part3

4.1K 307 5
                                    

"Karena itu semua adalah masa lalu semua sudah berakhir tidak baik jika diingat terus lagipula aku ingin berdamai dengan takdir ini meskipun kau benar memaafkan tidaklah mudah tapi aku mencobanya."jawab Lilly dengan senyum kecilnya.

"Terima kasih Lilly saat mendengar ucapaan kau memaafkanku rasa penyesalan ini telah sirna,aku bisa bernafas dengan lega sungguh saat malam itu aku terus memikirkanmu dan merasa sangat bersalah padamu."ucapnya dengan menunduk serta menangis dan Lilly mengusap lembut tangan Sania.

"Sudahlah lupakan semuanya lalu apa yang terjadi denganmu?" tanya Lilly pelan dan hati-hati.

Sania meneteskan airmatanya."Semuanya berubah,kita semua yang pernah membullymu seakan mendapatkan karma tapi Celine tidak dia tetap berkuasa apalagi dengan kekasihnya bernama Felix laki-laki yang pernah menyukaimu itu semakin memperburuk keadaaan,kedua orang tuaku memiliki hutang ke Felix kekasih Celine tidak terlalu banyak sebenarnya tapi Felix mengambil semua apa yang keluargaku miliki lalu dia membunuh kedua orang tuaku Lilly...."

Ucapnya dengan menangis dan Lilly sangat terkejut serta tidak percaya mendengar ucapan Sania."Apa kau sudah melaporkan kejahatan Felix,ke polisi?"tanya Lilly hati-hati.

"Aku sudah melaporkannya tapi tidak ada respon apapun sepertinya polisi sudah bekerja sama dengan Felix dan aku sudah tidak memiliki apapun.Keluarga,aku juga tidak punya karena orang tuaku anak tunggul lalu Felix dan Celine menyuruh orang untuk menculikku dan aku disuruh bekerja di club miliknya serta menjadi pemuas nafsu para tamu tapi aku tidak mau dengan penuh tekad aku kabur dan berhasil hingga aku menjadi gelandangan."jawab Sania dengan menangis histeris.

Lilly ikut merasa sedih dan kasihan tidak percaya salah satu temannya dan juga orang yang pernah ikut membullynya bisa bernasib begitu mengenaskan dan Celine mengapa wanita itu bertambah semakin kejam lalu Lilly mengusap lembut punggung Sania untuk menenangkannya."Sudah jangan sedih,kau memiliki aku sekarang kau bisa tinggal denganku,aku mengijinkannya."ucap Lilly dengan mengulas senyum hangatnya.

Sania langsung menatapnya dan tidak percaya saat Lilly menawarinya suatu hal yang begitu baik dan dia butuhkan." Tidak bisa Lilly,aku tidak mau merepotkanmu dan aku tidak mau kau nanti akan berurusan dengan Felix karena menolongku."tolak Sania cepat.

"Aku tidak merasa direpotkan dan memang siapa Felix hingga kau begitu takut dengannya?"ucap Lilly dengan lembut.

"Felix seorang mafia,kejam dan tidak memiliki hati."jawab Sania pelan dan Lilly cukup terkejut dengan jawaban Sania dan dia merasa entah mengapa hidupnya selalu berurusan dengan mafia dan mafia.

"Aku tidak takut dengannya sekalipun dia mafia hidupku sudah pernah berurusan dengan seorang mafia yang lebih kejam dan tidak memiliki hati begitu dingin dan gelap dan aku hanya ingin berniat untuk membantumu." ucap Lilly dengan lembut dan santai.

"Tetap saja jika kau membantuku kau akan dalam bahaya aku tidak mau membahayakan hidupmu untuk kedua kali." tolak Sania lagi meskipun dia memang sangat membutuhkan bantuan Lilly.

"Tenanglah,jangan khawatir yakin saja semua akan baik-baik saja,jika kau menolak tawaranku apa kau memiliki tempat tujuan?" tanya Lilly dengan serius dan sungguh dia hanya ingin membantu Sania keluar dari masalahnya dia tidak memiliki maksud apapun dan Sania menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah tinggal bersamaku saja jangan pikirkan apapun saatnya mulai lembaran baru jika kau tidak mau tinggal gratis kau bisa bekerja di toko rotiku kebetulan juga aku sedang membutuhkan seorang pegawai,bekerja sendiri itu melelahkan." ucap Lilly memberi tawaran dengan tersenyum.

Lalu Sania kembali menangis haru dan bahagia ia melihat secercah cahaya kehidupan di wajah Lilly lalu ia memeluk Lilly dengan begitu erat."Terima kasih,Lilly terima kasih banyak aku terima tawaranmu entah jika aku tidak bertemu denganmu,bagaimana dengan hidupku."lanjutnya dan sepertinya menerima solusi Lilly.

My Quadruplet Son'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang