8-Kemarahan Rania

71 4 3
                                    



Keluar dari UKS, Rania segera mencari Kenzie ke seluruh sekolah.
Akhirnya Rania menemukan Kenzie di atap sekolah, terlihat Kenzie sedang memandang langit tanpa memedulikan luka luka nya.

Rania duduk di samping Kenzie membuat Kenzie mengambil posisi duduk dan memandang bingung ke arah Rania.

Rania mengeluarkan P3K lalu menyuruh Kenzie untuk membuka kancing baju nya.

Luka lebam milik Kenzie sama parah nya dengan Ghafar hanya saja Kenzie di wajah dan di perut.

Rania mengobati Kenzie dengan penuh hati hati dan lembut sama seperti ia mengobati Ghafar. Kenzie hanya pasrah karena memang dirinya sudah lemah untuk menolak.

Kenzie merasa Rania memang wanita baik baik dan penuh kasih sayang, ia hanya memandangi Rania yang tengah serius dengan luka luka nya.

Wanita itu juga cukup manis, rambut panjang berwarna coklat miliknya indah, bola mata coklat, memandangi nya dalam kurun waktu lama juga tidak membosankan.

"Lo kenapa berantem sama Ghafar? Kenapa lo peduli sama gue? Lo suka sama gue? "Tanya Rania setelah selesai mengobati Kenzie. Dan Kenzie sangat terkejut dengan pertanyaan akhir wanita itu.

"Gue nggak suka sama lo! Gue juga nggak peduli sama lo! Cuma gue kasian sama lo, lo itu bego atau gimana sih? Nggak tau lo cuma di mainin sama bangsat itu?"

"Maksut lo apa!" Ujar Rania sangat kesal dengan perkataan Kenzie.

"Lo nggak tau berapa cewe Ghafar, gue bahkan sering liat dia jalan sama cewe lain, lo bego tau nggak sih? "Jawab Kenzie membuat Rania semakin kesal dengan nya.

"Lo nggak usah sok tau! Emang gue harus percaya sama lo? Bener ya kata Ghafar lo Bangsat! Satu lagi jangan pernah lo ikut campur urusan gue ataupun urusan Ghafar!"Ujar Rania dengan emosi yang membara bara lalu pergi meninggalkan Kenzie.

Kenzie hanya tersenyum tipis mendengar itu, wanita itu sungguh kasihan. Mungkin cepat atau lambat wanita itu akan menyesali perkataan nya sendiri.

Disisi lain Rania menangis mengingat perkataan Kenzie, ia benar benar sangat kesal dengan Kenzie saat ini, dia sudah membuat Ghafar seperti itu mungkin ia masih bisa memaafkan nya.

Tetapi Kenzie sudah keterlaluan memfitnah Ghafar seperti itu.
Setelah selesai menyudahi tangis nya dan dirinya sedikit tenang Rania segera berjalan memasuki kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

Dikelas ternyata sudah ada Ghafar yang memandang nya penuh tanda tanya.

"Lo habis dari mana Ran? Katanya mau ke kelas? Lo nangis? Kenapa?"Tanya Ghafar melihat mata Rania yang sembab.

Rania hanya tersenyum sebagai tanda bahwa dia baik baik saja jangan mengkhawatirkan nya.

Setelah itu guru masuk dan memanggil Ghafar lalu menyuruh nya untuk ke ruang BP.

Ya, sudah pasti mereka terkena hukuman karena kejadian tadi benar benar menghebohkan se antero sekolah, sehingga guru pun mengetahui hal itu.

Di ruang BP, ternyata Kenzie sudah lebih dulu ada disana, melihat Ghafar datang Kenzie hanya memandang nya jijik.

Mereka berdua di ceramahi habis habisan oleh Pak Ripto selaku Guru BP dan mereka mendapat panggilan orang tua.

Habislah Kenzie jika Papa nya mengetahui bisa saja ia langsung di pindahkan lagi.

Begitupun Ghafar, jika Ayah nya tau mungkin seluruh fasilitas Ghafar akan di ambil dan ia akan di hukum oleh ayahnya.

Akhirnya mereka berdua memohon kepada Pak Ripto untuk tidak memberitahukan pada orang tua mereka.

Setelah berfikir, Pak Ripto pun memutuskan untuk Mengskors mereka berdua selama 1 minggu.

"Kalian saya skors satu minggu, boleh sekolah lagi senin depan.
Tapi setelah keluar dari sini kalian jangan langsung pulang, Ghafar bersihin toilet laki laki, Kenzie toilet perempuan."

Mereka pun meng iyakan perkataan Pak Ripto, bagaimanapun itu sudah hukuman teringan, jika di skors mereka bisa bilang berangkat sekolah padahal nongkrong di caffe atau bermain game di Warnet.

Kenzie dan Ghafar keluar dari ruang BP, ternyata Rania menunggu sedari tadi, lebih tepatnya menunggu Ghafar.

Melihat Rania, Ghafar menarik lengan wanita itu menuju toilet untuk menjauh dari Kenzie.

"Gimana Ghafar? "Tanya Rania khawatir.

"Baik baik aja Raniaa, cuma skors satu minggu, sama disuruh bersihin toilet, lo tunggu aja disini sampe gue selesai, nanti gue anterin lo pulang."Ujar Ghafar lalu masuk kedalam Kamar mandi dan menyikati toilet.

Rania pun mengikuti Ghafar masuk kedalam dan membantu nya.
"Kok lo masuk?kan gue udah bilang tunggu diluar aja,gue nggak lama kok."

"Bantuin Ghafar, kan tangan nya masih sakit. Ghafar aja yang nunggu diluar, ini biar Rania aja. "Jawab Rania disertai senyum manis nya.

Ghafar pun keluar dan menunggu Rania didepan kamar mandi.
Kenzie yang melihat Ghafar diluar dan tidak membersihkan kamar mandi pun curiga.

"Lo nyuruh Rania bersihin? Lemah banget lo. "Ledek Kenzie dengan kekehan kecil.

"Bukan gue yang nyuruh, dia yang mau, nggak usah sok tau lo bangsat."Jawab Ghafar berusaha menahan emosi. Ghafar lelah jika harus bertengkar sekarang.

Rania pun keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan seluruh kamar mandi, begitupun Kenzie.

Ghafar dan Rania pun berjalan menuju parkiran dengan pergelangan tangan Rania yang di cekal oleh Ghafar, disusul Kenzie yang melihat itu tak jauh di belakang mereka.

Kenzie menatap Rania dalam, dan Rania hanya memalingkan wajah nya melihat itu.

Ghafar memakaikan helm di kepala Rania lalu menjalankan motor hitam miliknya.

"Ran lo laper nggak?"

"Sedikit nih."

"Mau mampir makan mie ayam di ujung jalan nggak? "

"Boleh!"

Usai bertanya pada Rania, Ghafar pun menepikan motor nya di parkiran sebuah kedai mie ayam.

Mereka memesan kemudian tak lama pesanan mereka tiba.
Rania memakan mie ayam itu dengan sangat lahap membuat Ghafar tertawa kecil melihat tingkah lucu gadis itu.

"Katanya laper sedikit, itu mah banyak Ran."Ujar Ghafar membuat kedua nya terkekeh.

"By the way, Terus Ghafar gimana kalo di skors?"Tanya Rania.

"Nggak gimana gimana, palingan ntar gue berangkat sekolah bilang nya dari rumah terus gue ke warnet deh main game."Jawab Ghafar yang membuat Rania hanya ber-oh ria.

Setelah menghabiskan makanan mereka, Ghafar mengantarkan Rania pulang.
"Gue langsung balik ya Ran, kalo butuh ketemu chatting gue ajaa,bye!"

"Iyaa, ati ati ya Ghafar, see youu! " Jawab Rania lalu Ghafar melajukan motornya kembali.

Rania masuk kedalam rumah dan menceritakan semua kejadian hari ini kepada Ibundanya, ia tak menyangka dua laki laki bertengkar hebat karena anak gadis nya ini.

"Tapi yang penting Rania jaga diri Rania baik baik ya sayang, Bunda selalu doain yang terbaik buat Rania."Ujar Ibunda Rania mendengar cerita anak bungsunya itu.

"Ciap Bundaa!" Jawab Rania.

••••

Enjoy Your Reading!

LITTLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang