part6

4K 314 19
                                    

Pagi ini Axelle dan Alex kembali membantu Lilly mama mereka di toko karena mereka masih dalam masa hukuman sekolah yang mengharuskan mereka belajar di rumah sedangkan Hazel dan Sean tentu saja sudah berangkat sekolah sedari tadi.

Lilly memberi Axelle tugas untuk mengirimkan kue coklat dengan menggunakan sepeda di beberapa rumah pelanggan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari toko dan Axelle menerimanya dengan senang hati karena dia lebih menyukai mengirim kue daripada harus berdiam diri di dalam toko melihat pelanggan yang datang silih berganti seperti kakaknya Alex yang dengan senang hati berdiri di dalam toko dan melayanai semua pelanggan sedangkan Sania berdiri di meja kasir.

Saat keempat anaknya sekolah maka Lilly dan Sanialah yang mengolah toko kue itu sendirian dari mulai membuat roti dan kue hingga menjualnya.

Dan malam ini Lilly terlihat pergi di sebuah supermarket untuk membeli buah semangka karena Sean ingin sekali makan buah semangka.

Sedangkan di posisi lain terlihat Andrew yang mengajak paksa Gabriel untuk menemaninya pergi ke mall bukan tanpa sebab dia mengajak Gabriel yang suka suasana gelap pergi ke tempat ramai.Andrew hanya ingin temannya sekali saja berhenti dari dunia gelapnya dan menikmati hidupnya.

"Sebenarnya untuk apa kau mengajakku kesini?"tanya Gabriel malas melihat Andrew yang mengajaknya ke supermarket terlebih Andrew mengajaknya membeli sayur mayur.

"Menikmati suasana yang ramai dan aku ingin sekali makan salad sayur dan membuatnya sendiri."ucap Andrew dengan santai dan semangat lalu mulai memilih sayur mayur yang dia inginkan dan Gabriel berjalan ke arah buah untuk melihat siapa tahu jika dia menemukan strawberry mungkin ia akan membelinya.

Saat melihat rak buah strawberry tanpa sengaja matanya menatap seseorang yang sedari dulu dia nanti untuk bisa bertemu dengannya berdiri dan tampak melihat buah semangka.

"Lilly."lirihnya memangil nama wanitanya dan Gabriel yang berjalan kearahnya dan saat itu juga tanpa sengaja mata Lilly menatap ke arahnya.

Lilly terlihat sangat terkejut dengan langkah cepat ia berjalan pergi dan berlari menjauh dari Gabriel yang mengejarnya,Lilly berlari seperti orang ketakutan dan Gabriel yang berteriak memanggilnya tidak peduli beberapa orang yang menatapnya."Lilly,tunggu!"

Lilly berlari lewat eskalator dan keluar dari supermarket dan Gabriel tetap mengejarnya dia tidak akan melepaskan Lilly dengan mudah.

Beruntung mall sedikit ramai jadi Lilly bisa menyembunyikan dirinya dan Gabriel yang sedikit kesulitan lalu dia menelphon anak buahnya untuk berjaga di pintu luar serta mencari Lilly sampai dapat.

Sedangkan Lilly akhirnya dapat keluar tapi matanya melihat beberapa pria berseragam jas hitam itu yang terlihat mencari sesuatu dan Lilly yakin mereka adalah anak buah Gabriel,Lilly sangat panik dan takut ketahuan lalu dengan hati-hati dan penuh waspada meninggalkan area mall saat itu juga dia berlari begitu kencang hingga halte bis dan betapa beruntungnya saat itu juga bis datang dan Lilly masuk ke dalam,kali ini dia lolos dari Gabriel.

Beberapa menit menempuh perjalanan yang cukup panjang Lilly akhirnya sampai di rumahnya dan saat itu juga dia baru bisa bernafas dengan lega dengan wajah pucat serta tangan yang masih bergemetaran.

"Ibu kenapa,ibu baik-baik saja?"tanya Sean khawatir serta menggenggam tangan ibunya dengan lembut bahkan saat dirinya tahu dan memanggil nama ibunya,ibunya tetap diam dengan raut wajah penuh ketakutan dan akhirnya membuat Sean menghampirinya.

Saat Lilly merasakan sentuhan hangat tangan anaknya dan raut khawatir Sean membuat Lilly dengan cepat menatap wajah Sean dengan raut penuh keterkejutannya.

"Ibu,kenapa Ibu baik-baik saja?" Sean mengulangi pertanyaannya yang sama dengan nada lembutnya.

"Iya ibu baik sayang."bohong Lilly dan berusaha menenangkan dirinya serta mengulas senyum tipisnya agar anaknya tidak khawatir tapi Sean tahu ibunya berbohong maka dari itu dia langsung membawa ibunya kedalam pelukannya.

My Quadruplet Son'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang