Chapter 6

487 96 1
                                    

"Anak-anak. Perkenalkan dia Kim Jennie,kalian bisa memanggil dia Jane. Ms. Jessi harap kalian bisa berteman baik dengannya. Jangan pernah memilih-milih dalam berteman,apalagi dia teman satu kelas kalian. Mengerti?" Jelas Ms Jessi memperkenalkan tentang Jane tentu sebagai Dosen dia tau bahwa gadis itu tidak bisa berbicara Ji Chang Wook itu sahabatnya dialah yang memberitahunya tentang Jane

"Baik. Kami mengerti Ms" Jawab mereka serempak

"Jane,kamu bisa langsung duduk di kursi kosong di belakang Rose" Interuksi Ms Jessi mempersilahkan seraya tersenyum hangat

Jane yang mengerti membalas senyuman itu lantas menunduk hormat terlebih dahulu, lalu berjalan menuju kursi yang telah dipersiapkan untuknya. Dia masuk Jurusan kesenian yaitu ia memilih musik,Jane bisa bermain alat musik piano maka dari itu dia lebih memilih masuk disini ketimbang Jurusan yang lain.

Sebagian pasang mata menatap Jane tidak biasa,ia juga melihat mereka juga ada yang berbisik-bisik,entahlah Jane sendiri tidak tau apa yang aneh darinya. Jane lebih memilih mengabaikan tatapan dari teman sekelasnya fokus mendengar Ms Jessi menjelaskan di depan

"Sebenarnya ada apa dengan mereka." Jane membatin

Sembari memperhatikan semua penjelasan di depan Jane juga mencatat bagian-bagian yang terpenting materi yang dijelaskan Ms Jessi untuk mempelajarinya ketika dirumah nanti.

"Sepertinya,aku harus mengulang materinya saat dirumah nanti" Jane memperhatikan hasil catatan di dalam bukunya sambil tersenyum kecil

Hening. Menggambarkan suasana ruangan kelas Jane,beberapa menit yang lalu semua penghuni kelas berbondong mengistirahatkan diri diluar karena ini tepat jam istirahat namun Jane masih terdiam duduk dikelas tidak berniat untuk keluar,sesungguhnya ia masih malu belum terbiasa bertemu sekerumunan orang-orang banyak

"Rasanya aku harus ke toilet sebentar"

Gadis itu berjalan mencari letak toilet berada,sementara sedang berjalan Jane mendengar ada orang yang sedang berbisik yang masih tertangkap rungunya begitu jelas

"Dia itu bisu"

"Benarkah?"

"Dia tidak pantas berada disini,gadis sok kaya padahal miskin melarat"

"Cihhhhhhh. Gadis miskin cacat"

"Benar, dia itu cacat."

"Anak seorang pelacur,ya ibunya seorang pelacur"

Sekiranya begitulah yang Jane dengar para gadis-gadis itu menghinanya,dadanya mendadak sesak. Dia berjalan menunduk meremas bajunya kuat.

Sesampainya di toilet Jane langsung melengos masuk tidak lupa menutup pintu,matanya berkaca-kaca masih teringat jelas di memorienya mereka menghina Ibunya. Baru berapa Jam dia berada disini tapi sudah banyak orang-orang benci dan merasa jijik dengan kehadirannya disini

"Ibuku tidak seperti itu. Ibuku bukan seperti yang mereka katakan. Mereka boleh menghina ku,tapi jangan Ibu ku"

"Ibu maafkan Jane"

Dia keluar dari dalam bilik,menuju wastafel mencuci tangannya dengan sabun yang sudah tersedia lalu mengelapnya menggunakan tisu. Jane menatap pantulannya sendiri pada kaca berukuran lebar itu sambil menghembuskan nafasnya pelan kemudian keluar dari sana








****

Pemuda tampan berlari menyusuri setiap lorong kampus itu tapi tidak kunjung menemukan apa yang di carinya. Seperti yang dijelaskan Jimin kalau Jane masuk kedalam Jurusan yang sama dengannya,tapi kelas itu kosong tidak ada Jane di sana saat dia mendatangi ruangan kelasnya

JANE    ||Taennie||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang