~KEMBALI~

539 28 3
                                    


jangan ninggalin seseorang yang udah mau berjuang bareng lu cuma karna bosen! itu bodoh namanya!✨

______________________________________

Kringgggg.....
"Lun bangun anjir, kebo banget dah lu"
"eh biasa aja dong Res, ntar juga gua bangun" sahut Luna dengan mengerjapkan mata
"dihhh klo kaga dibangunin yha lu bangun jam 12 siang ntar, kan lu kebo..hehe" ejek Resha
"emangnya lo mau kemana sih, rusuh amat masih pagi juga"
"anjim jan bilang lo lupa sama janji lo kemarin"
"ohhh kerumah El?"
"nahhh bener banget, gua masih kepikiran banget sama dia Lun"
"hmmm iya iya gua mandi dulu"

Mereka berangkat kerumah El menggunakan mobil milik Resha.

"Ehh dek lo mau kemana masih pagi gini?" tanya Refan pada Resha
"Ehh bang Refan, emmm.kit...kita ma...mau ke taman bang, iya kan Lun?" jawab Resha dengan melihat kearah Luna, dan berharap Luna peka
"Hehe..iya bang kita berdua mau ke taman" sambung Luna dengan nada gugup karna tatapan Refan
"Yaudah, hati-hati kalo ada apa apa langsung hubungi abang, jan sampe lupa" perintah Refan
"siappp bang" sahut Luna dan Resha bersamaan

AUTHOR POV

Sebenernya bang Refan sama Gino dah tau kalo Resha ada hubungan sama El, tapi karna Resha takut kalo abangnya khawatir karna masalah ini, jadinya Resha lebih milih buat bo'ong dulu ke abangnya.

AUTHOR POV END

Disatu sisi El sedang frustasi karna ia merasa ada hal yang nggak beres waktu dia digantiin sama si Al beberapa hari lalu.

"haduhhh Resha gimana yha, handphone gua lowbatt lagi, sialll. apa gua kerumahnya yha? iya gua harus kerumah Resha!" El pun memutuskan untuk pergi menemui Resha

Tapi saat El sudah keluar rumah...tiba-tiba ada mobil yang dikenali El.

"Ehhh sayang..." sapa El dengan sedikit kikuk dan merasa akan ada masalah setelah pertemuan ini
"kamu apa apaan sih El akhir-akhir ini kok jadi cuek sama aku, kalo emang kamu udah bosen, atau kamu udah nggak sayang lagi sama aku, bilang!!!" bentak Resha pada El, tetapi karna El adalah orang yang keras dan dia tidak suka dibentak...
"Reshh!!! kamu udah berani bentak aku??? ha??? kamu tau kan kalo aku enggak pernah suka kalo kamu ngebentak apalagi ngelawan sama aku!" bantah El dengan tatapan yang tidak bisa dikatakan teduh
"hiksss... maaf, aku tau El, tapi kamu tau nggak? akhir-akhir ini setelah kamu cuek in aku. aku jadi khawatir sama kamu" tangis Resha pecah karna bentakan El, dan El merasa bersalah telah membentak pacarnya itu
"Eitsss kok nangis? maafin aku sayang...aku nggak ada maksud buat ngebentak kamu kayak tadi, cuma aku minta tolong sama kamu, dengerin dulu penjelasan aku yaaa" tatapan teduh ada pada mata El untuk saat ini

"gini sayang...akhir-akhir ini aku cuek sama kamu, karna aku mau tau seberapa pedulinya kamu sama aku, dann jangan pernah sekalipun berpikir kamu bisa ninggalin aku" jelas El pada Resha dan sedikit peringatan
"emang bener itu alasan kamu? tapi kamu mikir lah, kan masih ada cara lain buat tau seberapa pedulinya aku sama kamu" sahut Resha dengan tertunduk lesu
"Iyaaa Resha maafin aku yaaa, udah dong sedihnya, habis ini kita jalan ya? biar kamu nggak sedih lagi" sambung El

"maaf Res, aku belum bisa jujur sama kamu, tapi aku janji aku akan kasih tau semuanya setelah aku yakin kamu nggak akan ninggalin aku" ucap El dalam hati karna merasa bersalah telah mengatakan yang tidak sebenarnya pada Resha

______________________________________

AUTHOR POV

mereka bertiga menghabiskan waktu sehari penuh, tapi tentu Luna hanya menjadi nyamuk diantara mereka :v

AUTHOR POV END

"Sayang? kamu nggak capek daritadi keliling mall? sekarang makan ya" tanya El pada Resha
"enggak El aku belum laper, Luna aja yang makan" jawab Resha dengan sedikit lemas karna masih memikirkan hal tadi pagi
"nggak usah ngelawan deh Res, gasuka aku kalo kamu kayak gini. Sekarang kita makan, dan aku nggak terima bantahan!"

saat makan siang, mereka hanya diam tanpa ada perbincangan, hanya sesekali saat El ingin memilih menu.
mereka menghabiskan waktu hingga malam, dan pada akhirnya El mengantar Luna dan Resha pulang.

