|10|

106 23 18
                                    

Tak...tak...

Kaki Inha tidak berhenti untuk menendang kerikil yang menghalangi jalannya.Bibirnya terus melengkung kebawah serta tangannya yang tidak berhenti meremat tas kecil yang daritadi ia bawa.

Inha menghembuskan nafasnya dengan panjang,Disatu sisi dia senang kyu telah kembali tapi disisi lain dirinya begitu takut kehilangan sahabat satu-satunya itu.Setelah Kyu masuk ke tubuhnya lalu disusul keluarga kyu yang datang berbondong-bondong dengan perasaan campur aduk,Inha memutuskan untuk kembali kerumah karena merasa asing jika tiba-tiba berada diantara kelurga kyu yang terkenal dengan keluarga terpandang itu.

"Aku yakin,kyu masih inget sama aku"-Ujar Inha dengan pasti.

Meskipun hatinya tidak sepenuhnya yakin,tapi dia terus berusaha meyakinkan hatinya bahwa kyu akan kembali dan mengingatnya.

Inha teringat akan sesuatu,yaitu Ayahnya.Yah,kemarin dia memutuskan untuk mengatakan kepada Ayahnya atau yang ia kenal sebagai papa Seji bahwa Inha adalah anaknya.

...

Inha segera berlari menuju rumah Seji,beruntung rumah Seji tidak terlalu jauh dari tempatnya berjalan.

"Ayah!"-teriak Inha.

Papa Seji yang awalnya sibuk dengan korannya sambil duduk dikursi taman depan rumah Seji seketika Terkejut karena ada yang memanggilnya dengan sebutan Ayah.

Ayah Seji beranjak dari duduknya dan berjalan pelan menghampiri Inha,begitu juga dengan Inha.

"A-ayah"-Lirih Inha pelan.

Inha tidak kuasa menahan air mata serta senyumannya,Kini Ayahnya tengah berdiri tepat didepannya.Sungguh,Inha sangat merindukan ayahnya.Sudah lama Inha ingin mencari ayahnya namun bunda terus saja melarangnya.

"Kamu—



—siapa?"

Inha melebarkan matanya,tidak percaya ayah kandungnya sendiri tidak mengenalinya.

Inha berusaha menepis prasangka buruk terhadap ayahnya dan menjelaskan siapa dirinya.

"Ini Inha,yah.Anak kandung ayah"-Lagi-lagi Inha Tidak bisa menahan air matanya.

Ayah Inha atau papa Seji tampak terkejut,tidak percaya bahwa putri kesayangannya sudah sebesar ini

"Inha anak ayah?"-Ujar Ayah Inha mengulangi ucapan Inha.

Inha mengangguk dengan antusias,dia tidak sabar untuk memeluk ayahnya seperti dulu lagi.

Ayah Inha menutup mulutnya tidak percaya,rasa rindunya akan masa lalu seakan terobati setelah melihat kedatangan Inha.

"Yaampun serius ini kamu?Kamu udah besar banget"-Ujar Ayah Inha sambil memeluk Inha.

Inha membalas pelukan ayahnya,bahkan menghirup aroma tubuh ayahnya dan bau nya sama seperti dulu tidak berubah.Inha suka bau Ayahnya,itu memiliki ciri khas sendiri.

"Pa!"

Inha serta Ayahnya melepaskan pelukan mereka,Seji tengah berada disamping mereka dengan tatapan marah dan kesal.

"Loh loh! apa-apaan nih!"-Gertak Seji,membuat Inha dan ayahnya mengernyitkan dahi.

Inha tidak mau kalah,dia menatap nyalang kearah Seji juga kepada pria tinggi dibelakangnya,Park Jihoon.

"Seji,Ini ayah kandung aku.kamu ga ada hak ngelarang aku buat ketemu ayah"-Ujar Inha,membuat Jihoon kaget.

Seji semakin marah,dia tidak mau berbagi ayah dengan Inha.baginya putri Papanya hanya dia seorang.berbeda dengan Seji,Jihoon hanya diam sambil mencerna apa yang baru saja Inha katakan.

My Handsome Doll-Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang