TIGA

7 2 0
                                    



    happy reading🌠

              _______________________

"Nama lo?" tanya Patra.

"Gue Luna kak."

"Cantik."

"HAH?" luna sedikit terkejut dengan apa yang di dengarnya tadi.

"Nama lo cantik," ujar Patra lalu meninggalkan perempuan yang masih terdiam dengan wajah cengonya.
               
                               ****

Jam pulang sekolah sudah berbunyi. Saat ini Luna sedang berjalan melewati koridor, ia terus memikirkan kata kata lelaki berkacamata itu. Bagaimana hanya dengan satu kata saja bisa membuat Luna tidak fokus dari tadi, bahkan saat pelajaran berlangsung ia sempat ditegur oleh guru karena tidak memperhatikan pelajaran yang sedang dijelaskan.

"AHH, GUE KENAPA SIH,"  Luna uring uringan sejak tadi. Lelaki itu terus muncul di pikirannya dan juga ucapan yang ia katakan terus saja terngiang ngiang di kepalanya.

                  ________________

Seluruh murid SMA WISMAGAMA sedang bersenang senang karena tidak mendapatkan pelajaran khusus untuk hari ini. Hari ini guru-guru sedang mengadakan rapat, maka dari itu semua kelas mendapatkan jam kosong.

"Woy ges ke kantin yuk," Galang datang menghampiri teman temannya sambil memukul keras pundak Kevin.

"Heh dugong, ngagetin mulu sih kerjaan lo," Kevin balas memukul lengan Galang.

"Dari mana aja sih lo?" tanya Zidan.

"Tadi lo minta gue tungguin di depan gerbang sekolah, lo nya nggak dateng-dateng. Cape gue nungguin anjir," kesalnya.

"Biasa lah Dan, si Galang kan kerjaanya suka cari cari mangsa," disini "mangsa" yang dimaksud Kevin adalah cewe cewe SMA WISMAGAMA. Memang di sekolah ini Galang terkenal akan sifat playboy nya dan suka menggoda, bahkan guru yang masih muda pun pasti akan kena jurus gombalan maut Galang.

"Yaelah Vin sirik amat lo, bilang aja kali lo iri kan sama gue soalnya gue banyak yg naksir," sombong Galang.

"Idih ngapain juga gue iri. Cakep juga cakepan gue," balas Kevin tambah sombong.

"Gini nih ya gue jelasin tadi kenapa gue ga jemput lo Dan," ujar Galang.

"Pagi pagi tadi tuh gue ngantuk banget. Nah biar nggak ngantuk kita harus butuh yang seger seger kan, caranya stay aja di depan lapangan basket pasti banyak cewe cewe cakep lewat situ," sambungnya panjang lebar.

"Itu mah mau lo aja anjir, kerjaan lo kan tiap hari emang disitu sambil minum es teh, udah hafal gue mah," ucap Kevin sambil melempar pulpen dan tepat sekali mengenai pelipis Galang.

"Woy sakit supri!" balas Galang mengusap usap pelipisnya.

"Eh jaenudin, jangan ngadi-ngadi lo nyebut nama bapak gue," balas Kevin tak mau kalah, ia juga memanggil nama bapak Galang.

"Wah ngajak perang nih bocah, gas aja lah berantem. Lo sama bokap lo gue sama bokap gue, kita tanding sarung," kata Galang menggebu gebu.

"Gue udah merhatiin serius, tau taunya cuma perang sarung bangke," kesal Zidan.

"Yeuu bodo amat, yang penting tidak melibatkan kekerasan," Ujar Galang.

"Oi Pat, kantin kuy," ajak Zidan yang sedari tadi melihat sahabatnya itu hanya membaca buku. Ya mereka memang bersahabat dekat sejak masuk SMA. Zidan yang notabennya memang sahabat Patra sejak kecil sedangkan Kevin dan Galang yang baru bertemu saat masuk sekolah menengah atas.

PATRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang