chapter 6

12K 708 7
                                    

*(masih ali pov ya)*

Hri ini sangat pas bgt buat jogging.apalagi cuacanya sangat bersahabat.

Setelah aku sudah siap. Aku berjalan menuju teras.

"Wesss...gk ada angin gk ada hujan. Tumben bgt ..mau jogging ya? pasti ada sesuatu nih"selidik karen.

Aku hanya mendelik geli melihat ekspresi wajahnya.

"Oooh ....gw tw. Lo pasti mau cari kesempatan dlm kesempitan kan? Iya kan? Huuu dasar"ledeknya.

Sotoy bgt sih ni anak.

"Gaje lo"celetukku.

"Cih...sok bgt. Bilang aja deh,lo mau modusan kan sm si ...si...aduh syp tuh..emm..tetangga baru tuh?"tanyanya menggaruk tengkuknya.

"Prilly?"jawabku.

"Nah..entu maksud gw. Bilang aja deh lo mau sok tebar pesona. Tdi sekitar 15 yg lalu lah. Dia juga jogging tpi gk jdi soalnya dia pake sepeda"ucpnya.

Aku yg sedari tdi memasang sepatu reflex melihat nya.

Lalu,aku bergegas menuju gerasi.

"Eh mau apa lo?"tanya karen,tpi aku tak mengubrisnya.

"hmm....dasar lo. Dikira mau apa. Ternyata ngeluarin sepeda"ledeknya.

Aku hanya bisa tersenyum melihatkan gigiku yg berjejer.

"Norak lo. Mentang mentang punya gigi bagus,pake acara nunjukin segala"ucpnya kesal.

"Eh btw,urusan kita blm selesai. Pokoknya gw gk mau tw. Besok gw pake mobil"lanjutnya.

"Udah deh terserah. Yg waras ngalah"ledekku sambil melajukan sepedaku.

"Sialan lo kak"teriaknya

Aku hanya tertawa kecil.

***

Astaga 30 menit gw kelilingi ni komplek. Kok gk ketemu" sih sama prilly.

Jangan" karen bohong lagi. uurghh pokoknya dia klo bohong,gw sumpel lubang idungnya pke pipa biar gede tuh lubang idung.

Eh eh eh.

Kok gw denger tangisan cewekya?

Jangan bilang ni tempat angker lgi.

Bulu kuduk gw udah merinding ini.

Tpi gimana ya,gw kok bawaannya penasaran gini.

Samperin deh. Dengan pelan,ku gayung gayungan sepeda menuju asal suara tangis tersebut.

****

Ku dekati suara isak tangis tersebut.

Dan aku melihat seorang perempuan terduduk dengan sepeda yg tdk bisa di jelaskan alias ancur.

Aku tdk bisa melihat wajahnya karna sedari tdi ia membelakangiku.

"Prilly"panggilku.

Dan aku dpt melihat jelas wajahnya yg sembab.

"Ada apa?"tanya ku di sampingnya.

"ah? Tdk kak,cuman keserempet aja kok "jwbnya.

Tpi aku bisa melihat jelas pada sorot matanya,seperti ada sesuatu yg ia sembunyikan.

"Yakin ?"tanyaku lgi.

"Ya,aku tdk apa apa kak. Tdk perlu mencemaskanku "ucpnya.

"Baiklah. Sebaiknya kau pulang"ucpku.

Saat ia hendak berdiri namun ia kembali terjatuh dan aku dengan sigap menahan tubuhnya.

"Kaki mu masih sakit? Perlu bantuan?"

secret admirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang