Adhitama adalah seorang CEO di perusahaan di bidang kesenian.ia beristirahat pada umurnya yang baru menginjak 20 tahun,dan perusahaan juga baru berjalan 2 tahun di tangannya
ia punya alasan untuk istirahatnya kali ini.tentang penyakit mematikan dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
berteman dengan nya sudah mengubah hidup ku dari0,dan akan ku balas sampai1000 RADITYA BAGAS _ _ _
_ _ _oOo_ _ _
Adhitama berkeliling mencari pelaku namun tak kunjung menjumpainya hingga ia menyerah,perutnya mendadak berbunyi dan terpaksa memakan pizza mie yg tertata cantik di atas meja makan
"lu ngapain si anjir gua mau bogan juga."sinis Bagas tak rela tidur tampannya di ganggu
Adhitama tengan jemarinya menunjuk setiap perubahan yang ada di rumah studio itu tanpa bicara "ga lu kan?"
Bagas menyengir kecil "oh si anak SMA."
"anak SMA?"
"penunggu kamar bawah anak SMA,tu orang udah pindah sekitar 3 hari yang lalu kalo ga salah."tutur Bagas,tanganya mengucek mata nya yang masih sedikit tertempel satu sama lain
Adhitama menyudahi makan nya dan beranjak menaiki tangga "ngapa gua belum liat?"
"gimana mau ketemu lu aja sibuk 7/24."cibir Bagas
saat menyebut anak SMA di bayangan Adhitama adalah sesosok Gebi dengan baju kusut di bagian perus serta rambut di ikat kuncir
Adhitama menyengir kecil saat mengingat saat itu dan mulai memulihkan pikirannya pada karir barunya
_ _
sudah tiga hari lebih Gebi tak memperlihatkan wujudnya di rumah itu,paman yang merasakan perubahan itu mulai menanyai beberapa orang mulai dari istrinya dan berakhir di bibi
"kemana Gebi pergi bi?"tanya nya
bibi yang sibuk menyapu menyerahkan sebuah surat titipan Gebi
"maaf tuan non Gebi menyuruh menyerahkan pada tuan saat tuan mencari keberadaan nya.kalau begitu saya pamit."lirih bibi dan beranjak pergi
sebuat surat singat di tulis Gebi di sana
______________________________________ sangat alay bila kita bermain surat"an paman..
tapi aku hanya ingin menyatakan bahwa aku sudah pergi dari rumah mu,berhentilah mengirimi ku uang itu tak mengurangi dosa mu
aku tak pergi jauh" sekolah ku tetap sama,hanya pindah rumah saja
maka dari itu aku berharap berbahagialah sampai tua paman.
