5. Awan mendung

96 19 2
                                    

Hi,

Puter mulmednya yuk.

Kusuka banget lagu itu, sedihnya dapet hehe

Selamat membaca kisah Kyla, Abi dan Karina.

***

"Percayalah kasih cinta tak harus memiliki walau kau dengannya" Kyla ikut menyanyikan salah satu lagu favoritnya yang sedang diputar. Tidak ada alasan khusus lagu ini menjadi favoritnya, yang pasti Kyla menyukai lagi ini karena enak didengar.

Musik terus mengalun, Kyla sedang iseng membuat coretan-coretan design di sabtu yang cerah ini.

"Tring" satu notifikasi email terdengar dari handphonenya. Kyla segera membuka email tersebut, kemudian membaca emailnya seksama. Betapa bahagianya Kyla, setelah menelaah isi email tersebut tertera bahwa dirinya diterima di agency advertising yang tempo hari ia datangi bersama Abi.

Rasa bahagia Kyla terjeda, ketika suara mama mira menggelegar di seluruh penjuru rumah "KARINAAAA" Teriaknya, membuat Kyla berlari ke sumber suara.

"Apa maksudnya ini?" Teriak mira sembari menunjukan benda pipih berwarna putih, yang di ujung bagiannya terlihat 2 garis merah. Membuat Kyla memelototkan mata dan menutup mulutnya tak percaya.

Deren yang baru saja sampai di kamar Karina, menatap tak percaya putri sulungnya. Namun kemudian, ia berusaha tenang menghampiri mira dan mengusap punggungnya. Deren meraih testpack yang ada ditangan mira.

"Ini punya kamu?" Tanya Deren, sementara mira mulai menangis di sebelahnya.

Karina mengangguk, air mata mulai mengalir di pipinya. Sorot matanya begitu jelas menggambarkan rasa bersalah.

Melihat anggukan Karina, Deren diam sesaat berusaha mengatur napasnya. "Siapa ayahnya?" Tanyanya setenang mungkin.

Karina menangis semakin kencang, tidak segera menjawab pertanyaan papanya.

"Jawab Karina" suara Deren naik satu oktaf.

"Ayahnya... a..bi. Ayahnya abi"

Bagaikan petir di siang bolong, jawaban Karina membuat Kyla membatu seketika tidak percaya. Hancur, Kyla hancur mendengarnya.

"Kak, Kaka bohong kan?" Kyla kini ikut bersuara.

Karina menggeleng "kaka ga bohong Kyla, ayahnya memang abi" sembari masih terus menangis, bahkan semakin kencang.

Kyla menangis, tak bisa lagi membendung air matanya. Ia merasa dikhianati, meskipun tak ada yang pernah berkhianat padanya.

"Papa akan kerumahnya sekarang juga" ucap Deren, emosinya sudah diubun-ubun sekarang.

"Pa, mas Abi gaada dirumah" Kyla bersuara kembali.

"Kalau gitu, cepat hubungi dia sekarang dan suruh dia kesini" ucap deren pada Karina.

Karina masih diam, bergeming tak menanggapi permintaan Deren.

"Karina" Deren mulai berteriak. "Suruh lelaki sialan itu kerumah sekarang juga"

"Iya pa" jawab Karina masih menangis, ia mulai mencari kontak Abi untuk segera ia hubungi.

Kyla merasa marah mendengar papa memanggil Abi dengan kata 'sialan', tapi itu memang pantas didapatkannya karena telah menghamili Karina.

Sebelum Kyla mendengar suara Abi, Kyla segera pergi dari kamar Karina. Karena setelah ini, jangankan untuk bertemu atau mendengar suara abi, mendengar namanya disebut saja hatinya terasa sakit.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang