part1

7.6K 377 12
                                    

Hari ini di sebuah rumah sederhana terlihat seorang wanita yang menghelah nafas berat dan lelahnya melihat sebuah lembar surat peringatan yang disana tertera perihal permasalahannya yaitu hukuman untuk dua anaknya sembari menatap ke empat anak kembar laki-laki yang hanya bisa duduk diam dengan menunduk.

Dia adalah Lilly Alexandrea seorang wanita dan juga ibu serta orang tua tunggal dari ke empat anak kembar laki-lakinya yang memiliki wajah yang sangat tampan dan mirip satu sama lain.

"Apalagi ini Axcele,Alex....surat peringatan kedua dan kali ini kalian dihukum untuk libur sekolah selama seminggu bisakah kalian tidak membuat masalah lagi di sekolah mommy sangat pusing jika kalian dihukum seperti ini lagi."ucapnya dengan nada lelah dan menatap Axcele serta Alex anaknya yang duduk diantara kedua saudara kembarnya yang lainnya.

"Ayolah mam,itu hanya surat peringatan jangan khawatir kami akan baik-baik saja."ucap Alex dengan tersenyum lembut menenangkan ibunya yang terlihat sangat khawatir dan juga lelah mungkin karena ulahnya yang sering membuat ibunya dipanggil ke sekolah.

"Bagaimana mama tidak khawatir jika kalian berdua sampai mendapat surat peringatan ketiga,kalian akan dikeluarkan dari sekolah."ucap Lilly dengan mendesah pelan.

"Tidak akan mom,kami tidak akan dikeluarkan karena kami penyumbang banyak piala untuk sekolah,yakin mereka mengeluarkan kami itu sangat tidak mungkin."ucap Axcele dengan percaya diri.

"Sebenarnya ceritakan yang terjadi kenapa kalian memukul mereka dan Hazel kenapa kau tidak menghentikan adik-adikmu yang menghajar mereka?"tanya Lilly pada ke empat anak laki-lakinya.

"Aku tidak bisa menghentikan mereka berdua,mami tahu sendiri bukan bagaimana sifat keras kepala Alex dan Axcele." jawab Hazel dengan tatapan datarnya namun dia juga terlihat santai menyikapi sikap kedua adik kembaranya yang membuat kepala maminya itu sangat pusing.

"Mereka pantas medapatkan pukulan kak Axcele dan kak Alex bu."ucap Sean dengan menahan amarah yang ia simpan di dalam hatinya dan Lilly dapat melihat hal itu dia salah satu anak kembarnya juga dan Sean yang paling bungsu.

"Maksud Sean apa jelaskan pada ibu?"tanya Lilly dengan lembut.

"Mereka menghina kami karena kami tidak memiliki ayah, mereka mengatakan kami anak yang tidak diharapkan dan anak yang terlahir karena sebuah kesalahan lalu dia menghina ibu sebagai wanita murahan yang menjual tubuhnya.Sungguh saat aku mendengar hal itu aku sangat tidak terima dan ingin memukulnya tapi kak Axcele menahanku lalu dengan cepat kakak melayangkan pukulannya dan memukul dia dan dibantu kak Alex."jelas Sean menceritakan kronologinya dengan tatapan terlukanya dan Lilly sangat terkejut mendengar pernyataan anaknya bahkan dia sampai terdiam membisu.

"Aku bisa menerima jika mereka menghina kami tapi aku tidak terima jika mereka menghina mommy."ucap Axcele dengan ekspresi kesalnya.

"Beruntung kak Hazel tidak turun tangan mam,mama tahu bukan pukulan kak Hazel sangat mematikan."ucap Alex dengan semangat dan Hazel hanya tersenyum miring.

Tapi wajah Lilly seketika itu juga berubah menjadi terdiam dengan tatapan sedih dan terlukanya menahan airmata untuk tidak tumpah di depan anak-anaknya.

"Baiklah mama mengerti tapi lain kali jika bisa Axcele dan Alex harus bisa menahan emosi dan tidak melakukan kekerasan nak,mengalah juga bukan berarti kita kalah tapi kita memperkecil masalah yang akan terjadi di keesokan harinya."Lilly menasehati keempat anaknya agar anaknya mengerti dan tidak melakukan hal itu lagi."Tapi maafkan ibu nak,karena ibu membuat kalian harus merasakan sakitnya sebuah penghinaan."

"Ibu,sebenarnya mengapa ayah meninggalkan kita?"tanya Sean hati-hati dengan menundukkan kepalanya dan membuat Lilly terdiam.

"Mam,apakah papa sungguh-sungguh tidak mengetahui kita hingga ia tidak pernah datang kesini?"sekarang Alex yang bertanya.

My Quadruplet Son'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang