chapter 20

9.9K 592 4
                                    

Keringat dingin memenuhi pelipis gadis yang sedang duduk di bangku taman belakang sekolah itu.
Tangannya gemetar,dan jantungnya tak bisa normal alias berdetak kencang seakan mau lompat.
Ia sesekali meneguk salivanya.
Sedari tadi ia terus menunduk .
Memikirkan kata kata apa yang akan ia gunakan.

Tiba tiba ia melihat kaki putih nan mulus milik seseorang yang ia pasti tebak orang yang telah ia tunggu tunggu.

"Maaf aku lama"ucapnya. Seseorang yang selama ini ia pikir dikhianati.
Seseorang yang selalu ada di sampingnya. Seseorang yang mempunyai kesamaan dan hobi yang sama dengannya.
Seseorang yang akhir akhir ini ia rindukan.

Bukk.

Gadis itu, yah..intan ..menjatuhkan dirinya di tanah tak lupa menundukkan kepalanya yang tak tahan dengan kristal kristal yang keluar banyak.

"Maaf,prill. Maaf untuk segalanya. Maaf untuk merebut kebahagiaanmu. Maaf sudah membuatmu menangis. Maaf sudah membencimu...

"Intan"

"Maaf sudah merebut ali dari mu. Maaf aku bukan sahabat yang baik..

"Intan!!"

"Maaf aku orang yang munafik. Maaf aku orang yang kejam..

"Intan! Hentikan!!"teriak prilly terisak segera memeluk intan yang juga terisak.

"Maaf" kata itu...
Hanya kata itu ..
Yah...
Terus mengulang.
Terus terlontar di bibir mungil intan.

"Gak semua salah kamu intan. Ada juga salah aku. Aku yang egois dan gak bilang apapun dengan kamu padahal kamu itu sahabat aku ,tan"balas prilly terisak.
Tangisnya tak dapat ia tahan.
Ia menangkup wajah intan dan menatap mata sang pemilik.

"Jadi kita sama sama salah. Gak ada yang harus kita sesali. Jadi kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri"ujar prilly seraya menghapus air mata yang memenuhi wajah cantik intan.

Dan saat itu mereka berdiri dan sama sama tersenyum bahagia.
Sedetik kemudian. Pelukan hangat terbentuk di antara mereka.

"Kita akan selalu belsama. Intan janji gak akan ninggalin illy" ujar intan yang di balas tawa kecil dari prilly.

"Iya,kita akan selalu belsama. Illy juga janji gak akan ninggalin intan" balas prilly juga yang di balas tawa kecil dari intan.

"Plomise"ujar prilly mengancungkan kelingkingnya.

"Plomise"balas intan menyambut ancungan kelingking prilly.

"Intan"panggil prilly kecil

"Apa ,illy?"tanya intan kecil

"Nanti,kalo kita udah besal. Kita bakalan pisah ya? Illy sama siapa nanti? Illy 'kan gak punya teman. Cuma intan teman illy"ujar prilly kecil cadel yang saat itu berkuncir dua membuat pipi gembilnya tampak jelas dan ia terlihat sangat imut.

"Illy nanti gak akan sendili. Nanti intan bakalan ada di samping illy nanti" ujar intan kecil yang juga cadel.
Anak anak rambutnya menari nari akibat terpaan angin sejuk.

"Benelan?"tanya prilly kecil tersenyum.
Yang segera mendapat anggukan.

"Kita akan selalu belsama. Intan janji gak akan ninggalin illy"ujar intan kecil menatap prilly kecil

"Iya,kita akan selalu belsama. Illy juga janji gak akan ninggalin intan"balas prilly kecil tersenyum.

"Plomise"ujar prilly kecil mengancungkan kelingkingnya.

"Plomise"balas intan kecil menyambut ancungan prilly kecil.
keduanya tertawa gembira.

Keduanya tertawa gembira.
Memori masa lalu tiba tiba melintas di pikirang mereka.

Dan akhirnya lagi mereka berpelukan lama.

Mereka tak sadari,dari jauh ada sepasang mata yang memandang mereka tersenyum bahagia.
.

.

.

Prilly dan intan tertawa bahagia bersama sambil bergandengan tangan menuju gerbang sekolah.
Dimana di sana ada seorang laki laki tampan yang sedang menunggu.
Mereka berhenti tepat di hadapan lelaki itu.

"Ehem..gue duluan"ucap intan tersenyum bahagia lalu pergi meninggalkan mereka.

Ali menatap punggung intan tersenyum.
Lalu ia melihat gadis di sebelahnya tertangkap basah sedang memperhatikannya,
saat tersadar di pergokki ia membuang mukanya menahan malu.

"Aku ganteng tau kok"goda ali yang ia bisa lihat tampak semburat merah terbentuk di pipi chubby prilly.

"A...apaan sih"ujar prilly gugup.

Menurut ali,prilly akan terlihat manis jika sedang gugup.
Dan saat ini ,ia tersenyum melihat gadis itu.
Lalu tangannya bergerak mengacak acak rambut gadis itu.
Yang membuat gadis itu salah tingkah.

"Rusak nih rambut'nya"ujar prilly pura pura kesal. Padahal setengah mati ia menahan perilakunya agar tak terlihat sedang salah tingkah.

"Ouh...cini cini aku benelin"goda ali yang meniru suara khas anak kecil yamg masih cadel.

"Gak usah!"

"Ih..marah"goda ali sambil menoel noel pipi chubby prilly.
Dan saat itu lah prilly tak tahan menahan senyumnya. Wajah yang ia pertahankan agar terlihat sedang merajuk dan kesal runtuh berganti senyuman hanya dengan godaan dari ali. Lalu tiba tiba tangan ali merangkul tubuh prilly.

"Ciee...baikan sama intan"goda ali kepada prilly. Entah kenapa...menggoda prilly adalah hal favorite terbarunya.

Sedangkan prilly, ia hanya tersenyum bahagia.

Akhirnya ia dan sahabatnya bisa bersama lagi. Walau ia yakin,intan belum sepenuhnya dapat melupakan dan menghilangkan rasanya pada ali. Tapi ia tetap bersyukur akan hal itu.

.

.

.

Sahabat itu adalah orang yang selalu bisa membuat kita tertawa.
Sahabat itu adalah orang yang selalu ada di samping kita.
Sahabat itu adalah orang yang selalu bilang bahwa kita paling berharga walau orang bilang kita tak berguna.
Sahabat itu adalah orang yang selalu mensupport kita.
Sahabat itu adalah orang yang mengulurkan tangannya membantu kita berdiri walau orang menginjak injak kita.

Dan aku beruntung memiliki sahabat seperti kamu,intan.
Kamulah orang yang selalu ada di saat aku menangis.
Kamulah orang yang selalu ada di saat aku butuh sebuah pelukan.

Aku sungguh berharap kita akan selalu bersama sampai akhir.

We will together...
always...
And...
Forever.

Itu lah kata kata yang prilly tuliskan di buku diarynya.
Buku dimana berisi semua rahasianya.
Buku dimana semua keluhannya.
Buku dimana yang selalu ia ceritakan pengalamannya mulai dari pahit hingga manis.

Ia menutup buku diary'nya itu.

Terima kasih tuhan.
Kau sudah memberi segala keinginanku.
Kau sudah mengabulkan semuanya.
Mulai dari keluarga ku,sahabatku,dan kekasihku.
Aku bersyukur atas semuanya.
Sekali lagi, terima kasih tuhan , batinnya.

"Kakakku yang cantik. Di tunggu noh sama semuanya di ruang makan. Semua nunggu kakak. Ayo turun, kasihan mereka nunda makan nunggu kakak supaya makannya barengan. Gak kasihan liat tante ana abis pulang dari bandung. Laper pasti dia. Ayokk!!"omel sekaligus ajakkan mencerocos keluar dari mulut adik keduanya itu.

"Iihh..disuruh kok malah ngeliatin cassie ,sih. Tau kok cassie cantik,manis,imut..lelet banget!!"ujar cassie percaya diri seraya menarik narik tangan kakak pertamanya itu.

Prilly tertawa kecil melihat adik terkecilnya.

Ia menghela nafas lalu berjalan mengikuti tarikan tangan dari adiknya itu.

-------------------------------------------------------------
Yuhuuuuuu..
Yesss,,di update.
akhirnya deh bisa upload.
Sorry for typo
Thx for read guysss
Nice dream yahh
Byee semua

secret admirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang