Chapter 2

650 104 6
                                    

Hari ini hanya dua mata kuliah akan tetapi materi pendalaman tentang bisnis yang di jelaskan oleh Dosen membuat Taehyung pusing tujuh keliling,kedepannya apakah Taehyung masih bisa mempertahankan Gelar mahasiswa terbaik yang memiliki nilai paling unggul di kampusnya.

Kehidupannya hanya belajar dan belajar,kalau tidak Si Kim Suho yang sialnya adalah Ayahnya sendiri akan memukulinya habis-habisan jikalau sampai nilai hasil belajarnya turun sedikit saja,benar-benar sungguh memuakan.

Taehyung berjalan sembari memijat pelipisnya yang terasa pening,sesampainya di parkiran Taehyung akan membuka pintu mobilnya di kejutkan suara teriakan Jimin dari kejauhan otomatis pergerakannya berhenti

"Taehyung-ah.. Tunggu aku"

"Wae?" tanyanya saat presensi Jimin tiba dihadapannya

"Aku menumpang pada mu ya,sekalian pergi main kerumah mu sudah lama tidak berkunjung? Jungkook tidak bisa mengantar ku dia masih ada materi tambahan katanya,dan setelahnya dia akan pergi berkencan dengan Lali---"

"Ayo masuk"

Keduannya masuk ke dalam mobil Koenigsegg milik Taehyung,alat transportasi roda empat itu berjalan perlahan menjauhi kampus menuju tempat yang akan di tuju yaitu kediaman Taehyung

Rumah Taehyung memang cukup terbilang Besar dan luas namun di dalamnya terasa sepi,ada dua security menjaga di depan,satu orang lagi merawat kebun tanaman,Dan ada tiga orang pelayan semuanya sibuk dengan tugas masing-masing. Dengan situasi rumah seperti ini sudah menjadi hal biasa bagi Taehyung,untung saja ia memiliki kedua sahabat yang begitu baik seperti Jimin dan Jungkook jadi ia tidak pernah merasa sendiri.

Dua jam berlalu Jimin sangat bosan menyaksikan siaran televisi lamanya kemudian dia beranjak menghampiri Taehyung yang duduk belajar di sudut ruangan kamarnya ia terlihat sedang sibuk mencorat-coret bukunya tidak jelas

"Tae..kalau lelah sudahi saja belajarnya,aku yang melihat mu belajar terus saja bosan" Ujar Jimin Matanya memperhatikan selembar kertas yang di penuhi coretan asal-asal tangan Taehyung

Melempar asal bolpoinnya Taehyung beranjak tanpa berniat membalas ucapan Jimin,ia membanting diri keatas kasur King Size mahal miliknya seraya mendesah frustasi memandangi langit-langit kamarnya di ikuti Jimin yang duduk pada bibir kasur

"Aku lagi pengen makan yang manis bercampur dingin-dingin,ayo kita keluar" Ajak Jimin

"Kenapa kau jadi seperti Ibu-ibu yang sedang mengidam,ada-ada saja" Kekeh Taehyung melirik sekilas Jimin

"Yak! Haish!! Jangan meledek ku, Ayolah Tae tadi pagi Baekhyun memberi tahu ku dia merekomendasikan pedagang kaki lima,tapi katanya ada satu kedai yang menyajikan berbagai macam makanan yang enak-enak,letaknya berada di pinggiran Kota"

"Oh ya?"

"Iya.. Dan kata Baekhyun tempatnya ramai akan pengunjung dalam minggu ini dan dia adalah salah satunya juga, karena katanya ada gadis cantik anak pemilik kedai kecil itu ikut turut membantu Ibunya bekerja" jelas Jimin

Memutar kedua bola matanya Taehyung paham dari arti kalimat yang di ucapkan Jimin ada makna yang terselubung di sana,mengerti saja bukan hanya mesum tapi Jimin ini termasuk playboy kelas kakap Taehyung sendiri tau sudah berjalan lima hari Jimin menjomblo,seperti yang dia katakan barusan gadis yang ia ucapkan mungkin akan menjadi mangsa selanjutnya

"Jadi sebenarnya kau ingin pergi mencari makan atau hanya ingin menggoda anak dari pemilik kedai itu seperti yang di katakan Baekhyun?"

"Dua-duanya,setelah dari sana kita mencari keberadaan Jane,setuju"

"Baiklah-baiklah"

****

Gadis cantik bermata kucing dengan rambut hitam panjang dianyam dua yang dibiarkan Menjuntai kedepan sedang sibuk-sibuknya melakukan segala pekerjaan membantu Sang Ibu seperti saat ini Jane sedang mencuci piring serta mangkok yang kotor dengan gerakan semangat ia merasa begitu bersemangat karena hari ini kedai ramai akan pengunjung yang datang itu artinya rezeki pendapatan mereka lebih dari cukup,sungguh hal yang patut Jane Syukuri.

JANE    ||Taennie||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang