.
.
.
.
.Hari hari nya berjalan seperti biasa, tak ada yang spesial. Bangun pagi, sekolah, pergi bekerja lalu menjenguk neneknya. Untuk orang lain mungkin membosankan, tapi tidak dengan Luna.
Dia bisa menjadikan segala hal menyenangkan, tinggal kan saja dia di sungai Amazon, dia akan baik baik saja. Sungguh..
Caranya menjalani hidup membuat Noah semakin jatuh hati setiap hari, melihat nya dari layar monitor.
Entah apa isi kepala gadis itu, dia selalu tersenyum, seakan tak pernah ada hari buruk untuk nya.Luna mungkin tidak sadar ada orang yang mengawasi nya selama ini, dia hanya menjalani hari harinya seperti biasa.
Hari ini adalah hari kenaikan kelas, tidak terasa sekarang dia sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan lulus. Luna berjalan pergi ke sekolah nya, Namun ternyata hujan gerimis.
"Oh Astaga, aku lupa bawa payung" ucap nya sambil memutar badan untuk kembali mengambil payung.
Namun tiba tiba sebuah payung melayang ke arah nya, Luna kira itu payung seseorang yang terbang. Tapi tak ada siapapun disana. Lalu ia melihat sebuah coretan dipayung itu
'Payung ini gratis, ambil saja'
Walau pun agak bingung tapi Luna memutuskan untuk memakainya saja, mungkin ini kebetulan.
Saat melintas genangan air sebuah mobil melaju cepat, Luna sudah bersiap siap terciprat air genangan itu namun tiba tiba...
Seseorang berada di samping nya, memakai topi, kaca mata, masker, dan mantel coklat panjang dan menjadi tamen nya sehingga ia tidak terciprat air.Luna kaget, baru saja ingin berterimakasih orang itu malah lari.
"Ada apa dengan hari ini?"
Ucapnya dalam hatiLuna melanjutkan perjalanan nya, saat sampai di kelas ia langsung disambut oleh sahabat nya Jane.
"Hei kenapa baru datang?" Tanya Jane
"Tadi ada beberapa kejadian di jalan" jawab Luna
"Kejadian apa?"
"Hmm... Kejadian aneh tapi.. sudahlah tidak usah dibahas" Luna tersenyum.
Mereka duduk di kursinya lalu seorang guru masuk.
"Selamat pagi anak anak, ibu akan membagikan rapot kalian hari ini. Tapi sebelumnya ibu akan mengumumkan peringkat 1,2 dan 3.
Baiklah untuk peringkat 3 selamat kepada Jannifer bell""Jane selamat" ucap luna tersenyum pada jane
Jane maju mengambil rapor nya riang, guru nya pun tersenyum memberikan rapot nya.
"Baiklah selanjutnya peringkat 2, selamat kepada Alan Smith"
Pria tinggi itu berdiri dan mengambil rapot nya, tersenyum pada sang guru.
"Terakhir, peringkat 1. Selamat kepada luna rawles"
Jane bertepuk tangan pada sahabat nya yang berhasil menjadi juara kelas lagi tahun ini.
Luna tersenyum mengambil rapot nya.
"Selamat ya Luna, tingkat kan terus prestasi mu" ramah guru itu.
"Terimakasih bu" Luna tersenyum lalu kembali ke bangku nya.
. . .
Pembagian rapot berlangsung cepat, dan sekarang mereka sudah bisa pulang. Guru keluar dari kelas dan satu persatu murid meninggalkan kelas nya.
Baru saja Luna ingin pergi, langkah nya dicegat oleh seorang pria tampan.
"Ada apa Alan?"
"Tidak ada, hanya ingin mengucapkan selamat. Selamat ya Luna" senyum nya menambah ketampanan diwajah itu.
"Iya, terimakasih. Selamat juga untuk mu" Luna tersenyum
"Begini Luna, aku ingin mengajak mu nonton hari ini. Apa kau mau?"
"Nonton? Maaf Alan, tapi aku sudah ada janji hari. Maaf ya" tolak Luna
"Oh.. okay, tidak masalah. Lain kali saja kalau begitu"
"kalau begitu aku duluan ya" ucap luna melangkah pergi.
Alan bukan satu satunya pria yang mencoba mendekati Luna, banyak pria yang mencoba mendekati nya, bahkan menyatakan cinta pada nya. Tapi Luna seolah menutup diri
Bukan nya tak mau, Luna hanya takut, jika dia jatuh cinta, dia jadi bergantung pada orang lain. Lalu dia akan jadi lemah. Luna tidak boleh jadi lemah, dia harus kuat. Karena dia tak punya siapapun untuk melindungi nya.
. . .
Luna berjalan pergi ke taman, lalu duduk disana. Apakah dia berbohong pada alan saat mengatakan dia ada janji? Tidak, dia memang sudah ada janji. Tapi pada dirinya sendiri.
Luna selalu pergi ke tempat ini saat dia ingin sendiri, atau sedang sedih. Apakah dia sedang sedih? Tida juga, dia hanya sedang menikmati kesendirian nya.
Ia duduk di ayunan di taman kosong ini, tanpa tau bahwa ada seseorang yang memperlihatkan nya dari balik pohon. Waktu berjalan begitu lambat, dan Dia merasa agak haus sekarang, luna mengambil botol minum nya Tapi ternyata air nya sudah habis, ia lalu pergi mencari air.
Tapi dia tidak menemukan nya, saat kembali ia melihat sebotol air minum di ayunan tempat dia duduk tadi.
'apakah seseorang meninggalkan nya disini'
Tapi tak ada seorang pun di taman ini, melihat tutup botol itu masih tersegel Luna lalu berfikir, mungkin tidak apa dia meminum nya. Lagi pula tak ada orang disini.
Luna berjalan pulang, kebetulan sekali hari ini dia tidak bekerja karena cafe sedang tutup. Dia jadi bisa istirahat hari ini.
Diperjalanan pulang angin bertiup kencang, membuat sebuah banner melayang ke arah nya. Saat ingin menghindar tiba tiba saja banner itu ditangkap oleh seseorang, Belum sempat melihat siapa orang tersebut dia sudah menghilang dari pandangan Luna.
Entah ada apa dengan hari ini, Luna ingin cepat cepat sampai rumah saja.
Saat sampai dirumah dia baru ingat bahan makanan dirumahnya sudah habis, namun saat membuka pintu ada sebuah kantong belanjaan dan sekotak pizza didepan pintu nya.
Ia lalu bertanya pada nyonya anne tetangga nya"Maaf nyonya, aku ingin bertanya apakah ini punya nyonya anne?"
"Tidak, itu bukan punyaku"
"Apa nyonya tau siapa yang menaruhnya disini?"
"Hmm.. jika tidak salah tadi aku melihat seorang pria bermantel coklat Yang menaruh nya disini" ucap nya
"Baiklah kalau begitu, terimakasih" lun tersenyum
'siapa dia?'
Luna tak mau ambil pusing dan mencoba berfikir positif, mungkin saja itu memang orang baik.
Dan ya...
Mungkin kalian semua sudah tau siapa itu.Tidak tidak, itu bukan Rayn.
Rayn sedang di rawat di rumah sakit sekarang karena dipukuli orang-orang ditaman karena mencuri anjing.Itu Noah.
Dia lah yang menjaga Luna sejak pagi tadi, memberinya payung, terciprat air, memberi nya sebotol air, menangkap banner dan menaruh belanjaan itu.
Dia menjaga dan mengawasi gadis nya agar tetap baik baik saja dan tidak kekurangan apapun. Karena Dia sedang menunggu, menunggu sampai gadisnya bisa berada disisi nya.
.
.
.
.
.Ya guyss sayang sekali, Rayn ternyata ketangkep kemarin. Dipukulin Ampe bonyok muka nya, di laporin ke polisi lagi.
Untung ada Noah yang bebasin.
Sekarang lagi di Rumah sakit, jadi Noah deh yang gantiin jagain Luna.Kasian Rayn lebaran malah masuk rumah sakit.
Oh ya makasih buat yang udah baca dan nunggu, maap ya agak lama. Lop yu readers ku❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle You
Romancebagaimana jika seorang mafia yang terkenal tidak punya hati tiba tiba jatuh cinta pada seorang gadis 18 tahun polos yang selalu membawa lolipop ditangan nya. itu dia Noah, sang hati batu yang akhirnya jatuh cinta. untuk pertama kalinya. dan dia... ...