⚠ Garing!
⚠ Jokes bapak-bapak xixixiDuh, pusing.
Lyodra memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri semenjak tadi. Sudah jam 6 pagi dan Ia masih belum bisa tertidur, terbayang kata-kata keramat Tiara kemarin sore.
Kamu suka sama aku?
"Enggak."
Kamu suka sama aku?
"Nggak."
Kamu suka sama aku?
"Udah kubilang nggak."
Kamu suka sama aku?
"Nggak tau, Tiara!" seru Lyodra frustasi sambil membenamkan wajah lemasnya di bantal.
Ia takkan bisa tidur selamanya kalau seperti ini. Setiap memejamkan mata, wajah cantik dan senyum manis Tiara selalu muncul di benaknya.
Lyodra tak keberatan. Tapi haruskah wajah itu bertanya hal yang sama padanya berkali-kali?
Apalagi kalau Lyodra tak tahu jawabannya. Ini semakin membuat Lyodra pusing.
Huft, pusing... pusing...
Menghela napas, Lyodra sadar, sia-sia Ia memejamkan mata. Selalu Tiara dengan pertanyaan sama muncul lagi. Maka dipaksanya bangkit walau sangat-sangat sulit.
Lyodra menuruni tangga, mendapati Mama dan Papanya yang tengah memasak dengan ditemani berita dari televisi.
Tiara Andini comeback dengan Hadapi Berdua.
Tiara lagi Tiara lagi, dimana-mana ada Tiara. Semakin membuat Lyodra pusing, teringat Tiara tetangganya dan omongan keramatnya.
Kamu suka sama aku?
"Aku nggak tau, Tiara. Sumpah deh, nggak tau. Beneran nggak tau, huhu..."
Lyodra kembali menelungkup, tapi kali ini di atas sofa. Merengek tak jelas karena lagi-lagi Tiara muncul dalam benaknya.
"Jangan muncul terus kaya hantu. Kamu terlalu cantik buat jadi hantu, huhu..."
Sementara Mama mengerutkan dahi. Perasaan nggak ada Tiara kok nyebut-nyebut Tiara.
"Ngomong sama siapa sih, Ly?" tanya Mama heran.
Bukannya menjawab, Lyodra justru menatap Mama dan Papanya serius sebelum melayangkan pertanyaan polos.
"Ma, Pa, aku suka sama Tiara nggak?"
"Kamu suka sama Tiara?! Ya udah lamar cepetan!" Mama langsung berdiri, menyeret Lyodra dari sofa lalu mendorongnya ke arah pintu keluar.
"Nggak tau, Ma! Kok jadi ngegas sih?!" seru Lyodra melepas seretan Mama dan kembali telungkup lagi di sofa.
Pemalas gitu bisa-bisanya suka sama Tiara, batin Papa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bocil kok udah cinta-cintaan. Mending itu iler dilap dulu deh," ejek Papa yang tengah mengangkat tempe goreng dari wajan.
"Lagian kamu juga belum yakin udah mau cinta-cintaan aja, Bocil. Pastiin dulu tuh perasaannya," lanjutnya meletakkan tempe-tempe itu di atas piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga | Lyodra X Tiara
Fiksi PenggemarBagaimana perasaanmu saat selalu dibanding-bandingkan? Kesal, sebal, kebal. Itulah yang dirasakan Lyodra saat Tiara datang dalam hidupnya sebagai tetangga barunya. Gambaran anak tetangga sempurna yang selalu dielu-elukan Mamanya. Tapi bukan hanya d...