(old) Prolog

3.2K 116 1
                                    

Pada malam yang indah, ia memperhatikan sekeliling jendela. Awan awan gelap muncul di atas langit, berkerumun bagaikan orang antri sembako.

Gadis kecil dengan paras cantik itu hanya melamun. Memikirkan bagaimana rasanya jadi orang dewasa.

Sepertinya menjadi orang dewasa akan menyenangkan! Gumam gadis itu.

Tak lama kemudian, ia keluar dari kamarnya. Mendapati rumah yang kosong karena kedua orangtuanya sedang bertugas untuk terakhir kali, sebelum pensiun.

Sakura kecil hanya dapat memakluminya, dan berharap suatu saat nanti bisa menjadi ninja seperti orangtuanya. Ia lalu kembali ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur. Ia lalu terlelap dan terus memimpikan bahagianya menjadi ninja yang berguna bagi desa Konoha.

***

Sakura bangun dari tidurnya. Ia menemukan sepucuk surat diatas mejanya. Ia membacanya dengan perlahan.

Untuk anakku, Sakura.
Dari ibu dan ayahmu.

Sakura, pagi ini kami ada undangan dari petinggi desa Konoha. Seluruh 'calon pensiunan' diundang untuk mengakhiri misi sekaligus jabatannya. Ibu harap kamu baik baik saja dirumah.

Oh iya, ibu sudah buatkan roti melon dan susu di meja makan. Kamu sarapan ya!

Ibu mungkin pulang agak sore. Kamu berhati hatilah. Kalau ingin main, buat selembar surat, jika nanti kami sudah pulang maka tak perlu repot mencarimu.

Sudah dulu ya, kami berangkat. Hati hati nak.

Sakura terdiam. Sesekali menghela napas. Seringkali terlintas di benak Sakura: menjadi bangsawan pasti enak. Ketika orangtuanya pergi, pasti ada pengasuh yang menjaganya. Ketika orangtua sibuk, ia bebas keliling istana yang luas.

Ia kemudian pergi ke ruang makan, menyantap roti dan susu yang dibuatkan ibunya dengan murung. Dua hari ini, orangtuanya sangat sibuk. Ia benar benat bosan dirumah.

Sakura meletakkan piringnya, ia berjalan keluar rumah. Ingin bermain di lapangan, tapi ia tak punya teman.

Maaf ayah, ibu. Aku pergi tanpa menulis surat.

INSIDE - a Narusaku Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang