calamity.

6K 768 49
                                    

Masih nyambungin alur chapt sebelumnya, jikalau lupa kalian para pembaca pembaca budiman bisa lirik lirik dikit chapt sebelum ini.

_o0o_

Toge berjalan gontai menuruni tangga, dengan piyama yang sedikit kusut dan rambut yang berantakan, toge tampak jelas baru terbangun dari tidurnya.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, itu adalah jam bangun toge saat hari libur, ia memang sengaja memasang alaram di jam itu, sepertinya teman teman dan orangtua toge sudah memaklumi kebiasannya, sehingga tak ada yang keberatan ataupun berniat membangunkan toge.

Saat memasuki dapur, toge melihat ibunya tersenyum, menyapa toge dengan satu kecupan di pipi kanannya.

Toge tidak masalah, ia mengambil air untuk diminum lalu berjalan kembali ke kamarnya.

"Oh, toge? Sudah bangun?"

Saat melewati ruang tamu, ia bisa melihat sang ayah menyapa dirinya. Toge hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.


......


Tunggu dulu...

"S-SUJIKO?!"

Mata toge membelalak, kantuknya tiba tiba menghilang saat menyadari sesuatu yang salah.

mENGAPA KEDUA ORANG TUA NYA ADA DIRUMAH?!

Belum sempat toge memberikan reaksi lain, tiba tiba pucuk kepalanya mendapat serangan usapan gemas oleh seorang wanita yang sedang duduk berhadapan dengan ayahnya.

"Toge sayang~! Kau sudah bangun? Bagaimana tidurmu? Sepertinya pulas sekali~"

oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak oh tidak.




ITU IBU YUUTA?!?!?!?

Calon mertuanya datang pagi pagi ke rumah dan melihat dirinya dengan penampilan yang acak adul, piyama yang kusut dan rambut yang berantakan. Dimana toge harus meletakkan mukanya?!

Toge ingin menangis, dunia terlalu kejam, ia sangat malu.

Toge menutup wajahnya dengan kedua tangan, lalu berjalan cepat kearah punggu sang ayah, berusaha menyumbunyikan diri.

"Hahahaha, sepertinya dia malu"

"O-okaka..!"

"Ah.. calon menantuku sangat menggemaskan"

Saat sudah sedikit tenang toge akhirnya keluar dari balik punggung ayahnya, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu memberanikan diri duduk di samping ibu yuuta.

Tak ada basa basi, ibu yuuta mengatakan apa yang ingin ia katakan dan toge menjawab tanpa sedikitpun kebohongan, ya walaupun yang ia katakan tetaplah isian onigiri, terkadang toge menggunakan bahasa isyarat untuk mengartikan sesuatu yang sedikit rumit.

Setelah beberapa menit mereka berdua berbincang-atau lebih spesifiknya bergosip dan mengutuk yuuta yang tak kunjung pulang, tiba tiba toge merasakan ujung bajunya di tarik pelan, seakan sengaja untuk menarik atensi toge.

Toge menoleh dan saat itu juga ia disambut dengan senyuman manis seorang gadis yang beberapa tahun lebih muda darinya sedang duduk di kursi roda.

"Kak toge!!"

Melihat gadis itu ternyata adalah rika, toge dengan cepat tersenyum manis dan memeluk yang lebih muda.

Ah.. toge tidak ingat kapan terakhir kali ia dan rika bertemu, sepertinya... dua bulan yang lalu, entahlah.

stfu, yuuta. [tw!omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang