Setelah membicarakan tentang perpindahan nya ke London kepada Gavin dan Revan. El memutuskan untuk mengatakan semuanya pada Bella.
"Bell, abang mau kita pindah ke London. Disini uda gak aman buat kamu, yang ada cowok brengsek itu bakal ngusik hidup kita terus. Urusan sekolah kamu ntar abang yang atur"
"Ohh yauda bang, gimana baiknya aja. Kalo emang harus pindah yauda, Bella tau abang uda mikirin ini bener bener jadi gak mungkin ngecewain Bella"
"Pasti cantik" akhir dari percakapan El dan Bella, diakhiri dengan senyuman tulus dari mereka berdua.
El mengurus semua surat surat dan mengajukan ke sekolah Bella untuk perpindahan. Beberapa hari kemudian, semua sudah beres. El pun sudah menemukan apart yang cocok untuk mereka berdua tempati.
El menelfon Gavin dan Revan untuk kerumahnya, hitung hitung membuat kenangan sebelum ia pindah ke London.
"Vin, Van, ntar kerumah gue pulang sekolah"
"Siapp"
Sepulang sekolah Gavin dan Revan langsung ke rumah El. Sekitar 1 jam 25 menit, mereka berdua sudah di depan rumah El. Dan mulai memasuki ruang tamu El.
"Oyy uda dateng ternyata, gue uda nemuin apart. Bagus banget serius, jadi mungkin lusa gua pindahnya"
"Seriusan? Jago bener lo nyari tempat begituan, kita berdua ikut seneng deh. Oh iya El, gue tadi liat Resha di cafe sama Ferdi, mereka kayaknya asik banget deh ngobrol nya, serius gue nggak ada tujuan buat manas manas in lo"
"Yauda sih santai, syukur dong Resha uda dapet yang lebih baik dari gue sebelum gue pergi. Dan kayaknya Ferdi bisa luangin waktu terus buat Resha"
"Kayaknya sih gitu, tapi gue lihat Resha juga belum terlalu open buat Ferdi. Dia masih berharap lu balik El"
"Haha gue juga berharap nya bisa gitu Van, tapi gue uda pikir ini bener bener. Gue yakin ini juga buat kebaikan Resha. Kalo dia terus sama gue, dia bakal kayak orang gak pacaran hahaha, orang gue aja sibuk nya sama Bella"
"It's okay El gua yakin keputusan lu uda bener"
"Thanks bro" dan percakapan pun berakhir.
El memutuskan untuk mengajak Gavin dan Revan ke cafe, hitung hitung untuk terakhir kali mereka ketemu.
"Lu pesen terserah, gue yang bayarin"
"Jarang jarang El HAHAHA"
"Yoii buruan, ntar lu kangen lagi sama gue HAHAHA"
Hari ini mungkin hari terakhir mereka bisa nongkrong bertiga, mereka bener bener gunain waktu buat bercanda, dan kadang juga nge bahas Resha.
Selang 1 jam lebih, mereka bertiga memutuskan untuk balik ke rumah El.Malam harinya, tepat pukul 20.25 Gavin dan Revan balik kerumahnya.
_________________________________
Di SMA ADITAMA semuanya melakukan aktivitas seperti biasa, Resha yang semakin hari semakin dekat dengan Ferdi. Gavin dan Revan terus membuat Resha benci pada El, karena memang itu keputusan El.
"Vin lo ada info apalagi dari El?" Tanya Resha pada Gavin.
"Ngapain sih lu ngurusin El mulu, uda ada Ferdi yang bisa buat lo bahagia kan? Lagian El juga uda gak peduli lagi sama lu"
"Tapi Vin gue yakin El tuh ada masalah jadi dia gini ke gue"
"Gak, dia gak ada masalah. Emang sekarang El uda berubah"
"Ohh yauda makasii Vin, Van" hanya dijawab deheman oleh Gavin dan Revan
Disaat yang bersamaan Ferdi menghampiri Resha.
"Res, ke kantin?"
"Ehh iyaa"
"Yauda sama gue aja" hanya dijawab anggukan oleh Resha.
Gavin dan Revan yang melihat kejadian tersebut hanya bisa tersenyum tipis.
"Gue salut sama El, dia rela Resha jatuh ditangan cowok lain, karena dia mau jagain Bella" ucap Gavin
"Gue juga Vin, semoga semuanya baik baik aja lah, kita cuma bisa support sama bantuin El"
Dan mereka kembali ke kelas.
Sepulang sekolah, Resha mengikuti Gavin dan Revan kerumah El."Ohh ternyata selama ini kamu sengaja ngehindar dari aku El? Tega ya kamu, padahal aku uda sabar nungguin kamu, aku juga uda hubungin kamu berkali kali, tapi gak ada respons sama sekali"
El yang terkejut dengan datangnya Resha, spontan menjawab dengan tegas dan kasar. Ia sengaja agar Resha semakin yakin bahwa ia sudah tidak peduli lagi dengannya.
"Iyaa emang gue sengaja? Kenapa? Mau marah? Gue uda gak ada hubungan apa apa sama lo. Dan mulai sekarang lo gak perlu hubungin gue lagi! Ngerti?" El yang hampir meneteskan air mata, tapi berusaha menahannya, agar tak pecah saat itu juga.
"Okayy, mulai sekarang kita gak ada hubungan apa apa lagi. Gue gak akan hubungin lo lagi. Gue kecewa sama lo El"
Resha pun meninggalkan El dan kedua sahabatnya. El hanya memandangi Resha yang berjalan menjauh.
Dan ia hanya tersenyum melihat gadisnya (dulu) sekarang benar benar membencinya."Buruan masuk, gue lagi prepare barang buat besok, bantuin" tegas El pada Gavin dan Revan agar tidak terlihat lemah.
Gavin dan Revan saling pandang melihat tingkah sahabatnya yang sok kuat padahal rapuh, hanya demi keamanan adiknya.
3 jam berlalu, semuanya sudah beres dan El hanya perlu menunggu besok untuk ke bandara bersama Bella memulai semuanya.
"Huhh akhirnya kelar juga.... Thanks Vin, Van"
"Santaiii, btw lo uda beneran yakin?"
"Yakin, gue usahain bisa lakuin ini semua"
"Gue minta tolong sama kalian berdua, jagain Resha dari jauh. Jangan biarin Resha disakitin cowok manapun. Dan kalo emang ada yang nyakitin Redha, tapi kalian berdua gak bisa nanganin. Telfon gue! Gue bakal lakuin sesuatu"
"Siapp El aman.... Support kita berdua selalu buat lo"
Dan mereka berdua menghabiskan waktu untuk menginap dirumah El karena mengingat besok El akan ke bandara pagi pagi.
Sekitar pukul 20.45
Mereka istirahat ke kamar El, dan bertemu dengan Bella"Ehh Bella gimana kabarnya? Uda lama gak ketemu, setiap kita berdua kesini, Bella gak keliatan dirumah"
"Ehh bang Gavin, bang Revan. Iyaa nih Bella lagi males keluar kamar hehe" dengan senyum tipis, membuat Gavin dan Revan terpikat.
Setelah berbincang bincang, mereka pergi tidur. Gavin dan Revan sekamar dengan El, karena mereka yang meminta. El sudah menyuruh mereka tidur dikamar tamu, nggak kalah mewah juga meskipun kamar tamu. Tapi mereka berdua menolak dengan alasan agar bisa bergurau.
Tepat pukul 00.35
Mereka semua sudah terlelap._________________________________
Thanks for your support.....

KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Pshycopath Samuel
Teen Fictionmeskipun uda END tetep vote yaa, buat ngehargain author :) °°°follow dulu sabi kali°°° "Lo punya gue! lo nolak? sahabat lo dalam bahaya" "Lo ganggu orang yang gue sayang, hari ini terakhir lo hidup" tegas Samuel dengan seringai yang mengerikan ok ka...