11- Sisi Lain Kenzie

64 6 42
                                    


Didalam mobil perjalanan pulang dari sekolah, dua orang berbeda gender sedang berdebat.

"Kenzie! Kamu kenapa berantem sama Ghafar?"

"Gabut aja, pengen."Jawab Kenzie asal.

"Ziee, please. Not this answer i want. Kamu berantem gara gara Rania?"

"Kok jadi gara gara Rania sih She? Gue bener bener gabut kok."Jawab Kenzie sedikit kesal.

"Hm, serius?"Tanya Shena sembari mengelus lembut luka lebam di wajah Kenzie.

"Iya Shena Tarani Tabita, biar ada kerjaan aja."Ujar Kenzie menatap Shena meyakinkan.

"Tapi kan muka kamu jadi lebam lebam gitu, gantengnya ngurang Ziee. Besok lagi ngga usah yaa! Awas aja!"Ancam Shena membuat Kenzie tertawa dan menjitak pelan kening Shena.

Mobil Kenzie pun berhenti didepan apartement Shena, setelah Shena turun, ia pun segera kembali menjalankan mobilnya.

Tak jauh dari apartement Shena, Kenzie melihat seorang wanita sedang duduk di pinggiran trotar, sembari memakan harum manis berwarna pink di tangannya.

Akhirnya Kenzie pun meminggirkan mobilnya di tepi jalan, dan menghampiri wanita itu. Sepertinya menarik mengganggu wanita yang sedang badmood.

Sesuatu yang dingin menempel di pipi Rania, segera ia menoleh. Laki laki tampan menyodorkan Es krim di pipinya.

"Lo ngapain!"

"Ngapain apa? "

"Disini!"

"Ini kan tempat umum, terus masalah buat lo? "

Shit. Bisa saja laki laki sialan ini menjawab. Akhirnya Rania pun memilih berjalan pergi, tetapi laki laki itu terus mengikutinya.

"Ih lo mau nguntit gue?!"Kesal Rania.

"Kepedean."Jawab nya lalu duduk di bangku taman tak jauh di samping Rania.

Tiba tiba hujan deras datang membuat mereka berdua segera berlari meneduh di bawah pohon rindang, dan sialnya hanya ada mereka berdua.
Rania merutuki kebodohannya karena harus mengikuti laki laki sialan ini berteduh disini.

"Lo kan yang ngikutin gue?"Ledek Kenzie.

"Ujan."Jawab Rania datar.

"Alasan."Ujar Kenzie menonyor kepala Rania.

"Ih jahat banget sih lo! Gue benci tau nggak sama lo! Lo tuh ya!"Kesal Rania memukuli dada Kenzie sekuat tenaga. Ya walaupun tidak ada apa apa nya untuk Kenzie.

Kenzie meraih tangan Rania, membuat keduanya dalam jarak yang sangat dekat. Beberapa detik berlalu, mereka pun tersadar dan mengalihkan pandangan.

Beberapa saat keadaan sangat garing, Kenzie menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Tuhkan gara gara lo Harum manis gue jadi kempes! "Kesal Rania dengan mata yang berkaca kaca saat menyadari harum manis nya yang ia beli antri nya hingga panjang sekali seketika kempes karena air hujan.

"Astghfirulloh Ran, itu gara gara air ujan Rania."

"Ya kalo lo nggak ada, pasti gue udah abisin ini di trotoar tadi sebelum ujan! "Jawab Rania dengan suara yang parau siap menangis.

"Yallah Rania, jangan kaya anak kecil deh. Nanti gue beliin se truk kalo bisa. "Ucap Kenzie heran dengan wanita satu ini.

"Bukan masalah itu! Tapi perjuangan gue buat dapetin ini susah Kenzie! Gue antri hampir satu jam!"Ujar Rania lalu tangisannya yang ia tahan pun meledak.

LITTLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang