Seperti biasanya El menjemput Resha untuk berangkat berdua. Di SMA ADITAMA semua siswa hanya tau jika mereka berdua sudah tidak ada hubungan lagi sekarang.
"Ehh bentar deh bentar, itu kok Resha sama El berangkatnya bareng lagi? Terus El kok deket banget sama Resha? Beda banget kayak waktu itu" sekeliling SMA ADITAMA bingung dengan sikap El yang berbeda dari sebelumnya.
"Wait wait, Resha sama El balikan? Atau gimana sih gua gapaham sama hubungan mereka" siswa lain ikut menggunjing.
El yang awalnya hanya menatap mereka dengan tatapan datar, kemudian berbicara dengan nada yang sinis seperti El pada umumnya.
"Ngapain lu semua? Kurang kerjaan? Punya mulut pada lemes semua, kalah tuh bencong depan komplek."
Semuanya pun bubar menuju kelas mereka masing-masing."Res? Tadi belum sarapan kan? Sekarang ke kantin dulu, gausa lama-lama ntar langsung ke kelas" ajak El pada Resha yang daritadi hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Emmhh gausa deh El langsung ke kelas aja, lagian aku juga belum laper, daripada ntar dihukum" tolak Resha
"Ngga! Aku bilang makan ya makan, bandel banget"
"Huhh yauda iyaa, aku mau roti bakar aja deh"
"Okay bentar aku pesenin"15 menit mereka berdua sarapan dan bel pun berbunyi, Resha lega karena tidak ada kata terlambat hari ini.
"Ayok El uda bel, aku juga uda selesai" dan hanya dijawab deheman oleh El.Sampai dikelas, seisi kelas menatap mereka berdua. Dan mereka hanya cuek, karena tidak semua yang mereka jalani harus diketahui semua orang.
Guru matematika masuk ke kelas mereka."Okay sekarang keluarkan bukunya, saya mulai pelajaran matematika hari ini"
Selang 45 menit, pelajaran matematika selesai, dan pelajaran berganti.
Kringgg... Bel istirahat berbunyi"Res, aku ke parkiran dulu bentar. Kalo mau ke kantin, sendiri dulu yaa, ntar aku kesana" dan El langsung meninggalkan Resha.
Resha yang sedikit curiga karena sikap El, berusaha untuk tetap positif thinking, supaya semuanya baik-baik saja.Di parkiran El menelpon seseorang, dengan percakapan yang serius, dan menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Selesai telfon El bergegas menemui Resha yang sudah kembali ke kelas. Tidak seperti biasanya, raut muka El seperti orang gelisah bercampur dengan emosi. Namun Resha hanya diam agar suasana tidak semakin buruk.
Pelajaran terakhir berlangsung selama 30 menit, setelah bel pulang berbunyi, El langsung mengajak Resha pulang, karena ada sesuatu yang harus El pikirkan tentang keselamatan Bella."Res, aku gabisa mampir sekarang, ada perlu. Jadi lain kali gapapa kan? Ntar aku kabari kalo mau ketemu bunda kamu"
"Ohh yauda El gapapa, kamu hati-hati dijalan gausa ngebut, klo uda sampe rumah, langsung chat aku, okay?"
"Iyaa sayang, yauda aku pulang dulu"Tepat jam 20.00
Resha gelisah menunggu kabar dari El, yang daritadi pulang sekolah sampai sekarang tidak menghubungi Resha sama sekali.
"Emhh kira-kira El kemana ya? Atau ada acara? Tapi kan biasanya dia ngajak gue. Yaelah punya cowo gini amat, gua telfon daritadi kaga ada yang diangkat lagi, sialan" keluh Resha dengan menatap layar handphone nya.
_________________________________
"El gua ada informasi buat lu, temuin gue di cafe biasanya, atau lu gabakal dapet apa-apa" ucap seseorang dari seberang sana.
"Sialan, gue daritadi belum ngabarin Resha lagi. Ntar ngambek lagi kan berabe, gapapa deh kalo ngambek tinggal gua ajak jalan. Daripada ada apa-apa sama Bella"
"Ehh bang, mau kemana? Bella mau keluar bentar bole ngga?"
"Abang mau keluar, kamu dirumah aja. Abang gabisa anter sekarang"
"Ohh gausa dianter deh bang, Bella berangkat sendiri gapapa kok, lagian juga deket"
"Bellaaa, abang bilang ngga ya ngga, uda ya gausa bandel. Ntar abang beliin pizza"
"Yaelah yauda deh, abang ngga lama kan?"
"Ngga, abang berangkat dulu"Resha pun kembali ke kamar setelah mengantar El di depan rumah.
_________________________________
Okayyy author up lagi nihh, sebisa mungkin waktu lebaran tetep up kok. Makasii buat yang uda support, jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Pshycopath Samuel
Teen Fictionmeskipun uda END tetep vote yaa, buat ngehargain author :) °°°follow dulu sabi kali°°° "Lo punya gue! lo nolak? sahabat lo dalam bahaya" "Lo ganggu orang yang gue sayang, hari ini terakhir lo hidup" tegas Samuel dengan seringai yang mengerikan ok ka...