1: Pertemuan

12.1K 990 367
                                    

Jake berjalan menyusuri koridor sekolah, tujuannya sekarang adalah rooftop. Sengaja ke koridor untuk menenangkan dirinya. Jake hidup sendiri, kedua orang tuanya sudah bercerai dengan alasan keduanya sama-sama berselingkuh.

Jake jelas tidak ingin ikut salah satunya, karena Jake sendiri sudah muak dengan keluarganya. Dan disinilah Jake, sedang menyayat tangannya sendiri menggunakan pisau. Jake memang memiliki self ham sejak kedua orang tuanya sering bertengkar di usianya yang ke sebelas tahun saat itu.

Karena asik menghiasi tangannya menggunakan pisau, Jake tidak sadar bahwa ada seseorang yang siap menerkamnya dari belakang.

Krkkkkk

"Akhhh"

Bughhh

Jake berhadap-hadapan dengan lelaki manis namun menyeramkan, orang itu mengukung Jake yang terkapar di rooftop yang tidak berlantai.

Jake tentu terkejut di tambah lagi ketika orang itu mengeluarkan taring-taring nya. 'Jake pabo, semua vampire bakal kegoda sama darah'

"M-mau ngapain??" Tanya Jake ketika vampire itu mulai mendekati lehernya. Aduh pake nanya lagi

Vampire itu tidak menjawab, ia malah semakin mendekat dengan leher Jake. 'Mikir Jake mikir, lu harus ngapain. Pengen mati tapi caranya ya gak gini juga anjir'

Tiba-tiba sebuah iklan terngiang-ngiang di pikirannya, apa itu akan berhasil? Tapi itu sangat tidak mungkin jika Jake melakukan hal yang ada di dalam iklan tersebut. Kira-kira iklan nya seperti ini:

Bayangkan ku, beri Oreo, tuk si vampire yang menyeramkan, akan kah dia berubah menjadi menyenangkan.

Jake ingat bahwa di sakunya terdapat sebungkus Oreo rasa vanilla. Perlahan tapi pasti, Jake berhasil meraih Oreo tersebut dan mengambil salah satunya lalu ia masukkan kedalam mulut si vampire yang terbuka bersiap untuk menggigit lehernya, tapi vampire itu malah menggigit Oreo nya.

Kegiatan si vampire terhenti, terlihat sekali ia sedangkan berkedip-kedip sambil merasakan makanan yang sedang ia kunyah. Setelah ia menelan makanannya wajahnya menjadi berbinar. 'Lah, masa vampire suka Oreo?'

Ketika si vampire lengah Jake mulai berbalik untuk mengukung vampire manis tersebut. Tangannya mengambil pisau yang tadi di pakai untuk menyayat lengannya sendiri.

Ketika Jake ingin menancapkan pisau itu di jantung si vampire, lelaki manis yang ada di dalam kukungannya itu mendongak menatap Jake dengan tatapan polosnya.

"Eunggg?" Tangan Jake terhenti dan mulai menatap si vampire manis tersebut

"Eunggg" kening Jake berkerut 'nih vampire kenapa anjir?'

"Hnggg lapel, janan bunuh" Jake pun sadar bahwa vampire yang ada di hadapannya ini tidak lancar berbicara

Lalu Jake berpikir keras, kalau dia lepasin vampire nya pasti dia yang bakal jadi santapan di vampire, tapi kalau dia bunuh si vampire. Masa vampire aja bisa gak jadi makan dia, terus kenapa dia harus bunuh vampire? Akhirnya Jake berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu si vampire

"Nama tamu ciapa?" Lagi-lagi Jake di buat bingung 'masa vampire nya langsung kayak gini setelah di beri Oreo? Gak mungkin kan?'

"Jake, Jake Shim" vampire itu menganggukan kepalanya

"Nama atu Pelak Cunghoon" Jake hanya tersenyum, menunjukkan senyuman yang sembilan tahun ini tidak pernah ia tunjukkan kepada seorang pun.

'kalo dilihat-lihat kok lucu ya'

Jake mengajak Sunghoon duduk di kursi panjang yang ada rooftop. Ia ingin menanyakan alasan mengapa Sunghoon tidak bisa berbicara lancar

"Emm maaf nih ya, kenapa ngomong nya kamu gak lancar seperti orang-orang biasanya??" Sunghoon menatap ke arah Jake, lalu tersenyum manis

Posesif vampire || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang