Sebuah mobil Bugatti Veyron berwarna hitam midnight melaju ditengah malam dengan kecepatan yang tidak bisa dibayangkan. Gerakan anggunnya dapat memecah udara sekitar setiap pedal gas diinjak oleh sang empunya. Bahkan beberapa mobil Audi S8 quattro yang berada dibelakangnya tidak bisa mengimbangi kecepatan yang dipacu oleh mobil berwarna hitam midnight itu. Tidak heran jika mobil tersebut disebut sebagai supercar dan pernah dinobatkan sebagai mobil tercepat didunia. Polisi malam yang bertugas mengukur kecepatan mobil yang diluar batas pun enggan untuk beranjak menghentikan rombongan supercar yang baru saja melewati mereka. Kecepatan mereka tidak mungkin bisa diimbangi oleh mobil pabrikan biasa yang digunakan untuk patroli pihak kepolisian. Lagipula mereka juga sadar, pemilik supercar itu pastinya bukan orang sembarangan dan mereka tidak ingin mendapatkan masalah karena hal itu.
"Papa, bisakah kecepatan mobilnya dikurangi! J'ai peur!" ucap remaja lelaki yang duduk di sebelah pengemudi mobil Bugatti Veyron itu. Wajahnya terlihat sangat cemas. Kecepatan yang dipacu sang ayah membuat pemandangan horor didepannnya hingga membuat remaja lelaki itu dengan cepat menutup kedua matanya.
"Tidak ada waktu lagi, Kuroto! Sebagai penerus keluarga Renouard tunjukkan keberanianmu! Jangan bersikap seperti anak kecil lagi!" bentak pria itu tanpa menoleh kepada remaja lelaki itu.
Kuroto remaja laki-laki berusia 16 yang berambut hitam legam itu menatap ayahnya dengan penuh tanda tanya dengan mata sipitnya. Dia sendiri tidak mengerti mengapa ayahnya tiba-tiba bersikap tegang seperti saat ini. Semenjak menerima telepon beberapa menit lalu, ayahnya menjadi sangat panik. Setelah itu tanpa berpikir panjang Masamune mengajaknya dan beberapa pengawal untuk pergi ke suatu tempat yang Kuroto tidak ketahui. Remaja lelaki itu hanya tahu jika mobil yang ditumpanginya kini melaju menjauhi perkotaan dan menuju pinggirin kota.
Kuroto hanya bisa terdiam dan berusaha mengatur deruan nafasnya dan tempo detak jantungnya yang berpacu pesat akibat ketangkasan yang ditunjukkan supercar milik ayahnya. Sungguh dia masih belum terbiasa.
Beberapa saat kemudian, mobil itu melintasi sebuah jembatan kecil yang mengarahkan mereka ke sebuah pemukiman kecil yang sangat apik. Pemukiman yang mereka datangi memiliki rumah-rumah dengan gaya tradisional Perancis dengan mayoritas menggunakan cat berwarna pastel lembut. Tidak ada hal aneh menurut Kuroto ketika memasuki pemukiman kecil itu. Tetapi—
Mengapa ayahnya semakin tegang ketika memasuki area itu? Mungkinkah ada satu hal yang terjadi di pemukiman ini?
Berbagai macam pertanyaan berkecamuk didalam dadanya, namun dia tidak berani mengungkapkan kepada sang ayah. Remaja lelaki itu tidak ingin membuat ayahnya kesal dengan pertanyaannya. Namun ternyata tidak perlu menunggu lama pertanyaan yang terlintas dalam pikiran anak laki-laki itu langsung terjawab dengan cara yang tidak dia inginkan.
Mereka memasuki wilayah itu lebih dalam lagi dan disambut dengan suara desingan peluru yang dimuntahkan dengan membabi buta. Kuroto dengan refleks menutup daun telinganya dengan kedua tangannya dan menunduk. Sang ayah memarkirkan kendaraannya dengan sembarangan. Sejurus kemudian pria itu mengambil pistol semi otomatis miliknya pada laci dashboard mobilnya dan keluar dari dalam mobil dengan tergesa-gesa.
"Kuroto!" Ayahnya memanggil Kuroto seraya memeriksa senjata yang digunakannya.
"Tetap di dalam mobil!" Kuroto yang ketakutan hanya mengangguk cepat menatap wajah sang ayah yang terlihat semakin serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] ѕумρтôмєѕ [Slow Update]
Fanfiction[ONGOING] Menjadi anak angkat dari Masamune Renouard seorang pemilik industri raksasa di Perancis tidak pernah terbayangkan oleh Emu Cadieux. Ketika orang tuanya meninggal dalam tragedy pembunuhan yang membuatnya trauma, Masamune sahabat sekaligus...