Jam menunjukkan pukul 23.45
Sedangkan El masih berbincang dengan orang tersebut di cafe, tidak heran jika mereka bisa selama itu, karena hal yang dibicarakan bukan main-main. Salah satu kelemahan El yaitu Bella dan Resha untuk saat ini, dia tidak mau kejadian seperti waktu kecil terulang lagi dengan korban perempuan yang sudah berusaha ia jaga sebisa mungkin."Terus gimana rencana lo? Gak mungkin kalo lo terus-terus an kurung Bella dirumah. Bella bakalan curiga" ucap pria yang sedang mengobrol dengan El.
"Shit, kapan selesainya masalah gue astaga, ada aja yang bikin gua mikir. Huhh...kayaknya gua bakal liat sekali lagi kalo emang tuh cowok brengsek dateng lagi buat ngambil Bella, gua bakal ngelakuin sesuatu" tukas El dengan antusias dan nada lelah.
"Yauda semangat buat lo El, gue ngerti lo berusaha buat jaga Bella dari cowo brengsek itu, supaya Bella nggak ngalamin kejadian kayak nyokap lo"
"Yoii gua bakal berusaha sebisa gua. Okay thanks sekarang gua mau balik dulu kasian Bella uda nunggu lama, gua uda janji bawa in pizza buat dia"
El mengemudi kan mobilnya dengan pikiran campur aduk. 1 jam berlalu El sudah berada di depan rumah.
El mengecek ruang tamu, dan Bella tidak ada disitu. El mulai panik dan mencoba mengecek kamar Bella, dan syukurlah Bellah sedang tertidur pulas."Yaampun ternyata uda tidur" dengan tatapan sendu El menatap Bella
"Abang janji, Bella gak bakal ngalamin kejadian kayak mama dulu" dengan senyum tulus dari bibir El, dan ia kembali ke kamarnya.
_________________________________
Kringggg.... Alarm dikamar El bunyi menunjukkan pukul 06.00 El menuju kamar mandi untuk bersiap siap sekolah dan menemui Resha.
"Bellaa, kemarin abang pulang kamu uda tidir. Tuh pizza nya abang siapin di meja. Abang mau berangkat dulu"
"Iyaa bang, nanti Bella makan. Oh iyaa bang ntar Bella mau ke mall sama temen temen bole kan? Bole lah bang kemarin kan gak jadi" minta Bella dengan mengerucutkan bibirnya.
"Liat aja ntar, sekarang siap siap berangkat sekolah kalo uda sarapan. Kalo uda siap telfon abang, ntar abang pesenin taxi online. Abang cariin supir buat kamu, tapi gak sekarang abang lagi banyak tugas"
"Iyaa deh bangg terserah, yauda hati-hati"
Dan hanya dijawab deheman oleh El.El berangkat kerumah Resha seperti biasa untuk menjemput, dan ke sekolah berdua. 1 jam 30 menit El sampai di depan rumah Resha.
El pun langsung menelpon Resha karena tidak enak jika sepagi itu sudah membunyikan bel. Resha pun turun dengan raut muka bete"Sayang maaf, kemarin aku lupa ngabarin kamu. Ada perlu yang penting banget buat aku" ucap El dengan wajah memelas.
"Iya" sesingkat itu Resha menjawab El, karena El yang juga lelah dengan masalah kemarin. Ia langsung tancap gas ke sekolah agar tidak terlambat, karena kelas dimulai pukul 8.30.
Pulang sekolah, El langsung mengantar Resha pulang.
"Res, aku pulang duluan. Kepala ku agak pusing, kayaknya aku gak enak badan"
"Heem, hati- hati, jangan lupa minum obat terus istirahat"
El pulang dan mendapat telfon dari Bella
"Bang aku uda di mall sama temen-temen, pulangnya ntar aku telfon lagi"
"Iyaa bel, hati-hati kalo ada apa apa langsung telfon abang, abang uda dirumah"
"Siapp bangg, love u"
"Too" dan El langsung memutus sambungan telfon.
Hari ini memang keadaan El tidak seperti biasanya, dikarenakan beban yang dipikulnya juga tidak sedikit. tentang Bella, perempuan yang harus ia jaga agar tidak mengalami penderitaan seperti mama nya dulu. Dan kebiasaan El yang sudah sekitar 4 hari tidak dilakukan hanya karena masalah yang ada akhir akhir ini. Tentu saja bermain dengan pisau kecilnya, ia menahan hal itu agar tidak memperkeruh keadaan dan mencoba mengendalikan diri.
_________________________________
3 hari kemudian.
setelah setiap harinya melakukan aktivitas seperti biasa. Dan dengan sikap El yang sedikit berubah, membuat Resha sedikit tidak nyaman dengan El.
Hari ini minggu, tepat pukul 09.00
El tidak menghubungi Bella sama sekali, dan Bella juga tidak ingin mengganggu El.El yang dirumah hanya menonton tv dan berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ia punya. Sesekali ia mengecek hp tanpa ada keinginan memberi kabar Bella, karena El tidak mau jika ia cerita semuanya ke Bella ia akan membuat kekasih nya itu ikut memikirkan masalah yang ia punya.
El mencoba mengendalikan semua masalahnya sendiri, agar Al tidak keluar dan menggantikan posisi dirinya. Karena itu akan lebih memperkeruh keadaan.
Jam menunjukkan pukul 13.00 dan Bella belum juga pulang. Bella izin pergi ke rumah temannya karena ia bosan hanya berdiam diri dirumah.
Drrttt.... ponsel El berbunyi, seseorang yang bertemu dengannya di cafe malam itu menghubungi El.
"El buruan lu kesini, gue lihat Bella dibawa sama 3 cowo pake seragam serba hitam, mobil pajero hitam"
"Bangsad, yang bener lu! Gue daritadi telfon Bella gak diangkat sama sekali. Shareloc sekarang gua ngebut"
"(Shareloc) buruan gua coba ngejar ni mobil, ada didepan gue"
45 menit mereka mengikuti mobil itu dan akhirnya mobil hitam tersebut berhenti disalah satu rumah di daerah yang sepi penghuni.
Mereka mengamati siapa saja yang keluar dari mobil itu, dan semuanya terungkap setelah terdapat pria paruh baya keluar dari rumah itu. Leo, pria brengsek yang selama ini ia hindari.El turun bersama dengan pria yang ia temui waktu itu, pria itu adalah teman dari ibunya yang mengetahui semua cerita tentang kehidupannya dari kecil sampai saat ini.
El memasuki rumah itu dan melihat Bella yang sedang pingsan di soffa."Dasar cowok brengsek, dari semua kejadian yang anda lakukan ke mama. Sekarang anda mencoba mengambil Bella dari tangan saya? Hmm? Mana selingkuhan anda waktu itu? Sampai anda tega membuat nyawa mama saya hilang dengan cara mengenaskan? MANAAA BANGSAD!"
"Ohh sudah menemukan saya? Hebat... Bagaimana keadaan mu selama ini nak?" Jawab Leo dengan nada mengejek dan seperti orang yang tidak memiliki salah
"Maaf saya bukan lagi putra dari anda, bapak leo! Sekarang saya hanya mau mengambil Bella dari rumah ini. Dan biarkan saya dengan Bella menjalani hidup tanpa adanya kehadiran anda dalam hidup kami"
Bella yang mulai sadar dari pingsannya, mendengar semua perdebatan antara Leo (ayahnya) dan juga Samuel (abangnya).
Karena Leo tidak bisa dengan cara halus, akhirnya El menyuruh Om Riko (pria yang tadi bersamanya) untuk menelfon semua bawahannya agar menghabisi Leo dan semua bodyguard nya.20 menit berlangsung dan semua bodyguard yang ada dirumah itu beserta Leo, sudah tidak berdaya. Dan saat itulah kesempatan El untuk membawa Bella pulang.
_________________________________
Saat dirumah, Bella meminta agar El menceritakan semuanya. Dan El pun menceritakan karena memang saat ini sudah waktunya, dan Bella juga sudah bukan anak kecil lagi. Jadi kemungkinan besar Bella akan berpikir jernih dan bisa mengambil keputusan bersama El.
Bella dengan suara isakannya karena mendengar cerita dari El tentang ibunya saat itu.
El mencoba menenangkan Bella"Bella sekarang udah tau semuanya. Bella gak perlu khawatir tentang papa, yang penting sekarang Bella tenang dulu. Dan abang janji bakal jaga Bella dari cowo itu, okay? Abang sayang sama Bella" jelas El untuk menenangkan Bella
"I- iyaa bang" isakan Bella yang sudah mulai tenang.
_________________________________
Lebaran baca ini seru kali yaa, author bakal up selama liburan (maybe) kalo author ngga up brarti lagi banyak tugas :)
Thankss for your support...

KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Pshycopath Samuel
Teen Fictionmeskipun uda END tetep vote yaa, buat ngehargain author :) °°°follow dulu sabi kali°°° "Lo punya gue! lo nolak? sahabat lo dalam bahaya" "Lo ganggu orang yang gue sayang, hari ini terakhir lo hidup" tegas Samuel dengan seringai yang mengerikan ok ka...