______________________________________

"makasih ya El udah anterin aku sama Luna pulang, dan makasii buat hari ini kamu udah luangin waktu kamu buat aku" ucap Resha pada El dengan nada sedikit canggung karna sudah lama mereka tidak berkomunikasi
"iyaaa sayangg, tapi kamu ngobrol sama akunya jangan kayak orang asing dongg wkwkkw, nggak asik kalo kayak gini, oke?"
"hehe iya El" jawab Resha dengan menyunggingkan senyum, dan mencoba agar tidak canggung dihadapan pacarnya
"yaudah good night sayanggg, langsung tidur yaa, gaboleh capek-capek. oh iyaa mobil kamu bsk aku suruh supir buat anter kesini"
"iya El, kamu juga kalo udah sampe rumah langsung istirahat ya..."
"siappp ibu negara"  jawab dengan tampang tidak berdosa sama sekali

______________________________________

saat El diperjalanan terlintas pikirannya untuk bermain.

"udah lama nih gua nggak main" monolog El dengan smirk mematikannya

El menuju bar yang ada diarah ia pulang, karna sudah lama ia tidak bermain dengan jalang yang ada ditempat berdosa itu.

"heyyy beibbb mau main sama gue nggak? lu nggak lihat body gue yang menggairahkan ini?" goda salah satu jalang pada El
"bolehh juga, yaudah sekarang lo ikut gue" sahut El langsung karna ia sudah tidak sabar ingin bermain

saat berada disalah satu tempat andalan El untuk bermain, jalang itu sedikit bingung dan curiga dengan sikap El.

"Lo? mau ngapain ditempat ini?" tanya perempuan itu pada El
"kita mau main kan? yaudah lu diem aja" sahut El

saat jalang itu ingin membuka pakaian nya, ia ditahan oleh El.

"ehh lu mau ngapain?"
"lu mau main sama gue kan? yaudah sekarang aja langsung" goda jalang tersebut
"dihhh ngarep banget lo gue bakal napsu sama cewe kayak lo" sahut El dengan smirknya
"udah sekarang lu diem aja, cara main lo sama gue beda!"

El mengeluarkan alat main andalannya yang ada disaku celana.

srekkk...
darah mengalir dari bagian pipi jalang yang El ajak main saat ini.

"eughhh lu...lu...mau ngap...ngapain? jan...jangan macem-macem deh..." suara wanita tersebut dengan dicampuri isakan
"gue bilang diem ya diem, ohhh atau lo mau gue jahit mulut lo? oke gue lakuin sekarang, karna gue gasuka ada orang yang berisik saat gue main"

El merobek mulut wanita itu, hingga kebagian telinga, dan menjahitnya dengan sangat perlahan.
ia mencongkel mata wanita itu dengan kayu yang ada di belakangnya, dan meremas mata itu hingga tidak berbentuk. El memisahkan kaki dan tangan, dengan memotong-motong hingga menjadi bagian kecil yang tidak bisa lagi disusun.

"baru gitu aja udah mati? nggak asik lo" ucap El pada bangkai wanita yang tadi ia jadikan sebagai teman mainnya
"orang yang nyusahin kayak lo, nggak pantes buat hidup, karna kalo lo hidup lebih lama, dosa lo akan lebih banyak, jadi gue buat lo mati hari ini" monolog El dengan smirknya

"beresin mainan gue sekarang!" perintah El pada seseorang di telp yang ada diujung sana
"siapp boss!!!"

_____________________________________________

El menuju kerumahnya, dengan laju yang sangat cepat.

"huhhh akhirnya gua main juga" monolog El dengan bahagia dan smirknya yang masih jelas terbentuk dibibirnya

______________________________________

MAAF BANGET BARU BISA UP SEKARANG :(
TUGAS KU NUMPUK BANGET, JADI BARU BISA UP SEKARANG :(

LOVE YOU ALL✨

VOTE, AND KOMENT GUIZZZZ😊🌛

(END) Pshycopath SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang