🗝Hug Me - Chapter 7

3.1K 437 89
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Hug Me

Story by X_Raid

Mr. Presdir let me out..

🗝

Hinata melayangkan tinjunya kearah Naruto yang sayangnya dengan mudah dapat pria itu tangkap. Naruto menatap gadis didepannya dengan tatapan datar, pria itu menggenggam lembut kepalan tangan Hinata bermaksud untuk menenangkannya.

Manik ametysnya terasa panas, Hinata tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Pun Hinata menepis tangan Naruto, "kenapa anda melakukan ini." ucapnya terisak.

Bahu Hinata berguncang karna tangis lalu mengusap bibirnya kasar menggunakan punggung tangan berusaha menghilangkan bekas ciuman dari Naruto. Disamping hal itu, Naruto hanya memperhatikan Hinata dengan tatapan tenang.

"Mari bicara." Naruto mendaratkan tangannya dipundak gadis itu tapi lagi-lagi ditepis oleh Hinata.

Manik biru pria itu menatap datar telapak tangannya, namun sesaat kemudian dia terkekeh pelan dan kembali membungkuk kearah Hinata. Hinata berjengit kaget berusaha menghindar dari jangkauan tangan Naruto.

Pekikan lolos dari bibir mungil gadis itu saat Naruto menarik pinggangnya posessiv, "Kau mengabaikanku ?" bisiknya disamping telinga Hinata.

"Aku mohon.. lepaskan aku." cicit Hinata dengan suara gemetar.

Mendengar perkataan Hinata, Naruto menaikkan sebelah alisnya bingung. "Kenapa aku harus melepaskanmu ? Kau sangat susah untuk ditangkap." ucap Naruto dengan suara berat. Pria itu menjatuhkan kepalanya dibahu Hinata dan mempererat pelukkannya.

Hinata menahan nafasnya sesak akan kedekatan mereka, tubuhnya sejak tadi tidak mau berhenti gemetar. Dia bahkan harus menggigit bibir bawahnya agar suara dari gemetuk giginya tidak terdengar oleh Naruto.

"Kau hanya perlu menghadapiku, kenapa selalu kabur ?" tanya Naruto. Hinata terlalu takut untuk menjawab dan memilih untuk tetap diam. Naruto menghirup aroma lembut dari rambut Hinata lalu menghembuskan nafasnya pelan.

"Kau mau pulang ? Aku akan mengantarmu." putus Naruto sembari memencet tombol lift menuju lantai dasar, basement. Pria itu menunduk menangkup wajah Hinata, menghapus lelehan air mata dipipinya. Bibir Naruto tersungging remeh.

"Kitty don't cry." ujarnya.

Tangan Hinata terkepal erat menahan diri agar tidak melayangkan tendangannya kearah pria itu. Membuang muka, dia lalu menepis tangan Naruto saat pria itu berniat menggenggam tangannya. Bukannya marah, pria itu hanya tersenyun simpul.

Sesampainya dilantai dasar, dengan lembut Naruto menggendong Hinata ala bridal keluar dari lift, membawa gadis itu menuju mobil mewahnya. Hinata sempat berpikir untuk kabur dan memberontak saat pintu lift terbuka, tapi lagi-lagi kondisinya tidak menguntungkan.

Pengawal pribadi Naruto berbaris dan membungkuk hormat saat pria itu membawanya melewati mereka. Hinata menelan ludahnya gugup saat Naruto berbisik pelan ditelinganya seakan tahu apa yang sedang dia pikirkan.

"Kaburlah.. tapi aku akan menangkapmu lagi."

"T-tidak.." sahut Hinata pelan mengukir senyum kemenangan dibibir Naruto. 'Tidak untuk saat ini.' Sambungnya dalam hati.

Pengawal yang berdiri paling dekat dengan mobil pun membukakan pintu untuk mereka. Hinata menahan nafasnya saat Naruto mendudukkannya lalu ikut duduk disampingnya.

HUG METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang