4-Kenzie Mahatma

91 7 22
                                    

Hari yang ditunggu tunggu Rania akhirnya datang, hari ia keluar dari rumah sakit dan hari ia akan kembali bersekolah.

"Selamat Pagi Dunia tipu tipu!"Sapa Rania sembari membuka jendela kamarnya.

"Rania sayang, ayo turun sarapan! "Panggil Ibunda Rania, Ia pun segera melangkahkan kaki nya menuruni tangga.

"Selamat Pagi Bunda Sayang! Papa juga Rania sayang banget! "

"Buruan sarapan, dari pada lo gue tinggal." Ujar Awan dengan nada ketus khas dirinya.

"Jangan gitu dong Abang ditunggu adek nya kasian baru sembuh masa disuruh naik ojek online."Ucap Papa Rania, yang membuat Rania menjulurkan lidah ke Awan, dan Awan hanya bisa pasrah.

Setelah sarapan usai, mereka pun berangkat ke sekolah, diperjalanan hanya di penuhi ocehan Rania yang sangat bahagia akan bertemu Ghafar.

Sesampai nya di sekolah, Seluruh mata memandang ke arah Rania,
Tentu saja dia sangat bingung.

"Rania! "Panggil Anna dengan keringat di dahi nya, karena berlari larian.

"Ini ada apa sih Anna? Why all people look at me? "Tanya Rania sangat kebingungan.

"You're in danger !"

"Why? "

"Kenzie! Ternyata dia itu anak dari Direktur Sekolah kita! Dia pindahan dari Amerika! "

"Hah? So why? "

"Lo tuh bego apa gimana sih Raniaa, ya jelas orang orang liatin lo itu karena Kenzie udah gendong lo ke UKS kemaren, dan ada yang foto, terus foto itu viral!Kenzie juga cukup terkenal, followers instagram dia 156k!"

"Oh, yaudah sih nggak kenapa kenapa, lagian kenapa gue perlu takut? Kan gue nggak ngelakuin kesalahan apa apa, udah deh ya, gue mau ke kelas nyari Ghafar, Bye Anna! "Jawab Rania lalu berlari ke kelas mereka dengan sangat santai.

Jawaban Rania sungguh diluar dugaan Anna, Anna yakin pasti Rania akan segera di serang oleh fans Kenzie, tapi bisa bisa nya saat ini ia malah memikirkan ingin bertemu Ghafar, Anna tak habis pikir, Ia benae benar kesal dengan gadis polos itu.

••••

Tengtengteng

Bel masuk berbunyi, para murid pun memasuki kelas nya masing masing, dan para guru sudah memasuki kelas.

"Anak anak, sepertinya kalian sudah mengetahui berita bahwa teman kita Kenzie itu adalah Putra Direktur di sekolah kita."Ujar Bu Amri kepada siswa siswi di kelas.

"Ya bu! "

"Wah itu wow banget sih Bu! "

"Apalagi si Rania tuh gempar banget Bu! "

"Baik baik sudah harap kalian semua tenang."Ucap Bu Amri membuat para siswa dan siswi terdiam.

"Rania, kamu sudah sembuh nak? "Tanya Bu Amri kepada Rania, tetapi Rania tidak mendengar Ucapan Bu Amri ia sedari tadi memandangi Ghafar.

"Woy Rania Bu Amri nanya tuh! "Ujar Aldo, sang Ketua Kelas.

"Oh, iya ada apa bu? "Jawab Rania membuat Bu Amri hanya geleng geleng kepala.

"Yasudah. Oya Kenzie apa ada yang ingin kamu sampaikan pada teman teman kamu? Kamu bisa Maju sini. "Ucap Bu Amri sehingga Kenzie maju kedepan.

"Gue Kenzie Mahatma, gue yakin lo semua udah kenal gue, gue cuma mau bilang, santai aja sama gue, bersikaplah sama kaya orang lain ke gue,and
Tentang masalah Rania, itu gue cuma nolongin dia, show dont tell something make Rania disturbed."

Penjelasan Kenzie membuat para siswi berteriak histeris, Pasalnya Tampang Kenzie yang sangat tampan dan cara bicara Kenzie yang berwibawa itu tidak pantas di acuhkan.

Lain hal nya dengan Rania, padahal nama nya di sebut oleh Kenzie, namun ia tetap masih sibuk menandangi Ghafar ia hanya ingin mengobati rasa rindu nya.

"Nggak bosen Ran ngeliatin gue mulu dari tadi? Hahaha."Ujar Ghafar disertai kekehan kecil.

"Gue udah lama nggak ngeliat lo Far, jadi pengen aja hehe. "

"By The Way, Lo baik baik aja? Udah sembuh? Lo deket sama si anak direktur itu? "

"Emm, Gue baik baik aja kok kalo liat lo, and gue nggak deket sama Kenzie, dia baik nolongin gue aja." Jawab Rania tersenyum mendengar pertanyaan Ghafar, seperti benar kata Bunda nya, ia akan segera berpacaran.

"Syukur deh kalo gitu."Balas Ghafar tersenyum sembari Mengelus puncak kepala Rania.

Rania pun sangat bahagia, seolah olah dunia ini hanya miliknya dan Ghafar, rasa sedih kemarin pun sudah terobati.

Kenzie memandang kedua insan itu dengan tatapan datar, ia pikir Ghafar benar benar brengsek, kemarin sepulang sekolah ia melihat laki laki itu mengantar seorang wanita cantik pulang.

Tapi apa peduli Kenzie, itu urusan mereka, ia tidak suka mencampuri urusan orang lain, apalagi percintaan, itu hal yang paling Kenzie benci.

Tengtengteng

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi, Anna dan Rania pun sudah menikmati Bakso dan Es teh di kantin sekolah.

"Anna, menurut lo gue bakal jadian sama Ghafar nggak? "Tanya Rania yang sedang menyeruput kuah bakso.

"Emm, Jangan dulu Ran, jangan deketin dia ataupun nembak dia duluan, jangan langsung percaya sama dia, lo harus tau dia sebenernya gimana dulu."

"Yah Anna, Gue kurang tau apa coba soal dia, bahkan dia pake shampoo apa gue tau." Jawab Rania dengan gaya nya yang sangat polos.

Anna hanya mengangkat kedua bahu acuh, Rania sudah sangat sulit di beri tahu, Ia hanya berharap semoga Rania mengetahui sendiri bagaimana Ghafar.

Setelah selesai menghabiskan santapan makan siang mereka pun kembali berjalan menuju kelas mereka, namun Anna pamit akan mencuci tangan di toliet dan menyuruh Rania ke kelas lebih dulu.

Jam istirahat belum habis sehingga mungkin di kelas tidak ada siswa ataupun siswi, mungkin jika ada hanya siswi yang touch up makeup mereka.

Namun ternyata salah, di kelas hanya ada Kenzie yang sedang tertidur dengan memasang earphone ditelinganya.

Rania menarik salah satu earphone dari telinga Kenzie membuatnya terbangun dan memandang Rania.

"This my favorite song, you too? "Tanya Rania dengan senyuman di wajahnya.

Kenzie hanya terdiam, ia tak habis pikir dengan keberanian wanita ini.
Dan ya, senyum nya cukup manis.

"Hei, gue nanya nih Kenzie, By The Way, Thanks ya kemaren, Bunda gue cerita lo nganter gue balik, terus katanya lo baik, kalo sempet main kerumah, Bunda gue katanya mau bikinin opor ayam kalo kerumah, ucapan terimakasih katanya." Ujar Rania.

"Santai aja, nggak usah repot repot gue bantu lo juga terpaksa kok. "
Jawaban Kenzie membuat Rania tertawa kecil.

"Hahaha jujur juga ya lo, tapi tetep gue makasih ke lo lah, kalo nggak ada lo gue gimana kan? "

Kedatangan Anna membuat Rania beranjak dari tempat duduk di samping Kenzie dan menghampiri Anna.

Anna dan Rania mengobrol hingga jam istirahat selesai, lalu pelajaran dimulai.

Dan lagi lagi Rania hanya memandangi Ghafar dan tak mendengarkan guru yang menjelaskan, namun Rania tetap mendapatkan nilai yang cukup fantastis untuk orang yang tidak mendengarkan pelajaran.

Ya, Rania memang termasuk siswi cerdas di sekolah, ia beberapa kali di tawari untuk mewakilkan olimpiade sains sekolah tapi ia tidak bersedia,karena sebenarnya hal yang membuat Rania semangat bersekolah adalah Ghafar bukan pelajaran.

••••

Enjoy Your Reading!

LITTLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang