat gelagat aneh yang diperlihatkan oleh Emu, Yua yang berjalan disampingnya segera menepuk pelan pundak nona muda itu.

"Ada apa Emu?" tanya Yua kepada sang nona.

Emu terlihat terkejut dan kemudian menjadi sangat gugup. Dia terlihat bingung menjawab pertanyaan sederhana Yua. Bahkan Kiriya yang awalnya sibuk dengan smartphone miliknya kemudian menyadari jika Emu terlihat aneh setelah berbincang berdua dengan Miu.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, Emu?" sambung Kiriya yang semakin membuat Emu gelisah.

"Tidak ada apa-apa." ucap singkat.

Emu lalu mempercepat langkahnya. Yua dan Kiriya saling menoleh, mereka bisa mencium jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh Emu. Mereka sangat tahu jika Emu tidak pandai berbohong. Mereka bisa melihat jika sikap Emu saat ini adalah sikap dimana dia tengah berbohong demi menyembunyikan satu hal.

Yua dan Kiriya lalu mengikuti gerakan Emu yang berjalan cepat. Mereka kemudian berjalan menuju area parkir kendaraan. Emu dengan cepat masuk ke dalam mobil dan duduk terdiam. Kiriya mengerutkan dahinya--heran, biasanya Emu selalu berpamitan sebelum masuk mobil. Tapi kali ini, Emu masuk begitu saja tanpa bicara satu katapun.

Sungguh sangat mencurigakan!

"Baiklah, kami pulang dulu." ucap Yua kemudian yang juga masih terlihat bingung dengan perubahan sikap sang majikan.

Kiriya mengangguk lalu menepuk pundak Yua lembut. Dia lalu mendekat dan berbisik pelan. "Awasi Emu dengan baik."

Yua mengangguk. Dia lalu menaiki mobil dan mulai menyalakan mesinnya. Yua kemudian melambaikan tangan kepada Kiriya. Namun Emu tidak bereaksi, seolah melupakan eksistensi Yua dan Kiriya.

Mobil hitam itu kemudian melaju pelan dan keluar dari area kampus dengan segera.

Suasana di dalam mobil menjadi canggung. Ocehan Emu yang bersemangat mendadak tidak terdengar. Yua sebenarnya ingin membuka pembicaraan, namun dia tidak ingin menganggu putri kesayangan keluarga Renouard itu. Akhirnya Yua pun memilih bungkam dan lebih berkonsentrasi dalam mengendarai mobil.

Perjalanan berlangsung dalam keheningan. Hingga ketika mereka melewati sebuah mall besar, mendadak Emu meminta Yua menghentikan mobilnya.

"Yua, aku ingin pergi ke toko buku yang ada di mall. Kita mampir kesana dulu ya?" ucap Emu pelan.

Yua kemudian menengok jam tangannya. Jarum panjang menunjuk pada angka 6.

Masih sore.

Yua lalu mengangguk, menyetujui permintaan nona mudanya itu. Jam malam untuk Emu telah disepakati tidak lebih dari jam 8 malam, jadi mereka masih memiliki waktu untuk pergi ke toko buku.

Setelah masuk ke area mall dan memarkirkan kendaraannya. Emu dan Yua masuk ke dalam dan langsung menuju toko buku. Sesampainya di toko buku, mendadak Emu menyodorkan sebuah catatan kecil kepada Yua.

"Yua, bisa bantu aku mencarikan buku-buku ini." ucap Emu.

Yua lalu membaca cacatan kecil milik Emu. Ada 10 buku yang terdapat pada list milik Emu. Yua kemudian mengangguk

"Supaya cepat kita mencarinya si tempat yang berbeda ya. List nomor 1-5 kamu yang akan cari. Karena itu buku tentang sejarah, Yua cari di bagian sejarah dunia ya."

"Aku akan mencari list 6-10 di bagian musik. Disebelah sana." imbuh Emu lagi sambil menunjuk area yang terdapat buku musik.

"Baik, Emu!"

[FF] ѕумρтôмєѕ [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang