12. Kebenaran

136 29 3
                                    

Hi,

Masih ada yang nungguin cerita ini?

Happy reading ya🤗

Source mulmed : ig @kaistal_real

**

Setelah kejadian beberapa jam lalu, Karina mengomel pada Abi tak henti-henti. Untung saja kini Karina sudah terlelap, memeluk gulingnya begitu erat.

Abi saat ini sedang berada di balkon kamar Karina, menikmati sebatang rokok dan kopi yang tersaji di meja.

Abi menoleh ke arah kamar Kyla, ketika sayup terdengar suara gesekan pintu balkon yang nampaknya dibuka. Kyla terlihat sudah mengganti pakaiannya dengan setelan piyama pendek. Ia menyandarkan tubuhnya ke teralis besi, sembari memegang cangkir yang berisi teh hangat. Sesekali ia meneguk air yang ada dicangkir lalu menerawang jauh ke langit tanpa menyadari kehadiran Abi disana.

Pergerakan Kyla tak luput dari pandangan Abi. Pandangan sendu penuh rindu, yang entah mengapa  terus menggebu. "Ah" tanpa sadar ia mengeluarkan suara kesal itu. Membuat Kyla menoleh, menyadari bahwa ada Abi disana sedari tadi.

"Ky, jangan masuk. Tetap disitu" Tahan Abi, saat melihat Kyla akan melangkahkan kakinya kembali masuk ke kamar.

Ucapan Abi berhasil membuat Kyla terdiam. Ia menunduk tanpa mau menoleh ke arah Abi, ataupun berbicara padanya.

"Mas Abi minta maaf soal yang tadi, pikiran mas Abi sudah terlampau jauh" Abi menatap Kyla yang masih acuh padanya.

Beberapa detik Kyla terdiam, hingga akhirnya ia mengangguk. Lalu duduk di kursi yang ada di depan jendela kamarnya. Hening, Abi dan Kyla sama-sama terdiam. Kyla hanya memandang jauh ke langit, sementara Abi tak melepaskan pandangannya pada Kyla, membuat Kyla lama kelamaan merasa jengah.

"Apaan sih liat-liat daritadi?"

"Ga boleh?" Abi menaikan satu alisnya.

"Ga boleh ngeliatin kayak gitu, bukan mukhrim"

"Mau jadi mukhrimnya mas Abi?" Tanya Abi dengan nada jailnya.

Kyla yang kesal akan jawaban Abi berdiri dan berniat masuk ke kamar. Tapi suara abi menghentikannya.

"Mau kemana?"

Kyla menoleh pada si pemilik suara "Menghindari gangguan"  jawabnya ketus.

"Ky, tadi kamu kenapa?" Tanya Abi lagi, masih berusaha menghentikan langkah kaki Kyla.

Kyla berbalik, melangkahkan kakinya menuju perbatasan balkon antara kamarnya dan kamar Karina agar jaraknya dengan Abi lebih dekat.

"Mas Abi bisa berhenti peduliin aku ga?" Tanya Kyla, dengan wajah tanpa ekspresi.

"Ke...kenapa?" Abi terbata.

"Harusnya mas Abi tau alasannya. Karena aku cuma minta satu hal, yaitu jauhin aku" Kyla berbalik badan meninggalkan Abi, tanpa mau menoleh kembali ke arah Abi yang menatapnya penuh rasa sakit.

Setelah menutup pintu, Kyla mengintip Abi yang masih memandang kosong ke arah kamarnya. Kyla benar-benar tak mengerti jalan pikiran Abi. Untuk apa ia masih terus peduli? Ketika bahkan Abi tau bahwa Kyla begitu sulit untuk melupakannya. Ketika bahkan Abi tau bahwa Kyla begitu sakit melihatnya dengan Karina.

****

Pagi ini, Kyla sedang sibuk memasak sarapan untuk keluarga Atmadjaya. Kyla bisa sedikit bernafas lega ketika mengingat bi yuyu akan kembali sore ini, setidaknya nanti akan ada yang membantu dirinya didapur. Tidak seperti saat ini, memasak sarapan untuk satu keluarga hanya sendirian.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang