SC ~7

2.7K 206 66
                                    

----- Selamanya Cinta -----

"Reyna gosok gigi dulu yuk! Terus kita bobo. Kan besok Reyna sekolah pagi"  ajak Al pada putrinya yang mulai terlihat mengantuk

"Iya Papa..." Mereka pun ke kamar mandi,menggosok gigi lalu cuci tangan dan kaki

"Sekarang bobo ya... Baca Do'a dulu" Aldebaran menyelimuti tubuh Reyna yang sudah beberapa kali terlihat bibirnya menguap

"Bismillahirrahmanirrahim... Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut”

Reyna berdo'a sambil mengangkat kedua tangannya

"Sayang...ini susu nya, diminum ya" Lalu Andin datang membawa sebuah dot berisi susu formula di tangannya

Walau usia Reyna sudah 4 tahun,namun sesekali ia masih nyusu ketika hendak tidur. Jadilah Andin harus siap membuatkan susu untuk Reyna

Diambilnya botol susu tersebut dan langsung diteguk oleh Reyna dengan semangat

Sesekali matanya terpejam,namun tak lama kembali terbuka ketika hisapan mulutnya sedikit melambat

Andin dan Aldebaran menunggu putrinya hingga tertidur pulas.

"Anak kita sudah sebesar ini ya Ndin...Rasanya baru Kemarin kamu berjuang melahirkan dia" ucap Aldebaran sambil menatap Reyna yang sudah tertidur

Andin mengambil botol susu kosong dari tangan Reyna, menyimpannya di atas meja

"Iya Mas. Bayi yang aku kandung ternyata sudah besar dan pintar sekarang"

"Kita besarkan dia dengan sepenuh hati" Aldebaran menatap Andin dengan tulus,seolah rasa sayangnya tersalurkan meskipun hanya lewat tatap

"Tentu Mas,aku sayang kalian berdua" tangan Andin merangkul perut Reyna dan Aldebaran. Mereka berdesakan di atas kasur Reyna yang sebenarnya hanya muat untuk satu atau dua orang

Andin ingat,Seperti dulu ketika awal-awal melahirkan Reyna, Aldebaran yang sedang menyusun skripsi dan terkadang hanya kerja part time itupun tidak setiap hari, tentu belum bisa membahagiakan Andin dan Reyna

Mereka masih bergantung pada orangtua namun setahun setelahnya karena ada sebuah posisi yang cocok dengan kualifikasi Aldebaran ,maka ia mendapatkan posisi yang lumayan. Dari situ Al mulai bisa memberikan sesuatu yang lebih baik untuk Andin dan Reyna. Mereka pun menabung,untuk membeli sebuah rumah dan menyicil kendaraan untuk transportasi Aldebaran

Kebahagiaan dan kehangatan kala itu muncul setiap hari, Aldebaran dan Andin saling menguatkan kalau mereka bisa untuk membeli rumah karena keduanya memang berambisi ,bila Reyna telah lahir maka harus punya rumah sendiri

Dibantu oleh wasiat Papa Wirya,bila ia sudah wafat jual lah rumah ini lalu bagikan pada Andin dan Elsa. Akhirnya Andin dan Al membeli sebuah hunian, sekitar 15 menit dari rumah Mama Rosa agar kalau ada apa-apa tidak terlalu jauh. Bila Elsa,ia pakai untuk merantau juga untuk mengembangkan usaha dengan Nino. Kini mereka memiliki rumah sendiri di Banjarmasin dan memboyong Mama Asha kesana

"Saya lebih sayang kalian!" Seru aldebaran dengan tegas membuyarkan lamunan Andin tentang masa lalu mereka

"Yaudah kalau gitu kita tidur yuk,Ndin" Aldebaran mengangkat tubuhnya lalu turun dari ranjang Reyna yang diikuti oleh Andin

"Good night sayangnya Mama" setelahnya Andin melayangkan sebuah kecupan di kening Reyna

Mereka meninggalkan Reyna,membiarkan malaikat kecilnya tidur dengan tenang

"Kamu besok ngajar jam berapa Ndin?" Tanya Al yang sedang mengambil selimut di dalam lemari karena baru saja Andin mengganti sprei setelah semalam mereka berhubungan dan Andin belum mengambil selimut baru

Selamanya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang