04-PERASAAN RAHASIA

134 21 11
                                    

jam menunjukan pukul 7 malam. dan Reza telah sampai di rumah Nara, lebih tepat nya Reza sedang duduk di ruang tamu. ia sedang menunggu Nara selesai berdandan.

15 menit menunggu akhir nya Nara keluar dari kamar.

sekarang Nara berada di hadapan Reza. Nara menatap Reza dengan tatapan penuh tanya, liat saja Reza hanya terdiam sambil melihat penampilan Nara.

dia terpesona mungkin pikir Nara.

atau Reza gak suka penampilan aku? pikir Nara lagi

"shit.." umpat Reza dalam hati.

"Reza kenapa kamu bengong? apa kamu nggak suka sama penampilan Nara?" tanya gadis itu polos.

mendengar kata kata itu Reza langsung menggeleng "ng-nggak kok lo malah cantik benget" ucap Reza di akhiri kumaman.

"hah? tadi Reza bilang apa? Nara nggak denger"

"hah? ah nggak gak papa" jawab Reza gelagapaan.

"andai lo milik gue Ra" batin Reza berdiri dari duduk nya.

"yauda yuk, jadi berangkat kan?" tanya Nara memastikan, Reza hanya menganggug sebagai jawaban iya.

|><><><|

sekarang mereka sedang dalam perjalanan. sejujur nya Nara tidak tau mereka akan kemana yang ia tau hanya Reza akan membawa nya pergi ke luar rumah.

"Reza, sebener nya kita mau kemana?" tanya Nara sedikit berteriak, karna suasana di jalan cukup ramai

"jangan banyak tanya. nanti lo tau" jawab nya, Nara pun mendengus pelan.

30 menit kemudian.

"Ra, turun kita nyampe" ucap Reza, Nara pun mengangguk dan ia turun dari motor dan di susul oleh Reza.

Reza membuka halm yang ia pakai, lalu menaruh nya pada spion motor. lalu ia beralih membuka halm yang di pakai oleh Nara dan menyimpan nya di spion satu nya lagi, lalu ia membenarkan rambut Nara yang berantakan tak lupa juga dengan senyum manis nya.

Reza meraih tangan mungil Nara dan menggenggam nya, lalu ia menggiring Nara untuk masuk ke area pasar malam.

"Reza, ngapain kita ke pasar malam?" tanya Nara, namun Reza tidak mengublis nya, membuat Nara mendengus kesal.

"lo mau main apa Ra?" tanya Reza,namun Nara tidak menjawab.

"Ra?" panggil Reza namun sekali lagi Nara tak kunjung menjawab.

Reza pun terkekeh pelan. ia melepas genggaman tangan nya pada tangan Nara dan ber-alih berdiri di depan Nara, lalu menckram pelan bahu Nara dengan kedua tangan nya.

"Anara Almelia Dirgat?" panggil Reza lagi namun lagi dan lagi Nara mengublis nya.

cup..

Reza mengecup kening gadis itu yang membuat nya melotot karna kaget.

" gak usag melotot sayang" jail Reza membuat pipi Nara memerah karna panggilan sayang dari Reza.

"ih Reza nyeblin!. udah ayo" Nara menarik pergelangan tangan Reza membawa nya ke arah bianglala bermainan ke-sukaan Nara.

Nara sering mengajak abang nya bernama Raka untuk bermain bianglala. yap, Nara mempunyai abang tapi sayang nya ia telah meninggal dunia karna tenggelam di ombak pantai saat menolong Nara di lilitan ombak pantai. saat itu Nara berusia 6 tahun dan abang 7 tahun, waktu itu orang tua Nara sedang di dalam villa dan mereka berdua kepantai tampa memberitahu orang tua mereka.

Perasaan Rahasia (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang