Toxic

934 79 34
                                    

"TOXIC"
by jiyeonsquad

Park Jiyeon featuring Kim Myungsoo
Oneshot

"Beware of the toxic relationship. It's maybe can kill you slowly."

Happy reading!
Leave comment and vote after you reads this story!

Xx

***

"I, Kim Myungsoo, take you, Park Jiyeon, to be my lawfully wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish, till death do us part. And here, I pledge you my faithfulness."

Perempuan itu memandangi jari manisnya yang dihiasi oleh cincin pernikahan idamannya selama ini. Lalu dia memandangi suaminya dengan air mata yang berlinang. Ketika pendeta mempersilahkan pengantin pria untuk mencium pengantin wanitanya, pria itu tersenyum penuh ketulusan dan mencium kedua telapak istrinya sebelum membuka kain transparan yang menutupi wajah cantik istrinya dan mendaratkan ciuman penuh kasih sayang padanya setelah memandangi istrinya dengan lekat.

She is all mine now. And forever.

Acara pernikahan mereka hari itu dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat saja dengan perayaan sederhana dan minimalis. Mereka semua begitu terharu sampai menitikkan air mata. Mereka semua tahu apa yang terjadi pada mereka selama ini.

Pengorbanan yang tulus tidak akan pernah berkhianat. Meskipun hubungan mereka sering ditentang secara mentah-mentah, mereka terus bersama, tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh orang lain sebab mereka tidak tahu yang sesungguhnya. Mereka tidak akan pernah mengerti kecuali mereka berdua saja.

Perjalanan kisah cinta mereka memang begitu panjang dan rumit. Ada berbagai macam rintangan yang mereka hadapi bersama. Darah, keringat dan air mata menghiasi hari-hari mereka. Luka yang mereka torehkan kepada satu sama lain masih membekas hingga detik ini. Keputusasaan dan rasa kecewa pun selalu membayangi pikiran mereka.

Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Takdir memang berhasil membuat mereka kembali bersama, tak peduli semua hal buruk yang telah terjadi pada mereka. Benang merah takdir mereka terikat dengan kuat sehingga sejauh apapun mereka melangkah pergi, takdir akan selalu membawa mereka kembali bertemu, dan kembali bersama.

"I can't imagine my life without you," bisik Myungsoo. "I'm really sorry for all the bad things that I've did to you."

Jiyeon menggeleng. Satu tetes air mata berhasil lolos membasahi pipinya dan Myungsoo dengan cepat menghapusnya dengan ekspresi terluka.

"Don't cry,"

"If I didn't stay beside you, when you needing someone who can understand you," sekali lagi Jiyeon menggeleng. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi." bisiknya dengan pelan.

"Tapi kau berhasil bertahan untukku, si pria brengsek yang telah melukaimu berkali-kali."

"Dan aku pun telah melukaimu berkali-kali juga, Dear."

We hurting each other.

But also, we loving each other so bad.

Berada di dalam sebuah hubungan yang rumit, mematikan bagaikan menegak racun secara perlahan bagi mereka. Sejujurnya, Myungsoo-lah yang lebih banyak memberikan luka pada Jiyeon baik secara fisik maupun mental. Jiyeon sendiri membalas setiap perlakuan kasar Myungsoo pada dirinya. Sehingga terkadang, mereka tidak akan keluar dari rumah mereka selama satu minggu untuk menunggu luka yang ada pada tubuh mereka cukup sembuh.

It's All About HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang