inside | 04

320 24 5
                                    

Setelah istirahat merupakan jadwalnya kelas Sakura untuk pelajaran olahraga. Murid laki-laki berhamburan menuju kamar mandi sementara murid perempuan berganti baju di kelas dengan menutup tirai. Sungguh sial mereka, mendapat jam pelajaran olahraga setelah istirahat. Di mana panas terik mulai menyerang dan menusuk kulit.

Kebetulan kelas 11 MIPA 2 olahraga berbarengan dengan 11 IPS 1. Demikian kelas sepuluh dan dua belas nya.

Di lapangan, Sakura duduk di pinggiran bersama siswi-siswi lainnya. Ternyata hari ini free class, guru olahraga kelas sebelas tidak bisa mengajar. Jadi para siswi bergerombol untuk bergossip atau sekedar mengobrol, sementara para siswa kelas 11 MIPA 2 akan melakukan tanding futsal dengan 11 IPS 1.

Sakura mengamati sekeliling.

Ah, ternyata 11 IPS 1 itu kelasnya Naruto.

"Woi Sai, ayo ikut." Kiba yang baru saha menginjakkan kaki di kapangan itu mengajak Sai untuk ikut bermain futsal. Sai—yang lebih memilih mengikuti ekskul melukis dibanding futsal itu—menggeleng.

"Gak dulu bro, habis makan seblak." Tolak Sai.

Sakura yang berada di dekat mereka mau tidak mau melemparkan senyum ke arah Kiba ketika laki-laki itu melihatnya, kemudian ke arah Naruto.

Bukannya membalas senyum Sakura seperti yang dilakukan Kiba, Naruto hanya menaikkan alisnya. Sakura geram melihatnya, memangnya Sakura di dunia ini sudah berbuat apa hingga membuatnya kesal dan menjadi sedingin ini?

Ia berdiri dan menghampiri Naruto. Si blonde yang awalnya tidak menggubris Sakura, kemudian menengok setelah Sakura menarik paksa tangannya.

Jangan salah, Sakura tetap Sakura. Kekuatannya itu tiada tara sehingga mampu menyeret paksa Naruto ke koridor lantai satu.

"Lepas!" Ketus Naruto.

Sakura mengernyitkan dahinya bingung. Ia segera melepas cengkraman tangannya.

"Ada apa sih?" Gadis itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Gue salah apa sama lo? Gak biasanya lo diem."

Naruto menatap Sakura datar dan berdecih, "Lo tau apa tentang gue? Emangnya lo ngerti apa soal dunia ini?"

Diam.

Sakura diam mendengar kalimat kedua Naruto.

"Maksud-"

"Jam dua siang di cakery depan apartemen lo, gue tunggu. Kita ngobrol." Ujar Naruto kemudian pergi melenggang begitu saja kembali ke lapangan.

---

Sepulang sekolah, Sakura langsung bergegas untuk mandi. Ia juga langsung merapikan tasnya dan memasukan buku-buku sesuai jadwal pelajaran besok. Kebetulan hari ini tidak ada pekerjaan rumah.

Memakan sepotong roti cokelat, Sakura berjalan santai menuju ke lift karena jam menunjukkan jam 13.45. Ia menggunakan pakaian yang simple, kaus putih lengan panjang dengan celana pink senada dengan rambutnya, dan sepatu putih.

 Ia menggunakan pakaian yang simple, kaus putih lengan panjang dengan celana pink senada dengan rambutnya, dan sepatu putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di cakery—atau cafe & bakery—yang dimaksud Naruto, ia langsung memesan Berry Frappe dan sepotong pai daging. Kemudian ia memilih untuk duduk di kursi yang berada di sebelah Jendela. Kebetulan tempat itu sedang tidak ramai, jadi Sakura bisa menunggu Naruto sambil bersantai.

Pukul 14.09

Naruto belum juga muncul, jadi Sakura memutuskan untuk menyantap saja pai yang sudah tersaji di depannya tanpa perlu menunggu.

"Oi."

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INSIDE - a Narusaku Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang