🗝Hug Me - Chapter 11

2.8K 392 60
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Hug Me

Story by X_Raid

Mr. Presdir let me out..

🗝

A/N : play the music

"Okaa-san.." panggil Hinata cerah begitu wanita yang melahirkannya menjawab panggilannya.

"Hinata-chan, kau jarang menelpon akhir-akhir ini. Apa terjadi sesuatu ?" tanya Hikari.

Hinata meringis pelan, mungkin inilah yang dinamakan insting seorang ibu kepada anaknya. Hikari selalu tahu saat Hinata mempunyai masalah atau beban pikiran. "Tidak, aku baik-baik saja. Hanya.. agak sibuk karna memegang salah satu proyek pembangunan."

"Hmm.. bagaimana kabarmu ?"

"Baik, lalu bagaimana dengan kalian ?" Hinata berguling dari posisi rebahannya menjadi tengkurap.

Saat ini dia masih berada dirumah Naruto, singkat cerita dari kemarin malam hingga malam ini pria itu meminta- ralat mengharuskannya menginap.

"Kami baik-baik saja dan jangan mengkhawatirkan Otou-sanmu, kau bebas bekerja dimanapun kau mau selama pekerjaan itu tidak membuatmu berada dalam situasi yang berbahaya." ujar Hikari mengingatkan Hinata akan tawaran ayahnya beberapa saat lalu.

Gadis itu mengiringis sambil mengangguk-angguk walau ibunya tidak bisa melihat anggukannya.

"Tentu, aku-" Hinata menahan nafasnya begitu merasakan beban menimpa tubuhnya lalu disusul nafas berat yang berhembus ditengkuknya. "..senang ?" ucapnya linglung.

"Hinata ? Apa terjadi sesuatu ?"

"Ah, tidak. Bagaimana dengan keadaan Kiki ?" tanya Hinata mengalihkan pembicaraan pada kucingnya yang memang dia tinggalkan dirumah orang tuanya.

"Who's Kiki ? Boleh aku melenyapkannya ?" Hinata tersentak begitu Naruto berbisik pelan disamping telinganya. Mempertanyakan pertanyaan yang membuat Hinata mendelik kesal.

Pria itu tersenyum miring begitu Hinata menengok kebelakang dan mencuri ciuman singkat dibibirnya.

"Oh Kiki, dia baik dan banyak makan akhir-akhir ini. Kau pasti gemas jika melihatnya, apa kau ingin melihat fotonya ?"

Gadis bersurai indigo itu mengalihkan pandangannya dan berusaha mengabaikan lidah Naruto yang bermain disekitar telinganya, belum lagi benda keras yang menusuk pantatnya, Hinata benar-benar ingin kabur sekarang.

"Aa.. ah ! Boleh." Hinata membekap mulutnya ketika Naruto dengan sengaja menggigit daun telinganya.

"Sayang, kau baik-baik saja ?" tanya Hikari dengan suara yang sedikit ditinggikan. Hinata merasa begitu berdosa saat ini, ibunya sampai meninggikan suara yang tandanya wanita paruh baya itu benar-benar merasa khawatir.

"K-kupikir aku harus beristirahat." dalihnya sembari mendorong kening Naruto menjauh, tapi pria itu malah terkekeh pelan dan membawa jemarinya menuju mulutnya.

"Beristirahatlah, kau boleh menelpon lagi nanti. Jangan lupa untuk meminum vitaminmu dan jangan tidur terlalu malam."

"Yaa.." sahut Hinata kikuk berusaha menarik jarinya dari dalam mulut Naruto.

"Baiklah, selamat malam. Kami mencintaimu."

"Selamat malam, aku juga sangat mencintai kalian." jawab Hinata sambil tersenyum lembut menanggapi perkataan ibunya. Setelahnya terdengar suara nada sambung yang terputus.

HUG METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang