5

941 47 3
                                    

(Note: k author bakal up tapi kayaknya bakal fokus terus sama narusaku. Yg pengen ada pairing lain mohon bersabar. Pusing aowakwok)

Sakura POV

Menyebalkan.

Dosen menyebalkan.

Iruka-sensei tiba tiba tidak masuk ke kelas disaat aku semangat mengikuti mata kuliahnya. Sai yang duduk disebelahku mencibir, "Kamu lebih baik gak kuliah deh. Setiap kamu semangat kuliah gurunya gak dateng."

Aku mendelik, ingin sekali menonjok wajah pucat nya sambil mengucap "SHANNAAROOO"

Tapi ku urungkan. Itu Sakura yang dulu. Sekarang aku harus fokus meraih pendidikan tertinggi, dan lulus sebagai jonin yang profesional. Biarkan saja, kuabaikan ucapan tak berguna dari Sai.

"Hei jelek." Ia kembali 'memanggilku'

Aku terpaksa menoleh, sudah biasa ia memanggilku jelek. "Ada apa, zombie!"

"Katanya Naruto bakal sekelas sama kita dipelajaran iruka-sensei" Ia tersenyum menyipitkan matanya. Berhentilah Sai, kumohon.

Aku membelalakkan mata, "Kau bohong ya? Bukannya dia kuliah di ruangan khusus? Dan semua mata kuliah diajarkan Kakashi-sensei?" Tanyaku.

Sai menggeleng. "Iya iya itu dulu, dan aku gak bohong kali ini."

Dalam hati ku,aku menjerit senang. Tapi tunggu apa katanya? Ia tidak bohong kali ini?

Jadi selama ini, ucapannya tentang absensiku yang ditulis alfa itu bohong? Dan nilai nilaiku yang kosong itu bohong?

Sai yang sudah fokus ke bukunya kembali menoleh. Seakan bisa membaca pikiranku dia berkata, "Hee- kalo soal absensi mu itu benar loh ya."

SHANNAROOO!!! SAI BAKA!!!

Normal POV

Sakura berlari menuju apartemennya.

Jam iruka-sensei digantikan oleh Tsunade langsung selaku Rektor dan Hokage saat ini. Tsunade memberikan tugas yang sangat berat bayi Iruka, sebagai gantinya Tsunade lah yang mengajar. Untungnya, kuliah Sakura hari ini lancar seperti biasanya dan tidak mengundur jam pulang.

"Aah indahnya rumah!" ujar Sakura setelah sampai di apartemennya. Ia segera melepas mantelnya—karena ia selalu ke kampus dengan mantel—dan mengganti pakaian nya dengan pakaian rumah.

Tak lama, Ino datang dengan wajah tertekuk. Tas yang ia sampirkan di pundak bergelayutan kesana-sini.

"Tadaima, Sakura-Chan." ujarnya lemah.

Sakura yang tengah stratching itu menoleh dan memasang tanda tanya besar di kepalanya. Ada apa dengan Ino?

Gadis berpakaian serba ungu itu melirik Sakura sebentar lalu menggeleng. Ia membaca pikiran Sakura. Ino yang merasa tak ingin diganggu itu langsung membuka pintu kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di kasur.

Tring Tring

Nada dering telepon dari handphone Sakura berbunyi cukup keras. Gadis berambut pink itu segera mengambil handphonenya dan mengangkat telepon. "Ya, halo?"

Dari seberang sana, terdengar suara lelaki yang baru selesai berbisik. "Oh, hai Sakura-chan!"

Sakura tertegun, "Naruto?"

Naruto tersenyum lebar ketika mendengar tebakan sakura.

To be continued

Segini dulu gais sebelum hiatus. :']

INSIDE - a Narusaku Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang