unhappy.

6.5K 759 399
                                    

Hai.

Pertama, kayaknya aku harus minta maaf gara gara lama banget ga update di sini, jadi ya... maaf.

Kedua, aku benar benar ga nyangka kalo yang komen di chapter sebelumnya minta cerita ini dilanjutin banyak banget.

Aku bingung, padahal cerita ini biasa aja, ga ada yang mengagumkan, tapi yang minta lanjutin banyak, jadi ya... makasih dan maaf sekali lagi karena lama.

Kalo di hitung hitung, aku nge draft disini satu chapt enam bulan, lama ya...

Enggak sih, faktor malas doang itu, jadi ya sekali lagi aku minta maaf.

So... enjoy, ig.


Masih nyambungin alur chapt sebelumnya, jikalau lupa kalian para pembaca pembaca budiman bisa lirik lirik dikit chapt sebelum ini¡!









Kira kira sudah dua hari yuuta di rumah, tapi rasanya masih saja lelah, karena hampir setiap hari selalu saja ada panggilan dari perusahaan ayahnya, dan besok sudah senin, ia sedikit pusing memikirkan sekolah, masih ingin berlama lama libur.

Yuuta tak habis pikir, ia belum menjabat sebagai pemimpin resmi perusahaan keluarganya saja sudah sesibuk ini, bagaimana nanti saat benar benar sudah mengambil alih perusahaan itu? Bisa gila yuuta dibuatnya.

Ditambah masalah pergantian pelajar kemarin yang terasa seperti belum selesai, entah bagaimana ceritanya yuuta mendengar rumor ia akan kembali belajar diluar dalam waktu dekat, yuuta sungguh berharap itu tak terjadi.

Toge kini menatap kekasihnya itu dengan tatapan kasihan, ia bisa melihat yuutanya seperti belum tidur selama satu minggu lebih.

Toge mendekat ke arah yuuta yang tengah mengistirahatkan matanya dari buku yang entah setebal apa. Saat sudah di depan yuuta, toge melepaskan kaca mata yang sedang sang alpha kenakan.

Yuuta tak protes sedikitpun, membiarkan tangan toge menangkup kedua pipinya, mengelus rambut serta kedua kantong mata yuuta yang makin hari semakin terlihat.

Yuuta melingkarkan tangannya di pinggang mungil toge, menghirup bau pheromon manis milik omeganya itu.

"Takana.."

"Hm? Ya, rambutku sudah sangat panjang, mungkin aku akan memotongnya besok atau lusa.."

"Okaka!"

"Eh? Tidak boleh? Mengapa?"

"S-sujiko.."

"Hahahahaha, baiklah baiklah, aku tidak akan memotongnya jika kau menyukainya"

Toge tersenyum kecil, setelah merasa tangkupan di kedua pipinya menghilang, yuuta dengan cepat menenggelamkan wajahnya di perut toge.

Yuuta terlihat sangat lelah.

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit dalam pelukan seperti itu, toge akhirnya pamit untuk kembali ke rumahnya, yuuta sebenarnya ingin toge menginap dirumahnya saja, jika bisa toge pun pasti juga mengiyakan ajakan yuuta, hanya saja seragam dan segala macam kebutuhan sekolah toge belum disiapkan, ditambah toge merasa yuuta harus tidur yang cukup agar dapat beraktivitas dengan baik besok, jika ia menginap dengan yuuta yang ada mereka tidak akan tidur hingga satu malam penuh.

.

.

.

.

.

"sENPAAAAIIIII!!!"

stfu, yuuta. [tw!omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang