9 : mata mata

646 63 23
                                    

.
.
.
.
.

Sinar matahari pagi menembus sela sela tirai jendela, membuat luna terbangun. Namun saat ia membuka mata noah tak ada di kamar, lalu masuklah anna dengan troli penuh makanan. Dia adalah pelayan yang noah tugaskan untuk melayani luna.

"Selamat pagi nona."

"Pagi, dimana noah?"

"Tuan sudah pergi sejak jam 5 pagi nona."

"Kemana?"

"Kantor."

"Sepagi itu?"

"Biasanya tuan pergi jam 9, tapi jika sedang ada masalah di kantor terkadang ia pergi lebih pagi."

Luna mengangguk.

"Ini semua untuk ku?" Ucapnya melihat begitu banyak makanan di troli.

"Iya nona."

"Tapi ini terlalu banyak, roti dan susu sudah cukup untuk sarapan."

"Tuan ingin nona banyak makan."

"Dia kira aku sapi?"

"Tidak nona, tuan bilang anda kurang gizi."

"-_-"

"Maaf nona."

"Tidak apa, kakak bisa keluar. Aku akan makan sendiri."

"Panggil saja saya anna."

"Baiklah, oh dan tolong jangan panggil aku nona. Panggil saja luna."

"Maaf saya tidak bisa nona. Kalau begitu saya permisi, jika nona perlu sesuatu tekan saja bel di atas nakas."

Luna mengangguk.

Luna makan dengan tenang sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan sekarang, karena kejadian di taman tempo hari luna sekarang benar benar terkurung disini. Sambil mengunyah roti panggang nya mata luna menelusuri kamar, pandamgan nya berhenti di sudut kamar. Terdapat cctv di sana.

'Si mesum itu menaruh cctv sekarang, lain waktu mungkin dia yang jadi cctv'
Ucap nya jengkel

Luna menelan gigitan terakhir roti panggang nya, mendekat pada cctv dan menatap tajam.

''Kau melihat ku kan, aku tau kau sedang melihat ku. Heyy kau tidak tau yang namanya privasi ya? Ini pelanggaran privasi!!''

Noah tersenyum memandang tablet nya di tengah tengah rapat perusahaan.
Luna mengambil kursi mendekatkan wajah nya pada cctv.

''Jawab aku!!''

Noah menggerakan cctv itu ke atas dan bawah sebagai jawaban iya. Luna kaget saag cctv nya bergerak.

''cctv mahal huh... okay''

''Aku mau keluar!''

Cctv itu bergerak ke kanan dan kiri sebagai pertanda tidak.

''Kau kira aku burung? Hey perjanjian nya tidak begini. Aku ini mahluk sosial''

Cctv bergerak ke kanan dan kiri lagi.
Luna menunduk mengambil nafas panjang berusaha bersabar.

''Baiklah ayo buat perjanjian, aku boleh keluar 5 hari dalam seminggu.''

Lagi lagi cctv bergerak ke kanan kiri.

''4 hari dalam seminggu.''

Dan jawab nya lagi lagi tidak.

''3 hari.''

Lagi lagi tidak.

Luna menghembuskan nafas gusar memejamkan mata.

''2''

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang