Sherly memanggil Raisa yang kebetulan memang mereka 1 jurusan berbeda dengan Nayla dan Yurisa.
"kenapa si sher? panik betul kayak ketauan ngebokep aja" Raisa yang baru dateng ke cafe tempat mereka janjian.
"Sa kalau ya...kalau gue hamil gimana?" Raisa yang lagi minum hampir aja meninggal karna keselek tapi ditahan.
"uhuk...Jangan dadakan ngomongnya lah untuk ga mati gue, ya tinggal minta tanggung jawab dari adriel? beres kan?"
ya memang se simple itu, tapi ayahnya? apa tidak akan marah? atau justru akan mengirimkannya ke rumah nenek yang ada di kota lain?
Raisa yang melihat raut wajah sherly langsung menepuk tangannya, "daripada berandai andai, coba yu test? gue temenin langsung ke dokter aja gimana?"
Dan sekarang mereka sedang mengantri di bidan, karna jika mereka ke RS bisa saja bertemu orang yang tidak mereka harapkan seperti netijen kampus.
"Ny.Sherly silahkan masuk" Sherly yang bangun dari tempat duduk sambil menarik lengan baju milik raisa.
gugup, sangat.
"Silahkan nona duduk dulu, mau periksa apa ini?" tanya dokter, walaupun ia tau maksud kedatangan dari 2 orang gadis didepannya.
"begini dokter, teman saya merasakan keluhan, apa bisa di check kalau bisa sekalian usg kalau benar" Raisa mewakili sherly yang benar benar gugup.
Dokter yang berada didepan mereka tersenyum ramah, "tentu, saya jarang sekali mendapati pasien yang berani kemari kecuali mereka yang menikah muda, kalau kamu pasti karna kesalahan tak disengaja?"
sherly melihat sang dokter, "hah gimana dok?"
"iya biasanya mereka datang kemari kalau tidak bertanya pil untuk gugurin, ya minta operasi guret." Sherly yang mendengarnya langsung memeluk perutnya.
dokter yang melihat respon sherly tersenyum, memang anak baik sepertinya.
"Mari nona kita periksa dulu benar atau tidak didalam kandungan kamu ada yang hidup" Sherly mengikuti sang dokter untuk berbaring di atas brankar.
Dokter pun langsung memeriksa keadaan keseluruhan dari sherly dan tidak lupa dengan perutnya. "kalau dari pemeriksaan medis secara umum, benar kamu sedang mengandung. Tapi lebih baik kita usg saja ya? untuk mengetahui apakah benar ada janin atau malah penyakit lain."
Sherly dan Raisa hanya mengangguk tak paham karna ini pertama kalinya mereka datang ke dokter kandungan.
"Sus dibantu ya nona sherlynya." Dokter pun menyiapkan alat alat untuk melakukan usg. sedangkan sherly mulai diberikan gel pada perutnya.
Alat usgnya mulai bergerak diarea perut rata milik sherly, tak lama dokter tersenyum saat melihat layar monitor.
"nona liat ini janinnya sudah terbentuk dengan berukuran sebesar biji bayam atau biji kacang hijau, yaitu sekitar 2 milimeter. Secara teknis, janin di dalam kandungan nona sudah bisa disebut sebagai embrio." jelas sang dokter.
Sherly menatap layar dengan seksama, tak terasa ada tetesan terharu dimatanya. berbeda dengan Raisa yang sibuk video untuk kedua temannya yang lain.
"Tapi sehat kan dok? gaada gangguan atau lainnya?" Raisa bertanya karna ia sempat mengantarkan sepupunya juga untuk usg, jadi tidak terlalu noob lah.
"sehat semua, dipastikan nona sherly jangan kecapean dan stress itu masih sangat mengancam janin pada semester awal kehamilan." Sherly mengangguk.
jangan stress, jangan overthinking, jangan kecapean.
![](https://img.wattpad.com/cover/196383755-288-k882676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kesalahan - JAEMINJU
Roman pour Adolescents" adriel bego kenapa bisa ke bablasan sih " " lu siapa ? kok lu tega sih " 18+. (not real)