unbecoming.

5.7K 833 68
                                    

Toge sedari tadi tak henti hentinya menatap cermin dan berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat sempurna.

Ini sudah dua bulan, dua bulan! Yuuta akan pulang!!

Toge merapikan beberapa helai poninya yang masih sedikit berterbangan, tapi kemudian ia teringat akan heat nya beberapa bulan kemarin.

Toge merinding sendiri dibuatnya, mengingat bagaimana ia menggigil memanggil yuuta, bahkan beberapa kali ia menggigit dirinya sendiri agar tersadar, juga saat itu toge pasti meraung raung tidak jelas, untung saja selama heat ia selalu sendirian di rumah, jika tidak, mungkin beberapa orang secara tidak sengaja terkena kutukannya.

Toge menggelengkan kepalanya, berusaha menghapus ingatan itu, sekarang ia hanya ingin fokus pada fakta bahwa yuuta akan pulang hari ini.

"Toge, apa sudah bersiap siapnya?"

"Shake!!"

*sudah!!

Mendengar sang ayah memanggil toge pun untuk terakhir kalinya menatap cermin, memastikan semuanya sempurna lalu keluar dari kamar untuk menemui kedua orangtuanya.

Ibu dan ayah toge akan pergi ke kediaman okkotsu, menyambut kehadiran yuuta disana, sedangkan toge secara eksklusif menjemput yuuta di bandara.

Saat melihat anak semata wayangnya turun dari kamar dengan senyum manis yang terpatri, ibu toge dibuat ikut tersenyum, sudah lama sekali ia tak melihat anaknya sebahagia ini.

Toge kini memasuki mobil pribadinya, hari ini dirinya sendirilah yang menyetir. Toge sebenarnya bisa membawa mobil atau motor sendiri, selama ini ia menggunakan supir hanya karena satu alasan sepele, toge malas.

Toge merilekskan badannya, ia sudah cukup lama tidak duduk di kursi pengemudi, beberapa detik kemudian setelah merasa siap toge pun nenancapkan gas menuju bandara, untuk menjemput kekasih hati tercinta.

.

.

.

.

.


"Your attention please..."

Toge sudah menunggu kira kira lebih dari lima belas menit setelah pemberitahuan pesawat yang dinaiki yuuta mendarat, tetapi si pemilik surai hitam legam tak kunjung menampakkan diri, membuat toge jadi geram sendiri.

Yuuta memang sudah mengabarinya mungkin akan sedikit terlambat untuk keluar karena sedang mengantre menunggu koper, toge mewajarinya hanya saja ia benar benar sudah tidak sabar.

Ponsel toge tak henti hentinya dimasuki oleh notif sedari tadi, itu semua berasal dari teman temannya yang juga menanyai kepulangan yuuta seperti 'apa yuuta sudah tiba?', 'toge, kau sudah bersama yuuta?', 'senpai, apa kau sudah bersama alpha mu?'

Tapi tak ada satupun dari pesan itu yang toge jawab.

Ting.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Yuuta♡
:: sayang aku sudah diluar.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _


Toge yang merasa hampir mati karena kebosanan pun langsung menegakkan badannya dan menajamkan penglihatannya.

Tak lama kemudian netranya menabrak sosok laki laki tinggi tersenyum teduh dengan aura alpha yang sangat kental, berjalan mendekatinya sembari salah satu tangan laki laki itu terangkat melambai bermaksud memberi sapaan pada toge.

Toge melangkahkan kakinya ke arah laki laki itu, semakin lama semakin cepat dan kini dengan setengah berlari, saat merasa sudah cukup dekat, toge sedikit melompat untuk memeluk laki laki itu.

Yuuta tentu saja tak sedikit pun merasa keberatan saat mendapat serangan manis seperti itu, ia balas memeluk omeganya tidak kalah erat, mencium bau pheromon favoritnya yang sudah lama tak menyapa indra penciumannya.

Toge sedikit berjinjit untuk mempertahankan posisi tangannya yang melingkar indah di sekitar leher yuuta, menangis haru karena akhirnya dapat berjumpa lagi.

Senyum teduh tampak tak ada niatan untuk pergi dari wajah yuuta, walaupun di daerah sekitar lehernya sudah basah karena air mata toge, ia tak keberatan, mengelus lembut punggung toge dan mengecup sayang pucuk kepala toge.

Tak ada satu pun yang berniat memulai pembicaraan, hanya mempertahankan pelukan hangat itu selama yang mereka bisa, keduanya yakin bahwa tak ada kata apapun yang dapat menjelaskan dengan tepat rasa rindu yang membuncah di hati masing masing, benar benar tak dapat di deksripsikan dengan kata kata.

Toge mendongakkan kepalanya sehingga kini bibirnya berada tepat di samping telinga yuuta, mengucapkan sebuat kata yang membuat senyum yuuta semakin teduh.

"Selamat datang..."























"Aku pulang."







































Cerita ini bisa ngedapatin 1k readers, agak aneh, tapi marie kita berterimakasih. Agaknya kalian benar benar gabut dan sangat membutuhkan asupan.

Ah, ngomong ngomong, kemarin aku nemu fanart bagus yang rasanya benar benar ngegambarin gimana isi chapt ini

Credit untuk artist, aku nge save gambarnya dari twitter @/PENGUIN_junjun kalian harus lihat fanart fanart nya yang lain, kece badai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit untuk artist, aku nge save gambarnya dari twitter @/PENGUIN_junjun kalian harus lihat fanart fanart nya yang lain, kece badai. Jangan lupa like fanart nya dan dukung si author ya semua.

Btw aku mau minta pendapat kalian, menurut kalian alur fanfiction ini kecepatan ga sih? Atau malah lambat? Kalo aku ngelihat ke beberapa cerita yang pernah aku buat aku ngerasa alur nya kecepatan jadinya nanti di lambat lambatin eh... malah jadi lambat banget.

Sama satu lagi, aku juga sering lupa buat update jadi ya... ya.. ya gitu..

stfu, yuuta. [tw!omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang