10- Rania atau Shena?

60 6 39
                                    


tengtengteng

Bel istirahat berbunyi, para siswa dan siswi SMA Nusa Bangsa berhamburan keluar kelas untuk memberi makan cacing didalam perut mereka, begitupun para siswa siswi kelas 11 IPS 3.

"Rania, ke kantin yuk! Beli mie ayam bakso, minumnya es teh. Beuh segerrr! "Ajak Anna sembari menggoyang goyangkan tangan Rania.

"Anna sendiri aja ya, gue mager."Tolak Rania, ia masih merasa sedih perihal kejadian tadi pagi, Ghafar berangkat bersama Shena.

"Ih! Kenapa sih lo mikirin si Ghafar kampret itu! Biarin aja dia berangkat sama si Shena Shena itu. Kan gue udah pernah bilang Rania, jangan terlalu berharap sama dia, jadi kan gini! "Ujar Anna kesal dengan penolakan Rania.

"Hm, gue terlalu ngarep ya Ann? Apa gue harus lupain Ghafar? Tapi gimana mungkin? Gue laper Ann pengen makan mie ayam."Ucap Rania melantur lantur tidak jelas.

"Yaudah ayo kita makan dulu, nanti lo galau galau deh lo puasain sana sampe kapan terserah, yang penting lo lupain si Ghafar itu."

Rania pun akhirnya menuruti kemauan Anna, mereka menyusuri koridor. Terlihat banyak para siswa dan terutama mayoritas siswi mengerubungi sesuatu.

Mereka berdua sedikit penasaran tapi mungkin itu hanya lah seorang most wanted yang menembak cewek, dan juga rasa lapar lebih besar dibanding rasa penasaran itu, jadilah mereka hanya melirik dan tetap melanjutkan perjalanan.

Setibanya di kantin, banyak sekali siswi yang sedang meng ghibah kejadian di koridor tadi, termasuk dua siswi di samping mereka, Anna pun menjadi sangat penasaran dan menguping.

"Eh lo tau nggak? Kenzie Mahatma! Cowo yang ganteng banget itu!"
Ujar salah satu siswi yang Anna kenal namanya Nindi Anak 11 IPS 6.

"Yang anak direktur itu? OMG! kenapa dia nin? "Jawab cewek yang sepertinya bernama Shinta dilihat dari name tag nya.

"Dia tadi di tembak sama Kak Tasya! Kakak kelas kita yang paling cabe. Dengan PD nya Kak Tasya nembak Kenzie didepan banyak orang, dia kumpulin orang orang tau nya dia di tolak mentah mentah sama Kenzie! "Ucap Nindi dengan semangat yang menggebu gebu.

"OMG! seriusan lo? Di tolaknya gimana Nin? "Tanya Shinta.

"Si Kenzie bilang gini, gue nggak mau. gue nggak suka sama lo, gue suka sama orang lain. Gitu! Yaampun lo tau nggak sih siapa yang dia suka?"
Jelas Nindi dengan pertanyaan di akhir kalimat.

"Oh ya! Katanya sih dia suka sama cewe di kelas dia, siapa ya? "
Lanjut Nindi.

"Bukannya kemaren kemaren dia kaya deket gitu nggak sih sama Rania di IPS 3 kan?"Jawab Shinta.

"Lah? Tapi kata anak anak kebanyakan sih dia suka sama cewe yang baru masuk tadi. Namanya Shena, temen dia dari kecil, pindahan dari Amerika.
Deket banget juga tuh keliatannya."Ujar Nindi.

"Iya juga sih mungkin si Shena itu, cantik bener. Jadi insecure gue mau menyalonkan diri jadi cewe Kenzie. Juga kan mana mungkin ya Nin si Kenzie demen sama Rania? Hahaha. "Ucap Shinta membuat kedua nya tertawa.

"Heh lo maksut lo apa! "Bentak Anna sembari membanting tangan di meja Shinta dan Nindi, ia kesal mendegar penuturan mereka. Bisa bisa nya bicara begitu tentang temannya.

"A-Anna? "Gagap Shinta melirik ternyata ada Rania juga disitu, sejak kapan?

"Berani banget lo ngomong kaya gitu! Sini lawan gue! "Tantang Anna.
Rania yang melihat itu dan juga ia mendengar ghibahan mereka berdua hanya menggelengkan kepala. Terlalu malas.

"S-sorry Ann."Mohon Shinta membuat Anna ingin melayangkan tamparan di pipi Shinta namun di tahan oleh Rania.

"Udah Ann, biarin aja. Orang nggak penting yang bisanya ngomongin orang nggak perlu di ladenin."Lerai Rania sembari melirik sinis Shinta dan Nindi lalu segera pergi keluar kantin.

LITTLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang