"Dah bangun?"
Suara perempuan itu menginterupsi telinga Sakura. Gadis itu menoleh ke kanan, di mana suara itu berasal. Rambut panjang lurus berwarna pirang, mata biru, dan kaus oblong berwarna ungu.
"Kamu ... Ino?" Sakura dengan hati-hati membuka suaranya.
Gadis bernama Ino itu mengerutkan dahinya. Bibirnya membentuk huruf o seakan menyiratkan kebingungan.
"Hah? Lo kepentok apaan?" Ino meletakkan nampan berisi makanan dan menempelkan punggung tangannya di dahi Sakura, "Lo demam, bukan kejedot. Kok bisa jadi aneh gini sih? Ya iyalah gue Ino, masa Inul." Ia lalu berbalik dan tertawa pelan setelah mengucapkan kalimat yang paling terakhir.
Oke, ini aneh. Batin Sakura.
Pertama, kenapa baju Ino terlihat sangat modern. Kedua, kenapa dia menggunakan bahasa asing ini. Ketiga...
Kenapa aku memahaminya?
Gadis bersurai merah muda itu hanya menghela napas, "Maaf, aku mau istirahat lagi," ia meraih nampan berisi makanan yang terlihat hangat itu,
"terima kasih ya."
Ino berhenti melangkah dan turut menghela napas, "Sakura, jujur gue gatau lo kenapa. Tapi ... ya, sama-sama. Cepet sembuh ya, soalnya lusa kita udah sekolah lagi." Ia lalu tersenyum penuh perhatian dan menutup pintu kamar.
Melihat pintu yang sudah tertutup, Sakura kini menatap makanan di hadapannya. Mangkuk besar berisi sup daging hangat, dua buah perkedel, nasi, dan teh panas. Ia mengambil sendok dan memasukkan makanan-makanan itu ke mulutnya.
Enak. Pikir Sakura.
Kebingungan masih menyelimuti benak Sakura, makanan-makanan ini belum pernah ia makan sebelumnya, bahkan terlihat asing, namun entah kenapa ketika ia mengunyah makanan itu, rasanya sangat familiar. Hatinya pun merasa senang dan puas setelah menelan suapan pertama itu. Rasanya seperti ada pergesekan pada setiap detik nafasnya, semua hal terasa familiar dan asing sekaligus.
Tring!
Sakura yang sedang menikmati suapan demi suapan itupun menoleh, perhatiannya teralih sepenuhnya pada suara notifikasi yang berasal dari benda pipih di nakas. Ia menjauhkan nampan beserta isinya dengan hati-hati dan berusaha menjangkau handphone yang dilindungi casing berwarna merah muda itu. Sakura tersentak ketika melihat layar benda itu menyala saat telapak tangannya tanpa sengaja menyentuhnya.
"Apakah ini telepon modern?"
Ia mengusap layar itu dengan jari telunjuknya. Voila. Layarnya terbuka.
"Oh, begitu caranya." Tuturnya saat gambar di layar bergerak, berganti dari tampilan kunci layar menjadi layar depan.
Ia sibuk mengeksplor fitur-fitur pada benda itu. Mulai dari kamera, sosial media, sampai game dan aplikasi lainnya ia buka. Sesekali terkejut karena notifikasi yang berulang kali muncul di layar. Berulang kali pula ia bingung mengapa iklan acapkali muncul saat sedang membuka aplikasi bernama YouTube.
"Ah sepertinya aku harus mempelajari banyak hal dan menjadi Sakura pada zaman ini seutuhnya..."
---
Sakura yang merasa badannya baik-baik saja kini turun dari ranjangnya dan melangkah menuju kamar mandi. Memori tentang dirinya yang sedang berada di medan perang terkadang lewat dan mengganggu pikirannya. Ia memutuskan untuk mandi supaya badannya lebih segar dan pikirannya lebih jernih.
Sakura menyalakan shower yang wujudnya tak jauh berbeda dengan shower di dunianya itu, ia juga membalurkan sabun cair beraroma mawar ke tubuhnya. Setelah menyikat gigi dan membersihkan muka, ia segera berpakaian dan keluar dari kamar mandi. Ia memilih menggunakan kaus putih dengan cardigan dan celana hijau muda. Warnanya hijau cantik, seperti mata Sakura.
Mengambil tas selempang, ia memasukkan handphone dan dompetnya ke dalam tas. Tak lupa ia menyisir rambut dan menguncirnya. Ia ingin keluar dari sini, sekedar melihat-lihat agar tidak buta arah.
Keluar dari kamar itu, Sakura menyadari bahwa ia tinggal di apartemen bersama Ino. Di apartemen mereka terdapat dua kamar, satu dapur, dan ruang tamu. Kamar miliknya dan Ino bersebelahan.
"Mewah sekali ... baiklah aku akan jalan-jalan ke sekitar sini. Ehm, salah. Maksudku, Gue bakal jalan-jalan di daerah sini." Ujarnya.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Sakura hanya tertawa geli mendengar ucapannya sendiri.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE - a Narusaku Alternate Universe
FanfictionJudul sebelumnya: [Narusaku Fanfic] INSIDE - Sakura Haruno --- Inside - a narusaku alternate universe Sakura terbangun dari mimpi panjangnya. Sayangnya, ketika dua kelopak matanya itu terbuka, ia menyadari bahwa kini, ia berada di dunia yang berbeda...