Happy Reading 💖
Jangan lupa buat FOLLOW dan VOTE 🌟
____________________________________________
"Aku harus bisa menggagalkannya. Semoga belum terlambat"
--------------------------------------------------------------------
Hari yang ditunggu Doyoungpun tiba. Hari dimana dia akan menyatakan perasaan yang selama ini dia rasakan pada Lisa. Harap cemas menyelimuti hati Doyoung tapi sahabatnya Jaehyun selalu menguatkan walapun sebenarnya dia juga ikut khawatir karena selalu memikirkan perkataan Rosè kala itu.
"Fighting untuk nanti malam" ucap Jaehyun
Kini mereka tengah berada di kelas menunggu kedatangan guru. Bel masuk kelas baru saja berbunyi setelah jam istirahat.
"An nde. Sebenarnya aku sangat grogi" ucap Doyoung sambil merasakan detak jatungnya yang berdetak cukup kencang.
"Santai saja, kau harus tenang" ucap Jaehyun sembari merangkul Doyouung. Mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Aku takut dia tak menerimaku" ucap Doyoung lesu. Dia benar-benar takut hasilnya tak sesuai dengan apa yang dia harapkan.
"Yak! Kenapa kau pesimis sekali" pekik Jaehyun keras membuat Doyoung seketika tersentak. Kenapa Jaehyun tiba-tiba yang marah.
"Yak! Kenapa kau berteriak" Doyoung bergantian memekik kerah kearah Jaehyun. Telinga sakit atas pekikan itu, apa sahabatnya itu tak bisa berkata lebih sabar sedikit.
"Salah sendiri kau psimis sekali. Bahkan kau belum berperang tapi seakan kau sudah kalah" ucap Jaehyun menatap Doyoung kesal. Dia hanya mencoba membuat sahabatnya itu lebih bersemangat, hanya saja sikapnya kurang tepat. Aisst.
"Ara-ara, gomawo. Kau telah menyemangatiku. Tapi-"
"Jangan katakan tapi. Bahkan kau belum mencobanya" ucap Jaehyun memotong Doyoung. Doyoung menghela nafas pasrag, tak ada manfaatnya debat dengan sahabatnya ini.
"Arasseo"
💎💎💎
Malam ini Doyoung berpenampilan sangat rapi bahkan sangat wangi. Dia juga mengeluarkan seluruh baju dilemarinya untuk mencari yang pas untuk dia kenakan malam ini.
Sekarang kamarnya sangat berantakan. Bajunya berserakan dimana-mana, bahkan terlihat seperti kamar pecah sekarang. Apa memang begitu jika akan bertemu dengan orang yang dicintai.
"Eomma, Doyoung keluar dulu" ucap Doyoung berpamitan pada ibunya yang kini tengah menonton televisi.
"Kau mau kemana?" tanya ibu Doyoung penasaran.
"Urgent Eomma, ini masalah hati. Doakan Doyoung semoga lancar Eomma" ucap Doyoung kamudian mencium pipi ibunyaa dan setelahnya bergegas pergi mengendarai motornya.
"Memang apa yang akan kau lakukan?"
Ibunya menatap Doyoung lekat dari atas sampai bawah, merasa heran dengan anaknya malam hari ini. Anaknya begitu rapi bahkan sangat wangi dari hari-hari biasanya. Membuat sang ibu menatap Doyoung penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BEING ALONE ✔
FanfictionAku hanya bisa diam dan aku hanya bisa menahan, menahan rasa cintaku.