Dengan gugup akhirnya sherly pulang ditemani oleh Raisa, ya semenjak check up raisa tau sahabatnya tidak bisa sendiri walaupun ia berkata bisa.
Mereka berdua memasuki perkarangan rumah keluarga Yudistira, melihat ada mobil yang tak pernah berkunjung.
Saat masuk ia melihat dua orang asing berbicara dengan ayah dan bundanya tetapi ada xiera disana.
"Sherly pulang" Sambil melangkah kan kaki.
Orang yang sedang mengobrol pun melirik ke arah sherly dan raisa.
"Sherly kemari, ada yang mau ayah dan bunda tanyakan. "
Pinta sang ayah untuk putrinya segera mendekat.
"Ya ayah ada apa? Permisi om tante. "
"Ehm.... Bisa jelasin hubungan kamu dengan adriel? "
Deg. Jadi keluarganya sudah tau.
Maka hal yang ia lakukan dengan raisa pun sepertinya harus ia bongkar karna tidak ada celah untuk ia berbohong lagi.
Sherly menjelaskan dengan detail semua hal yang ia ingat, seluruh orang tua di sana hanya bisa menghela nafas.
Nasi sudah menjadi bubur
Tidak ada yang perlu disesali tetapi harus tetap di hentikan supaya tidak lebih parah.
"Jadi kamu mau menikah dengan anak om? " Tanya ayah nya adriel.
Sherly memandang raisa tentu saja raisa mengangguk bagaimanapun kini sherly harus bersama adriel demi masa depan sherly sendiri.
"Mau om, soalnya sherly udah gaada jalan lain sekarang Bukan masalah sudah tidak virgin. Tetapi ada makhluk yang hidup di rahimnya sherly. "
Ucapan sherly tentu saja membuat semua orang disana kaget, entah harus senang atau sedih mendengarnya.
"Xiera cepat panggil kembaran mu dan kedua kakaknya sherly. " xiera ditemani oleh raisa segera menuju halaman belakang.
Airin mengusap punggung putri kecilnya, ia tau putrinya belum siap untuk di tahap ini tapi takdirnya menyuruh ia siap sekarang.
"Gapapa sayang, bunda sama ayah ga marah ini kecelakaan siapapun orang tua gaakan benci sama anaknya cuma karna hal seperti ini tetapi tentu saja kami kecewa karna kamu yang kami tau anak yang baik tapi bisa terjebak masalah seserius ini. "
Sherly menitikkan air mata, ia paham telah menghancurkan harapan kedua orang tuanya tapi ia bersyukur keluarganya tidak langsung mengusirnya begitu malah justru menenangkannya.
Karna Satria dan Airin tau mental seorang anak yang down tidak lah baik ditekan kembali, fisik mudah sembuh tetapi mental? Akan sulit disembuhkan.
"Kamu darimana tadi sherly? " Tanya ayah yang sudah lebih tenang.
"Abis check ke bidan yah bun, om tante. Dedek bayinya masih berbentuk zigot gitu karna masih minggu minggu awal. Ini ada usg nya" Sherly menyerahkan hasil usg yang dia lakukan.
Kedua orang tuanya beserta orang tua adriel melihat hasil tersebut, seharusnya mereka sedih tapi tentu mereka senang karna sebentar lagi menjadi kakek dan nenek.
"Dijaga ya cucu mama, jangan kecapean apalagi mikirin hal yang aneh aneh" Sherly tersenyum kikuk.
"Maafin istri om ya, tapi ada bagusnya si buat sherly belajar manggil om dan tante jadi mama dan papa kan sebentar lagi kita keluarga. "Sherly mengangguk saja
"Sat kamu yakin setelah mereka menikah tidak dibiarkan tinggal bersama? " Tanya Chandra khawatir.
"Ya justru aku jauh lebih khawatir mereka tinggal berdua saja, Kau tau kan kalau siangan kita diluar sana gencar mencari cara untuk menjatuhkan kita. Apalagi sekarang putriku sudah hamil? Kita tunggu putramu sudah layak dan yakin bisa melindungi putri ku dengan tanggung jawab dan kerja kerasnya sendiri baru aku izinkan. Sekarang terpenting pernikahan mereka sebelum ada desas desus yang mengacaukan segalanya."
Chandra paham maksud satria baik demi usaha mereka, pendidikan kedua anak anaknya dan menghindari hal hal yang tidak di inginkan.
•••
Dimas berhenti di halaman belakang menatap kedua lelaki didepannya. Tentu saja yoga tau raut abangnya yang bingung, marah, dan kecewa.
"Gua kecewa sama lo ga, lo gua minta jagain sherly aja ga becus. Malah karna lo adek gua dirusak sama anak ini"
Dimas menunjuk kearah adriel yang diem saja.
"... Dan lo, punya otak? Lo ga mikir kehidupan adek gua yang lo ancurin? Segampang itu cuma bilang bertanggung jawab. Lo pikir pernikahan itu mudah? "
Yoga ingin membantu adriel tapi ia pun tidak berani melawan abangnya sendiri, ia tau semua ini adalah sebabnya. Ia pun sangat menyesalinya tapi bagaimana lagi sudah terjadi dan tidak bisa diulangi.
"Lo berdua diem aja? Gaada yang mau jelasin ke gua?"
BUGH! Adriel tersungkur karna pukulan dimas yang mendadak, tak lama pukulan juga mendarat di wajah yoga.
"Bang udah bang, jangan pukul adriel, gua tau dia salah bang lo lampiasin ke gua aja. "
Dimas memukul dinding didekatnya karna emosinya yang meledak ledak.
"Lo anggap gua apa si ga? Gua merasa paling bodoh sebagai abang lo sama sherly gaada satupun cerita. Bahkan gua tau dari orang lain itu yang bikin gua semakin kecewa."
Tatapan nanar dari mata dimas melihat yoga dan adriel.
"Lo tau? Gua yang bertanggung jawab atas lo sama sherly ke ayah dan bunda, sekarang kejadian ini gua merasa anak yang gagal, gagal ngejaga amanah mereka."
Adriel maju mendekati dimas, ia paham karna ia juga memiliki xiera walaupun mereka lebih ke anak kembar bukan adik yang tahunnya berbeda.
"Bang gua tau lo khawatir sherly tertekan sama semua ini, tapi gua gaakan maksa dia kalau dia gamau. Bahkan gua bakalan ngejamin apapun yang dia mau gua penuhin termasuk jika nyawa gua sekalipun."
Dimas menatap anak kemarin sore itu, ia melihat keyakinan dari tatapannya.
Apakah dimas bisa merelakan adik kecilnya?
Xiera dan raisa memasuki halaman belakang dan merasakan aura aura mencekam disana tapi mereka harus segera membawa orang orang ini ke depan.
"Bang yoga bang dimas, adriel disuruh om sama tante kedepan. Ada yang mau dibicarain katanya" Raisa yang membuka percakapan.
Mereka pun dengan keadaan panas harus meredakan emosi dan segera menyusul kedua perempuan itu.
Dijalan menuju ruang tamu xiera menatap wajah kembarannya sebenarnya ia dapat merasakan sakitnya entah lah.
" Lo dihajar abangnya sherly? Dua duanya? " Adriel menggeleng.
"Sama abang pertamanya, wajar si kalau lo juga dijebol sama jenof udah gua bunuh kali. "
Xiera menatap kesal sambil memukul bahu adriel, "gua duluan yang bunuh lo".
To be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
kesalahan - JAEMINJU
Teen Fiction" adriel bego kenapa bisa ke bablasan sih " " lu siapa ? kok lu tega sih " 18+. (not real)