Chapitre 4: Volonté

539 157 149
                                    

Malam itu, kediaman keluarga Renouard yang biasanya tenang damai mendadak berubah menjadi hunian yang dipenuhi oleh keributan. Mansion megah itu kini didominasi oleh teriakan panik Masamune yang memanggil para pengawalnya untuk segera menemuinya. Di ruang tengah, Kuroto dan Kai yang duduk di sofa bersama Estelle hanya bisa melihat tingkah tuan besar Masamune dengan tatapan 'ok drama dimulai lagi' dan helaan nafas panjang. Ketiganya tidak terlalu terkejut dengan sikap berlebihan Masamune, hanya saja terkadang mereka 'jenuh' dengan sikap 'penuh drama' tuan besar Renouard itu.

Mereka kini tengah bersiap untuk menghadiri konser musik Wataru, anak dari guru musik sang gadis kesayangan keluarga Renouard. Konser musik klasik tidaklah sama dengan konser musik biasa yang pernah Kuroto dan Kai hadiri. Jika konser musik biasa mereka biasanya hanya memakai t-shirt dan celana jeans, kini Kuroto dan Kai yang terlihat bak pangeran impian para gadis dengan gagahnya telah memakai tuxedo dengan dasi kupu-kupu putih dan rambut hitam mereka disisir rapi kearah belakang, sedang Estelle mengenakan dress hitam polos selutut dengan aksen renda di ujung roknya, rambut chesnut brown sebahunya hanya di gelung sederhana membuat penampilannya terlihat sangat classy dan elegant.

Tidak jauh beda dengan kedua putranya, Masamune kala itu juga memakai dress code yang sama. Masamune dengan tidak sabar menoleh ke arah pintu ruang tengah itu menunggu para pengawal yang dipanggilnya datang. Sedetik kemudian seorang pria berpostur tinggi besar datang bersama sejumlah orang berpakaian setelan jas hitam rapi dengan kaca mata hitam serta alat komunikasi tersemat rapi di telinga mereka masing-masing. Sementara para pengawal berbaris rapi layaknya tentara yang bersiaga, pria yang terlihat seperti pemimpin mereka mendekati Masamune seraya mengangguk cepat memberikan hormat. Masamune dengan segera menjelaskan permintaannya untuk malam yang akan mereka lalui ini. Tuan besar itu kini berubah menjadi seorang ayah yang protektif yang menginginkan perlindungan yang sempurna untuk anak gadis kesayangannya.

"Pastikan semuanya aman, Ryoji! Jangan ada celah!" perintah Masamune yang dimengerti oleh pria berkulit coklat eksotik itu.

Setelah mendengarkan perintah Masamune, pria berambut cepak yang telah dihiasi oleh beberapa uban itu kemudian memimpin barisan pengawal dan memberikan briefing untuk pengamanan yang akan mereka lakukan malam ini. Masamune tersenyum puas, kemudian duduk bergabung dengan Kuroto, Kai dan Estelle yang menunggunya menyelesaikan 'drama pengamanan' yang selalu bos besar itu lakukan.

"Papa, apa ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Kai yang selalu heran dengan sikap ayahnya yang sangat berlebihan jika menyangkut keamanan Emu.

"Kita hanya menonton konser musik klasik bukan berperang, Papa! Tidak perlu membawa lusinan pengawal seperti ini!" protesnya lagi seraya menyilangkan tangan dengan ekspresi wajah kesal. Kai dan Kuroto sebenarnya tidak jauh beda dengan sang ayah jika menyangkut Emu. Tapi level sifat protektif mereka masih jauh dibawah Masamune yang telah mencapai level maximal.

"Tidak bisa! Bagaimana jika ada yang berniat jahat kepada adikmu? Penculikkan? Orang mesum? Oh, tidak! Papa tidak akan membiarkannya!" Masamune mulai berbicara dengan sangat cepat dan penuh dengan kepanikkan membuat ketiga orang yang ada di sana hanya bisa menyerah sebelum perdebatan panjang terjadi.

Dalam hal perdebatan, Masamune tidak akan pernah mau mengalah. Tuan besar tidak akan bisa di bantah sama sekali. Keputusan yang telah diucapkan merupakan final dan tidak akan dia ubah. Kini mereka hanya bisa diam seraya menunggu sosok yang menjadi penyebab kehebohan malam ini terjadi. Siapa lagi kalau bukan anak gadis satu-satunya, Emu.

Beberapa saat kemudian Emu mendekati mereka dengan wajah polosnya tanpa mengetahui apa yang baru saja terjadi. Masamune menatap haru sang putri, Emu yang terlihat begitu manis dengan balutan midi dress berwarna khaki berlengan tiga perempat-berdesain fluted sleeve dengan detail mutiara yang melingkari kerah bulatnya, surai hitam legamnya dibiarkan tergerai dengan llembut-minimalis namun sangat elegant. Make-up minimalis dengan sapuan lisptik pink lembut menyempurnakan tampilan manisnya.

[FF] ѕумρтôмєѕ [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang