|14|

125 29 31
                                    

"Aku mau pergi aja,ga ada yang pengen aku disini"

...

"Jangan pergi!"

Junkyu terbangun dari tidur singkatnya,dahinya basah akibat peluh yang terus mengalir.Dadanya naik turun dengan hidung yang kembang kempis mencari pasokan udara.

"Gw kenapa sih,mimpi itu mulu"-Ujar Junkyu ketika menyadari yang ia lihat sebelumnya hanyalah mimpi.

Junkyu meraih botol Tupperware disamping ranjangnya dan segera meneguknya untuk menghilangkan dahaganya.Setelah selesai meneguk airnya,Junkyu segera kembali berbaring di ranjangnya.

"Itu Seji yah?tapi sejak kapan Seji manggilnya aku-kamu?"-Tanya Junkyu kepada dirinya sendiri.

Sebenarnya ada perasaan aneh dihari Junkyu,Gadis dimimpinya itu terus saja menghantui dirinya.Junkyu terus meyakinkan dirinya bahwa gadis itu adalah Seji,namun junkyu tidak pernah ingat Seji memanggilnya kamu.

Ada sedikit rasa percaya kepada Inha dihati Junkyu,namun Junkyu segera menepis dugaan tersebut.

"Apa iya,Inha itu temen gw juga?"-Lagi-lagi Junkyu bertanya kepada dirinya sendiri.

"Tapi kenapa gw ga inget?"-Lanjut Junkyu.

Junkyu kembali duduk,dan mengetuk-ngetuk kepala,berusaha untuk mengingat.

Tapi hasilnya nihil,Junkyu sama sekali tidak ingat pernah berteman dengan Inha.

_________________________

"Jen,lu jangan cengar-cengir dulu Napa!gw serius ini anj-"-Teriak Jihoon ketika melihat lawan bicaranya hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan nya.

Jihoon semakin marah melihat Jeno tengah memasang earphone ditelinganya,secara tidak langsung Jeno mengabaikannya.

Jihoon yang sudah terlanjur marah,meraih earphone putih itu dari telinga Jeno dengan kasar tidak perduli pria bermata sipit itu akan kesakitan atau tidak.

"Kalo Lo ga dengerin gw,gw bakal lapor polisi kalo Lo yang udah nabrak Junkyu!"-Ancam Jihoon tidak main-main.

Sebaliknya,Jeno hanya merespon dengan tawaannya dan itu semakin membuat Jihoon marah.

"Kalo gitu gw bakal laporin balik,kalo lu yang nyuruh gw.itu gampang Park Jihoon,gw kena lu juga kena"-Jeno balik mengancam Jihoon.

Jihoon mendelik,berani sekali jeno menantangnya.Dengan segera Jihoon merubah tampang kagetnya dengan tampang julidnya.

"Oh ya?emangnya lu punya buktinya?"-Tanya Jihoon, bermaksud mengancam.

Jeno menarik kedua sudut bibirnya,dan menggantung kunci mobil dengan gantungan Pororo.

Itu kunci sedan Jihoon.

Jihoon berusaha menggapai kunci sedan itu,namun dengan cepat Jeno menariknya.

"Ga secepat itu,Park Jihoon"-Ujar Jeno sambil menyembunyikan kunci berharga itu.

Jihoon kembali emosi,dengan berani dia menarik kerah teman se tongkrongannya itu.Sebaliknya,Jeno hanya menanggapinya dengan santai tidak takut jika Jihoon akan melayangkan pukulan kearahnya.

"Gw ga salah denger kan?"

Jihoon serta Jeno menoleh ke sumber suara.Terlihat Seji tengah menatap kedua pemuda itu dengan tatapan tidak percaya.

"Kalian berencana buat bunuh Junkyu???gila!"-Tanya Seji sambil mengambil langkah mundur.

Jihoon segera melepas tangannya dari kerah Jeno dan menghampiri Seji.Bisa gawat jika Seji tau semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Handsome Doll-Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang