Sekarang sudah jam 6.25 AM dan bentar lagi waktu nya berangkat ke sekolah. sedangkan ke-dua insan yang sedang tertidur di dalam kamar Nara belum juga terbangun, entah kapan mereka akan bangun.
Nara menggeliat dalam tidur nya, hal itu membuat Reza setikit tersadar dari tidur nya. sekang posisi mereka saling berpelukan di atas ranjang king size milik Nara.
Ngungghh leguh Nara
Reza mulai membuka mata, dan hal yang pertama ia liat sekarang adalah wajah cantik Nara. wajah yang menjadi candu bagi Reza, senyum terukir indah di wajah nya.
Satu tangan ia naik an untuk membelai surai indah Nara dan berbisik "Nara.. bangun. udah siang" tapi hanya di jawab leguhan oleh Nara.
"Masih gak mau bangun hm?" bisik nya dengan nada khas bangun tidur, dan ia memberi sedikit nada menggoda.
"Nara, bangun nanti kesiangan sekolah loh. bangun habis itu mandi" ucap Reza, namun Nara malah memper erat pelukan nya pada Reza. seperti nya Nara terlalu nyaman dengan posisi ini.
"Bangun atau gue ngendong lo ke kamar mandi dan setelah itu gue buka baju lo dannn gue mandiin lo" ucap Reza dengan nada berat di kata mandiin lo.
"He'emmmmm" gumam Nara. ah Nara benar benar ingin di mandi kan oleh Reza.
"okey... baby" bisik nya pada telinga Nara dengan nada berat di kalimat kata baby.
Reza mulai melepas pelukan Nara dan dengan perlahan ia turun dari atas kasur. dan mulai mengangkat tubuh mungil Nara, membawa nya ke kamar mandi.
|><><><|
Reza dan Nara sudah keluar dari halaman rumah. orang tua Nara sedang di luar kota jadi mereka aman saat sedang tidur satu kamar.
Ah, dari kejadian tadi di kamar mandi mungkin itu membuat Nara sedikit marah. tapi it's okey, Reza suka melakukan nya.
Sekarang mereka tidak ke sekolah dulu, melain kan mereka ke rumah Reza. masa iya dia ke sekolah dengan menggunakan kemeja tadi malam? itu sungguh tidak mungkin kan?. apa lagi bagi Reza yang notabene sebagai murid yang di sayangi guru.
Jarak antara rumah Reza dan Nara tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. untuk sampai ke rumah Reza hanya membutuh kan waktu kurang lebih 10 menit jika tidak macat. entah keberuntungan dari mana, jalan tidak macet yang membuat Reza Nara cepat sampai ke rumah Reza
Reza sudah masuk ke dalam rumah, sedangkan Nara menunggu nya di luar. 5 menit berlalu, Reza pun sudah keluar rumah dengan menggunakan seragam, oiya Reza sudah mandi tadi di rumah Nara.
Sekarang Reza sedang berhadapan dengan Nara, entah lah mereka sedang apa. tangan Reza terangkat untuk membelai wajah cantik Nara.
"Masih marah hm?" tanya Reza, namun Nara tidak menjawab melain kan memalingkan wajah nya."Jangan marah dong" pinta Reza.
"Udah! cepet jalan, nanti terlambat!!" sewot Nara, Reza pun menaiki motor nya.
Di perjalan mereka hanya diam, Reza fokos ke jalan dan Nara fokus dengan hp nya.
"Nara jangan main HP terus. pegangan nanti lo jatuh" ucap Reza, namun Nara membalas dengan deheman.
Reza memberhentikan motor nya di pinggir jalan dan ia membalikan badan menatap Nara.
"Kamu marah?" tanya Reza, namun Nara tidak menjawab.
"Nar--"
"Ya lagian Reza kenapa nyiram Nara pake air keran?" tanya Nara.
"Aku gak nyiram kamu pake air sayangg, aku cuma ngebasuh wajah kamu" jelas Reza.
FLASH BACK
Setelah Reza meng gendong Nara ke kamar mandi, ia mendudukan Nara di atas wastafel. Reza menyalakan keran wastafel dan membasuh kan air ke tangan nya, lalu ia elap kan tangan yang basah ke mata Nara yang masi tertutup.
"Nar bangun hey" pinta Reza.
Reza membasuh kan tangan nya lagi lalu mengelap nya di wajah Nara dengan perlahan sampai Nara terbangun, tapi dengan sifat kebo nya itu ia tak kuncung bangun. sampai akhir nya Reza menyiprat kan air ke wajah dan pakaian Nara.
Dan akhir nya Nara terbangun.
"Rezaaaaa ihhh basah tau" perotes Nara, yang sudah membuka mata nya.
"Makan nya bangun, jangan kebo mulu" balas Reza.
"Re-za nye-be-lin!"
Nara turun dari wastafel dan mendorong Reza keluar kamar mandi, lalu menutup pintu kamar mandi, dengan asar
"Pagi ini sungguhhhhhhhhhhh dingin, kenapa Reza nyiram akuu sih!" gerutu Nara.
-
"Gue kan udah bilang tadi pagi gue tuh gak nyiram lo, tapi cipratin air ke badan wajah lo, Nar" jelas Reza.
"Ihhhh Reza!, jadi Reza salahin Nara?" tanya Nara dengan penuh emosi.
"Ng--" ucap Reza terpotong.
"Udah gak usah manyak omongggg!!! ayo ke sekolah" sewot Nara, akhir nya Reza menuruti dan melaju ke arah sekolah.
"Kaya nya Nara pms" gumam Reza.
"Menyebalkan sangat menyebalkan" gumam Reza.
"Tadi Reza ngomong apa?!!"
"Ng-nggak ngomong apa apa ko Nar" balas Reza.
TBC
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN. OIYA NIS MAU KELUARIN VISUL/CAST GIMANA MENURUT KALIAN?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan Rahasia (on going)
Ficção AdolescenteSyahreza Anovan & Anara Almelia Dirgat. Mereka sepasang sahabat. Mereka di pertemukan karna kedekatan orang tua mereka. Reza & Nara, sudah bersahabat selama 7 tahun. Tapi saat persahabatan mereka mangijak 2 tahun, Tiba tiba ada gejolak dalam hati R...