SC ~2

3.5K 223 28
                                    

----- Selamanya Cinta -----

"Besok-besok kalau Reyna atau kamu pengen sesuatu,langsung bilang ke saya ya Ndin" ujar Aldebaran setelah makan lalu mereka masuk ke kamar dan kini sedang mengobrol dengan Andin sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang

"Iya mas. Tapi nggak ngerepotin kan?" Tanya Andin memastikan

"Kamu kenapa bilang gitu sih? Saya nggak merasa repot karena itu semua TANGGUNG JAWAB SAYA!" kini Al menekan kata-katanya membuat Andin sedikit tersentak kaget

"Maaf mas,nanti aku bakal bilang ke kamu kalau pengen sesuatu kok" jawab Andin merasa sedikit takut

Ia sudah kenal Aldebaran selama lebih 5 tahun ini,namun terkadang sikap dan sifat nya berubah seketika mungkin disebabkan beberapa faktor juga. Dalam benak Aldebaran pun sama,merasa Andinnya yang sudah 5 tahun hidup bersamanya kini terasa ada yang berbeda. Setelah Andin menjadi tutor di sebuah bimbel selama 6 bulan ini,terlihat Andin menjadi wanita yang seolah tak butuh dirinya karena sudah memiliki uang sendiri

"Gimana kerjaan kamu Ndin? Lancar?" Tanya Al mengalihkan pembicaraan,agar pertengkaran tak kembali dimulai

"Alhamdulillah mas,tadi aku bantuin anak-anak ngerjain PR terus dilanjut bikin video pembelajaran buat diupload ke aplikasi" jawab Andin kembali seperti biasa

Mereka memang bisa memahami satu sama lain namun gesekan selalu ada mewarnai hati dan hari mereka. Kecurigaan,rasa tak dihargai,merasa pasangan sudah berubah dan lain sebagainya

"Kamu gimana mas? Lancar?" Lanjut Andin bertanya balik

"Alhamdulillah. Tadi ada sedikit kendala ketika briefing,salah satu karyawan malah pingsan. Eh katanya lagi hamil muda"

"Mmm gitu. Tapi udah kamu atasi dengan baik kan?" Tanya Andin lagi dengan jarak duduk mereka yang cukup dekat

"Tentu. Segera saya atasi" jawab Al singkat

"Mas..."

Andin menatap mata suaminya lalu mengelus pelan lengan kekar Aldebaran

"Apa Ndin?"

Aldebaran segera menjawab pertanyaan itu dengan pandangan mereka yang terkunci

"Kamu udah kasih uang semesteran buat Rendy?" Tanya Andin dengan hati-hati

"Belum. Rencana hari Sabtu ketika saya libur bekerja,baru saya akan ajak kamu dan Reyna kerumah mama buat kasih uangnya" ucap Aldebaran. Ia terenyuh mendengar penuturan Andin yang mengingatkan kalau Al harus membiayai adiknya yang tinggal berdua dengan mama Rosa,karena setahun yang lalu papanya,Papa Hartawan meninggal dunia

Andin mengangguk, berarti 3 hari lagi. Namun ia tiba-tiba teringat sesuatu,
"Oke deh.. eh tapi mas kayaknya hari Sabtu aku gabisa libur deh. Soalnya mulai sibuk nyusun kurikulum tahun ajaran baru" Andin berkata demikian agar tidak mendadak menolak ajakan Al

"Gapapa.. Biar saya dan Reyna aja." Jawab Al dengan santainya

"Aku usahain pulang cepet deh mas,soalnya di bimbel ruangmurid aku lagi libur. Jadi besok ngisi di bimbel come on aja" jelas Andin dengan senyuman,agar ada harapan untuk mereka pergi ke rumah mama Rosa bersama

"Iya Ndin. Nanti kamu nyusul ke rumah mama aja. Makasih ya Ndin kamu sudah ingatkan saya untuk tanggung jawab pada mama dan juga Rendy" Al mengecup kening Andin dengan sayang,Andin dapat merasakan ketulusan itu

Mereka pun tidur,karena hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Jangan tanya reyna,karena putrinya Al dan Andin itu sudah memiliki kamar tidur sendiri dan biasanya hanya ketika mau tidur ia minta ditemani mama atau papa. Setelah Reyna tertidur pulas,Al dan Andin akan keluar kamar Reyna lalu berisitirahat di kamar mereka sendiri

Selamanya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang