tired?

38 30 14
                                    

sebentar lagi kau akan terbiasa dengan kehilangan dan melepaskanAdhitama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebentar lagi kau akan terbiasa dengan kehilangan dan melepaskan
Adhitama.
_
_
_

_ _ _oOo_ _ _

kini remaja itu sedang menarik nafas prustasi di depan satu-satu nya kafe yang belum ia kunjungi,kafe dengan konsep kuno membuat nya sedikit takut untuk melamar di sana,tapi dengan kepercayaan diri yang tinggi dan di iringi do'a gadis itu melangkah masuk.

TIIIINGGGG

bunyi lonceng yang bila tersandung oleh pintu ia akan berbunyi,sebagai tanda ada seorang pengunjung yang masuk

"permisi.."lirih Gebi melangkah ragu-ragu masuk ke dalam kafe itu

seorang pria paruh baya serta seorang gadis keluar dari dapur menyambut nya."apa yang bisa kami bantu gadis kecil?"

"ah saya berkunjung bukan untuk makan."ucap Gebi

kedua orang itu saling menatap satu sama lain "lalu???"

"aku ingin melamar kerja."jawab Gebi

"begitu rupaya,berapa umur mu nak"tanya pemilik kafe sambil mengajak Gebi duduk di salah satu bangku

"18 tahun paman,nama ku Gebi."

"baiklah kau di terima."ucap pemilik kafe yang langsung membuat mata Gebi membulat besar

"a-aku masih palajar paman apa tak masalah????aku juga bekerja dari siang apa juga tak masalah??"tanya Gebi sekali lagi memastikan

"tidak apa-apa gadis kecil,putri ku juga masih sekolah sama dengan mu."kekeh nya sambil menepuk pundak anaknya

setelah berbincang beberapa jam Gabi memutuskan pamit pulang dan memulai kerja paruh waktunya besok.

nama pemilik kafe itu paman Taufik ia mengurus kafe itu sendirian bersama anak satu"nya setelah pensiun manjadi preman,istrinya sudah meninggal 5 tahun lalu,katanya kafe ramai pada hari pekan atau libur,pada hari itu mereka berdua sangat kewalahan dan berusaha mencari pekerja tambahan.

Gebi hanya menyebut alasan nya bekerja hanya karna mencari uang tambahan sekolahnya tak lebih tak kurang

_ _

"aku pulang.."ucap nya sambil masuk kedalam rumah paman nya

"kemari.."lirih pamannya dengan nada rendah,di sana istrinya dan Citra tengah duduk santai dengan ponsel yang melekat di tangan

"sampai kapan kau akan membuat ku malu Gebi?"tanya nya tanpa menatap mata Gebi

Gebi hanya berdiri diam di tempat nya "sabarlah sebentar lagi paman,aku akan segera keluar dari kehidupan kalian."

istrinya mendecih pelan "kapan?!"

"tapi,kenapa kalian tampak nya sangat benci pada ku?"tanya Gebi mata nya memerah

Leukimia | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang